Selasa, 25 Januari 2011

Roller Coaster Komoditi


Tidak perlu bepergian ke Disney Land rasanya pada saat ini untuk bisa menaikkan adrenalin kita dengan Roller Coaster. Adalah sebuah permainan berupa kereta yang dipacu dengan kecepatan tinggi pada jalur rel khusus, biasanya terletak di atas tanah yang memiliki ketinggian yang berbeda-beda. Bahkan di Ancol pun dapat kita temukan wahana ini.

Volatilitas dari pergerakan komoditas ternyata mempunyai kemiripan dengan pergerakan wahana permainan tersebut. Lihat saja bagaimana dengan kisah dari sempat meroketnya harga komoditas emas yang meraih titik tertinggi sepanjang tahunnya di US$1430.90 di bulan Desember tahun lalu. Terpicu oleh sempat meningkatnya kekhawatiran pasar oleh pemulihan ekonomi global serta meningkatnya suhu inflasi global. Melonjaknya tingkat inflasi Cina yang menyentuh level 5.1% yang kemudian memaksa bank Sentral Cina untuk menaikkan suku bunganya, nampaknya menjadi alasan para pemburu investasi untuk terus menyimpan komoditas tak lekang oleh jaman ini.



Jangan Anda lupa bagaimana pada momentum yang hampir bersamaan, komoditas minyak mentah juga sempat menunjukkan kenaikannya dengan mencetak US$92.99 per barel yang merupakan level tertingginya sejak September 2008. Kekawatiran akan kuat tidaknya pasokan minyak dunia ditengah sempat terhentinya aliran minyak akibat terputusnya pipa minyak di Alaska dan seiring lemahnya US dolar serta kecemasan berkurangnya suplai seiring masih terganggunya supplai di Laut Utara.

Namun kedua komoditas favorit tersebut tidak terus-menerus mengalami peningkatan, seperti yang terjadi pada beberapa saat ini dimana kedua komoditas tersebut mengalami koreksi. Emas  kembali menyentuh di level US$ 1350an serta minyak yang juga kembali tertekan di level US$ 88an. Bila Anda melihat dari grafik pergerakan kedua komoditas tersebut maka akan terlihat grafik naik-turun level harga emas dan minyak yang menarik. 

Seringkali kebanyakan orang menanyakan kepada saya tentang kapan saat yang tepat untuk berinvestasi. “Kapan saya harus membeli sebuah instrumen investasi?”. Maka jawaban saya adalah setiap saat Anda dapat melakukan transaksi dan memperoleh dari setiap volatilitas pergerakan naik-turunnya sebuah harga. Dalam pergerakan penguatan emas Anda dapat meraih peluang yang ada, demikian juga halnya dengan momentum koreksi atau pelemahan emas berjangka pada saat ini. Transaksi dua arah yaitu peluang beli dan jual yang ternyata tetap menjadi ketertarikan tersendiri dari perdagangan berjangka. 

Pertanyaan berikutnya adalah kapan sebaiknya Anda melakukan sebuah posisi beli dan jual. Inilah yang perlu dipahami oleh Anda bilamana Anda tertarik untuk memanfaatkan peluang transaksi ini. Tidak perlu memiliki pola analisa teknikal yang rumit dan banyak. Penyesuaian karakter sistem transaksi yang dipilih dengan karakter Anda tentunya menjadi hal yang paling utama. 

Dalam seminar kami sebelumnya telah dibahas sebuah sistem transaksi yang mudah dan mempunyai portofolio  yang menarik. “Zero Line Cross System” atau sebuah sistem yang memadukan perpotongan yang dilihat hanya dari dua indikator. Dan yang terlebih menarik adalah bagaimana sistem ini mengakhiri rapor transaksinya. Anda pasti tertarik mengaplikasikan sistem ini dalam transaksi anda. 


