Selasa, 18 September 2012

"the Adventure -Lombok & Bali" Day 5 - Exploring Mataram and Cakranegara 1 Agustus 2012

Go confidently in the direction of your dreams! Live the life you've imagined. As you simplify your life, the laws of the universe will be simpler 
Henry David Thoreau



Pasar Tradisional Sindu Mataram
Good morning Cakranegara.....
pagi yang nyaman dan ramah kali ini. Keluarga mbak Christy yang telah berbaik hati untuk tawarkan menginap dari malam kemarin menambah kenyamanan dan keengganan untuk meninggalkan pulau Lombok. Senyuman tulus dan sambutan pagi dari mbak Christy sekeluarga di pagi ini sangatlah menyenangkan.

Bahkan pagi itu diisi dengan berbagi crita  dengan si Bapak menjadikan pagi yang begitu menyenangkan di rumah tersebut. Bapak yang hobi berburu Kalong (kelelawar) ini menjadikan daya tarik tersendiri untuk suatu waktu bergabung di misi perburuan tersebut di pulau Sumbawa. Semalaman hingga pagi ini disuguhkan dengan crita pengalaman berburu dan santapan rica-rica Kalong yang punya cita rasa tersendiri. Maknyus.... Itu adalah kali pertamaku mencicipi lezatnya sensasi daging kalong.


Makan pagi yang menarik tersebut langsung dapat tawaran untuk berburu merchandise asli Lombok. Setidaknya membawa sesuatu dari pulau Lombok ini ketika kembali ke Yogyakarta. Maka tanpa buang waktu, langsunglah aq diantar mbak Christy menuju ke pasar Sindu.


Hunting "tokek: di pasar Sindu, Cakranegara

Kota Cakranegara merupakan kota perpaduan yang menarik antara masyarakat Hindu dan Islam. Namun begitu banyaknya pure di kota ini menjadikan sensasi tersendiri. Lagian, pasar Sindu ini juga hampir sama dengan pasar tradisional lainnya, hanya saja berbau "Sindu" guys..... Setidaknya disana bisa membawa topeng Lombok dan beberapa cinderamata bermotiskan Tokek khas Lombok. Tokek kek......


Saatnya mengitari Mataram dan Cakranegara part 1
part 1 - Taman Narmada

Kunjungan kali pertama kali ini adalah taman Narmada. 
Taman Narmada terletak di Desa Lembuah, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, sekitar 10 kilometer sebelah timur Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Taman yang luasnya sekitar 2 ha ini dibangun pada tahun 1727 oleh Raja Mataram Lombok, Anak Agung Ngurah Karang Asem, sebagai tempat upacara Pakelem yang diselenggarakan setiap purnama kelima tahun Caka (Oktober-November). Selain tempat upacara, Taman Narmada juga digunakan sebagai tempat peristirahatan keluarga raja pada saat musim kemarau.


Taman Narmada entrance

Bahkan ditaman ini terdapat mata air yang dipercaya dapat membuatr awet muda dan umur panjang bagi siapapun yang meminumnya. Believe it or not guys....wanna try?

part 2 - Pure Suranadi
Kunjungan kedua adalah Pure Suranadi.
Di Pura Suranadi terdapat 5 sumber mata air yang dikenal dengan nama Panca Tirtha atau Pancaksara. Air tersebut dianggap sakral dan diyakini sebagai syarat kelengkapan di dalam menjalankan upacara keagamaan.
Konon keberadaan Pura Suranadi terkait dengan perjalanan Danghyang Dwijendra, dikenal pula dengan nama Pedanda Sakti Wawu Rauh - menuju Sasak (Lombok) untuk kedua kalinya. Di Lombok, beliau dijuluki juga sebagai Pangeran Sangupati. Guna menjaga agar umat Hindu yang ditinggalkan bisa melakukan tertib upacara menurut ajaran agama yang telah ditentukan, lantas beliau dengan “puja mantera”-nya memunculkan pancatirtha (lima macam tirta) di Suranadi.


Nampang di Pure Suranade

Sebetulnya letak Pure ini dekat taman Suranadi. Di awal perjalanan ingin rasanya menikmati keindahan alam di taman Suranadi. But it was wrong... Harapan untuk bisa menjejali setiap langkah di taman Suranadi harus sirna.  Minimnya perawatan dan perhatian dari pihak yang berkompeten mengakibatkan taman ini nampak terbengkalai dan sangat tidak nyaman untuk dikunjungi, To bad guys....no offense


part 3 - Taman Pura Lingsar
Dari Pura Suranadepun perjalanan menuju Pure Lingsar tidak lama. Bahkan dapat ditempuh dalam 30 menit perjalanan.
Pura yang sekitar 15 km dari pusat Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat itu dibangun pada masa jayanya kerajaan Karangasem Sasak sekitar tahun 1759. Pura ini dibangun oleh Anak Agung Ngurah yang memerintah Lombok bagian barat saat itu.Selain digunakan umat Hindu untuk beribadah, Suku Sasak yang menganut Islam juga menggunakan Kemaliq yang berada di dalam area pura sebagai tempat ibadah juga. Bahkan secara rutin diadakan doa bersama dari berbagai pemeluk agama yang ada di Lombok.
Untuk menjaga kedamaian, dalam di sekitar tempat itu dilarang memakan atau menyembelih binatang-binatang yang dianggap suci oleh masing-masing agama. Bahkan dalam radius 2 km dari Pura Lingsar, sapi yang dianggap suci oleh umat hindu dilarang berkeliaran.