Market Update
Dalam pekan ini pasar masih menunggu hasil meeting the Fed, diperkirakan euro akan bergerak dalam kisaran range 1.3776 - 1.3365 dengan support di 1.3427 dan resistance di 1.3701. Sedangkan untuk Poundsterling diperkirakan bergerak dikisaran level 1.6312 - 1.5710 dengan support di 1.5820 dan resistance di 1.6102

Selasa, 18 Januari 2011

Peluang di Pasar Beruang dan Banteng


Tidak asing lagi memang ketika begitu banyak orang mulai hangat membicarakan krisis ekonomi yang tengah didera oleh negara-negara yang tergabung dalam zona Uni Eropa. Bagaimana tidak, beberapa bulan yang lalu santer dibicarakan mengenai fakta perbandingan defisit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara Spanyol sempat mencapai 11.2%, begitu pula dengan Yunani yang sempat mencapai 13.6%.
Belum menyelesaikan perbaikan rapor merahnya, Uni Eropa kembali harus menanggung beban dari resiko krisis finansial yang semakin berkepanjangan dari Irlandia. Irlandia melaporkan defisit anggarannya juga membengkak menjadi 32% dari produk domestik bruto tahun ini. Hal ini semakin menunjukkan kegagalan uni Eropa untuk mempertahankan rasio defisit tersebut dari batasan 3%. Pilihan untuk mengetatkan kebijakan fiskal nampaknya menjadi sebuah keharusan bagi Uni Eropa di tengah gejolak pasar obligasi zona-euro yang sedikit mereda.
Namun belum lagi ditenangkan oleh membaiknya sentimen akibat cukup lancarnya penjualan obligasi, Uni Eropa kembali harus memikirkan resiko dampak negatif yang kuat dari semakin meningkatnya resiko tekanan inflasi. Inflasi tahunan Eropa menurut data terakhir meningkat 2,2% di bulan Desember akibat naiknya harga pangan dan energi. Meningkatnya harga komoditas global menjadi salah satu pemicu utama dari cepatnya laju roda inflasi dunia. Dan perlu diketahui bahwasanya penguatan tingkat inflasi ini merupakan kali pertama dalam 2 tahun terakhir ini. Tidak ketinggalan dengan Cina yang tengah mengalami resiko inflasi yang telah mencapai 5.1%, yang kemudian memaksa Bank Sentral Cina untuk menaikkan suku bunganya ke level 5.81% baru-baru ini.
Bulan Februari ini akan ada hal yang menarik dibahas dalam seminar kami. Seminar tersebut akan membahas suatu sistem analisa yang mempunyai perbandingan tingkat resiko dan keuntungan yang cukup baik dengan transaksi harian serta strategi masuk pasar ketika pasar tengah bergerak sideways (pasar tengah bergerak naik dan turun dalam range yang kecil). Dengan hanya menggunakan 2 indikator analisa teknikal, sistem tersebut mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sangat positif. Analisa yang digunakan antara lain Bollinger Daily dan Relative Strength Index. Sebuah sistem yang menarik untuk diaplikasikan di tengah market yang juga bervolatilitas juga.
Maka dengan pemilihan judul artikel ini “Pasar Beruang dan Banteng” akan menjadi tepat mengingat “beruang” merepresentasikan turunnya pasar, sedangkan “banteng” merepresentasikan naiknya pasar. Dengan pemilihan sistem transaksi yang tepat maka seorang trader dapat memperoleh hasil maksimal dalam transaksinya.
Bagaimana dengan faktor eksternal diluar faktor sistem transaksi? Ternyata dalam sebuah manajemen transaksi, Trader tidak hanya berkutat dalam pemilihan sistem transaksi saja. Namun perlu perlu dipersiapkan juga bagaimana psikologis dari trader. Kesiapan menikmati keuntungan serta persiapan menghadapi resiko kerugian dalam bertransaksi.

Market Update
Dalam sepekan ini pasar masih dipengaruhi data ekonomi dari AS, diperkirakan euro akan bergerak dalam kisaran range 1.3545 - 1.3226 dengan support di 1.3259 dan resistance di 1.3450. Sedangkan untuk Poundsterling diperkirakan bergerak dikisaran level 1.6110 - 1.5640 dengan support di 1.5730 dan resistance di 1.5970

Selasa, 11 Januari 2011

Tips Trading Indeks Asia


Mata uang dolar Amerika tengah mengalami momentum penguatan pada awal tahun ini. Berbagai performa positif yang dapat diraih oleh pemerintahan Obama semakin meningkatkan pandangan positif pasar akan keberlangsungan pemulihan ekonomi AS. Kokohnya dolar AS ini semakin diperkuat oleh peningkatan tingkat belanja konsumen di AS serta turunnya tingkat pengangguran AS di 9.4% yang merupakan level terendahnya sejak 1.5 tahun yang lalu. Perlu diketahui bahwa level pengangguran AS sempat menyentuh level terburuknya di 10.2% yang merupakan level tertinggi sejak 26 tahun terakhir. Rilisan data positif bagi dolar AS pada hari jumat yang lalu nampaknya semakin memberikan angin segar bagi dolar AS di tengah makin meningkatnya kekhawatiran akan melebarnya rasio hutang negara-negara Eropa. Fenomena banjir besar yang terjadi di Australia juga semakin mendorong penguatan dolar.
Sebagian bursa Asia merosot di hari Jumat lalu. Pelemahan saham Asia tersebut memangkas penguatan mingguannya. Pelemahan tersebut terjadi setelah laba dari Samsung Electronics Co. menurun dan memicu kekhawatiran bahwa penguatan saham melampaui pertumbuhan pendapatan. Samsung, perusahaan televisi terbesar dunia dan tv layar datar, menuturkan pendapatan operasionalnya anjlok 13% pada kuartal lalu. Pelemahan sebesar 1.1% terjadi di indeks Hangseng yang telah memangkas penguatan di awal tahun sebesar 4.2% dari level terendahnya di awal tahun.
Sementara itu indeks Nikkei Jepang sempat melanjutkan penguatan indeks tersebut di tengah pelemahan yang terjadi di mata uang Yen Jepang yang kembali menyentuh level 83.40an. Menguatnya Yen Jepang yang mencapai level 80.23 di bulan November 2010 yang lalu, sempat meningkatkan kekhawatiran eksportir Jepang. Mata uang Yen yang terlalu kuat akan mengurangi laba dan meningkatkan harga barang ekspor Jepang.
Setelah mengetahui performa dari masing-masing indeks tersebut, kini saatnya bagi Anda untuk menilik bagaimana sistem transaksi Anda yang berdasarkan analisa teknis. Seperti pada artikel minggu lalu, dimana dalam penyusunan analisa teknikal, Anda tidak perlu menyusun analisa yang rumit dan kompleks. Anda tinggal temukan format analisa teknikal yang “Simple is good” yang memiliki keunggulan sesuai dengan target portofolio transaksi Anda.
Pada seminar yang akan diadakan di Januari ini, akan dibahas suatu sistem analisa yang mempunyai perbandingan tingkat resiko dan keuntungan yang cukup baik dengan transaksi harian serta strategi masuk pasar ketika pasar tengah bergerak volatile (bergerak dalam range harga yang cukup besar). Dengan hanya menggunakan 2 indikator analisa teknikal, sistem tersebut mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sangat positif. Analisa yang digunakan antara lain Exponential Moving Average dan Commodity Channel Index. Ternyata di dalam sebuah pengujian strategi dengan pengujian sistem transaksi ini data menghasilkan hasil akhir positif dengan probabilitas keuntungan yang cukup jauh berbanding dengan potensi kerugian.
Pemilihan sistem transaksi dapat dilakukan dalam beberapa tahapan. Beberapa tahapan akan dibahas dalam seminar yang akan datang. Serta yang menarik di dalam seminar tersebut juga akan dikupas mengenai beberapa faktor yang menyebabkan seorang trader untuk memperoleh nilai rapor merah dalam transaksinya.

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran range 10675 - 10130 dengan support di 10265 dan resistance di 10580. Sedangkan untuk Indeks Hangseng diperkirakan bergerak dikisaran level 24010 - 23070 dengan support di 23240 dan resistance di 23750

Selasa, 04 Januari 2011

Memburu Peluang Indeks Kuartal Pertama


Perdagangan pasar indeks saham baru saja dimulai di awal tahun ini. Memasuki di kuartal pertama 2011, beberapa catatan yang perlu ditilik tentang bagaimana performa dari masing-masing indeks. Nampaknya ini perlu, mengingat di dalam memulai sebuah transaksi maka seorang trader harus juga mengetahui karakter obyek transaksinya dalam menyusun portofolio transaksinya.

Bagi Indeks Hangseng, nampaknya tahun 2010 merupakan tahun yang cukup baik bagi indeks saham ini. Tahun dimana Hangseng mencatatkan perbandingan penguatan yang lebih besar. Hangseng menutup transaksinya dengan menguat sebesar 5.5% dari harga awal tahun 2010. Level tertinggi 24936 sempat tersentuh di bulan November ketika pasar pada saat itu mulai meningkatkan kepercayaan terhadap pemulihan ekonomi yang dicapai Amerika yang berdampak positif pada perdagangan pasar Cina. Sentimen positif akan ekonomi Cina nampak menguat dalam beberapa tahun ini. Ekonomi Cina telah berkembang lebih dari 90 kali lipat dalam tiga dekade terakhir, didorong oleh ekspor ke negara-negara seperti AS. 

Sedangkan bagi indeks Nikkei, tahun 2010 menjadi tahun yang penuh dengan volatilitas yang tajam. Berbagai tekanan fundamental mendorong indeks Jepang ini untuk berperforma negatif, terlebih dengan adanya ancaman deflasi dari ekonomi Jepang. Indeks Nikkei menutup transaksinya dengan melemah sebesar 3% dari harga awal tahun 2010. Apresiasi mata uang Yen Jepang yang menyentuh level terkuatnya dalam 20 tahun terakhir di 80.23 ini telah menjadi tekanan tersendiri bagi eksportir Jepang. Namun yang menarik adalah Nikkei tersebut juga sempat mencatatkan volatilias harga yang cukup besar dengan bergerak menguat dari level terendahnya ke level tertinggi jelang akhir tahun sebesar 21%. 
Umumnya, bursa saham Asia menutup tahun 2010 dengan kenaikan. Pergerakan positif ini diprediksi akan berlanjut di 2011. Meskipun demikian, kecemasan rendahnya pertumbuhan ekonomi AS dan merebaknya krisis utang zona-euro akan tetap menjadi perhatian pasar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan tekanan pasar. Rendahnya suku bunga di negara maju mendorong aliran modal dalam jumlah besar ke aset beresiko seiring investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi; tren ini diperkirakan masih berlanjut di 2011. Aliran modal mengincar pertumbuhan ekonomi tinggi negara berkembang seperti Asia, sehingga turut membantu lonjakan harga saham. Rendahnya suku bunga pinjaman yang hampir menyentuh nol persen di negara maju semakin mendorong investor alihkan aset ke negara berkembang, yaitu Asia. Sektor konsumsi reli 32% di 2010; cermin besarnya kepercayaan terhadap prospek ekonomi Asia ditengah rapuhnya permintaan negara maju. 
Selain mengetahui performa dari masing-masing indeks tersebut, maka akan sangat perlu bagi Anda untuk menyusun system manajemen transaksi yang simple namun komprehensif. Hal ini akan juga meliputi pemilihan analisa teknikal yang sesuai dengan konteks pasar, serta dengan manajemen transaksi yang Anda akan jalani. Berita baik bagi Anda, bahwa analisa teknikal yang baik adalah bukan analisa teknikal yang banyak serta kompleks. Begitu banyaknya garis indikator yang terkadang malah membuat mata bingung untuk menemukan korelasi postif dari banyaknya analisa teknikal. Anda tinggal temukan format analisa teknikal yang “Simple is good” yang memiliki keunggulan sesuai dengan target portofolio transaksi Anda.

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran range 10710 - 9800 dengan support di 9995 dan resistance di 10385. Sedangkan untuk Indeks Hangseng diperkirakan bergerak dikisaran level 23900 - 22860 dengan support di 23020 dan resistance di 23630.