Di kolam itu juga, ada ritual melempar uang logam ke kolam sambil membalikan badan. Sambil melempar uang logam, mereka memanjatkan keinginannya. “Biasanya mereka ingin dagangnya laris, pertaniannya subur, bahkan ada juga yang ini memperoleh jabatan.
Well, itu beliefnya. Pengunjung punya kebebasan untuk lakukan hal tersebut maupun tidak.


Lucky coin to drop


The holy fish


....

Preaching woman

at the entrance, and phoning

Di kolam itu terdapat ikan tuna besar yang panjangnya mencapai satu meter. Jika pengunjung dapat melihat ikan tuna itu, warga Lingsar yakin bahwa orang yang melihat itu akan mendapat keberuntungan.
Pengunjung kolam itu akan berusaha memacing agar ikan tuna itu muncul. Caranya dengan mengumpankan telur ayam harapan ketiga ikan itu akan muncul. Memang menarik untuk mendatangi tempat yang jauh dari kehidupan kita sehari-hari dan menikmati setiap hal yang ada di tempat baru tersebut. Berbagai cerita dan value akan banyak didapatkan ketika kita mau membuka mata dan hati dengan hal-hal baru dan menarik yang memang ada di sekeliling kita.
Habislah waktu untuk berpuas-puas ria dengan obyek wisata di sekitar kota Mataram dan Cakranegara ini sampai sore.

Au Revoir Christy's family and Lombok
Kunjungan di kota Mataram dan Cakranegara ini seakan mengikat diriku untuk tetap tinggal semalam lagi di Lombok, namun rencana perjalanan ini harus dipatuhi. Petualangan akan dilanjutkan di pulau Bali. Pengalaman selama di pulau Lombok ini tidak akan dilupakan. Semua hal yang ada terlihat menarik. Yang terpenting bilamana kita lakukan perjalanan ke tempat lain, terlebih pulau lain adalah, menghormati kearifan lokal yang ada disana. Itulah yang akan membuat Anda jadi "pribadi yang baik", itu kata Om Mario Teguh.
Akhirnya setelah sempat berputar-putar ke wisata malam Mataram ini, saatnya berpisah dengan kluarga yang begitu baik bisa menampung diriku serta meluangkan waktunya untuk bepergian bersama.


with mbak Christy's family







at Lembar Port

















Saatnya berpisah dengan keluarga mbak Christy dan pulau Lombok ini.
Jam 10 malam, Mio segera di gas meninggalkan Matarram untuk mengejar kapal Feri dengan jadwal keberangkatan jam 01.00WITA dinihari. Dengan estimasi akan sampai kembali di pulau Bali pukul 04.00WITA.
Dari kota Mataram menuju pelabuhan penyebrangan Lembar dapat ditempuh dengan 1.5jam perjalanan. Tidak perlu ngebut malam itu. Malam terakhir di pulau Lombok haruslah dinikmati.
Tiba di pelabuhan Lembar pukul 23.45 WITA, dengan berbekal peta 30 ribuan. Perjalanan yang menarik di malam hari. Untungnya cukup banyak penunjuk jalan jadi bisa meminimalisir resiko tersesat.
Akhirnya tiket penyebrangan Rp. 110K sudah ditangan. Next lanjutkan the trip. Perjalanan malam menuju pelabuhan Lembar ini membawa segerobak kenangan,,,wewww, romantis uiyyy.

meaning, suatu saat, I'll be back Lombok.


Let's sleep for a while......zzzzzzzzzzzzz

Yippee-Ki-Yay, sampai jumpa di cerita petualangan di hari enamku...


  1.  "the Adventure -Lombok & Bali" Day 1 (destination Lombok), 28 Juli 2012
  2.  "the Adventure -Lombok & Bali" Day 2 - Exploring the Lombok island (Pantai Kute, Desa Sade,  Lembah Hijau, & Pantai Senggigi), 29 Juli 2012
  3.  "the Adventure -Lombok & Bali" Day 3 - Bye Senggigi and heading to Gili Trawangan, 30 Juli 2012
  4.  "the Trip" Day 4 - Finding Nemo at the three Gili's 31 Juli 2012

  5.  "the Trip" Day 5 - Exploring Mataram and Cakranegara 1 Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar