Selasa, 31 Agustus 2010

Manfaatkan Peluang di Penurunan Saham, Bisa?


Adalah sebuah pertanyaan yang sangat menarik mengenai apakah ada kemungkinan mendapatkan peluang ditengah sebuah pola penurunan nilai saham? Cukup banyak orang yang menanyakan kepada saya mengenai perkembangan pasar di tengah kenaikan IHSG yang telah berada di area 3000. Sentimen positif akan perkembangan ekonomi Indonesia disertai dengan kecenderungan alih investasi global yang membuat banyak saham Indonesia menjadi incaran. Namun timbul pertanyaan ketika saham BUMI misalnya yang tengah mempunyai kecenderungan melemah sebesar 63.16% sejak September 2009 dari area Rp. 3475 ke Rp. 1280. Beberapa orang menunggu momen beli di tengah setiap koreksi yang kemungkinan terjadi ditengah tren bearishnya (melemah).

Nah inilah sebuah fakta yang menarik ditengah perkembangan pilihan instrumen diversifikasi investasi Anda. CFDs (Contract for Differences) yang merupakan sebuah instrumen turunan dari saham-saham yang tercatat di bursa Amerika, Jepang dan Hongkong. Melalui CFDs ini akan memberikan Anda peluang untuk meraih keuntungan dari setiap perubahan harga saham yang menjadi asal turunannya. 
Pada dasarnya CFDs mempunyai beberapa kesamaan dengan saham, yang pertama adalah adanya arah pergerakan harga yang dipengaruhi oleh berita fundamental dan teknis pada grafik. Kedua adalah pergerakan CFDs yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi yang mirip dengan saham underlyingnya. Persamaan yang ketiga adalah CFDs juga mempunyai ciri untuk dapat terimbas dari setiap aksi emiten dan aksi pembagian deviden dari saham perusahaan tersebut.
Seperti pertanyaan diatas berkaitan dengan apakah bisa ditemui peluang ditengah momentum pelemahan saham maka hal tersebut akan terjawab. Berbeda dengan saham underlyingnya yang kebanyakan hanya bisa dimulai dengan posisi beli dengan tujuan memperoleh gain setelah adanya kenaikan dari angka saham yang diambil sebelumnya, namun CFDs membuka ruang yang luas bagi Anda untuk memanfaatkan setiap peluang dari setiap arah volatilitas harga CFDs. Beli saat tren bullish (naik) dan jual saat tren bearish bisa dilakukan setiap saat secara cepat tanpa harus menunggu antrian.
Dengan kesempatan two ways opportunity (transaksi dua arah beli dan jual) maka terbuka lebih peluang ditengah penguatan dan pelemahan CFDs. Kesempatan untuk mengambil posisi jual (short sell) terlebih dahulu tanpa harus mempunyai posisi buy terlebih dahulu merupakan suatu nilai lebih CFDs. Seperti yang terjadi di Citigroup yang terdaftar di bursa Amerika dimana sejak bulan Juli lalu mengalami pelemahan sebesar 14.7% ke level terendahnya di US$3.63 setelah adanya sentimen negatif di laporan keuangan Citigroup Inc untuk kuartal kedua tahun ini yang dinyatakan mengalami penurunan sebesar 37%.
Tren bearish dari Citigroup tersebut dapat dimanfaatkan oleh pelaku pasar CFDs tanpa harus menunggu pola reversal (pembalikan) kenaikan saham demi melakukan posisi beli Citigroup. Nah maka Anda akan menjadi salah satu dari sedikit orang yang tersenyum melihat pergerakan pelemahan Citigroup karena tidak kehilangan momentum yang ada. Dan yang perlu dipertimbangkan adalah target tren bearish dari Citigroup untuk menentukan target profit Anda.

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan euro akan bergerak dalam kisaran range trading 1.2540- 1.2940 dengan level support di 1.2610 dan resistance di 1.2895. Poundsterling diperkirakan bergerak dikisaran level 1.5320 - 1.5780 dengan level support di 1.5380 dan resistance di 1.5695. Sementara itu untuk komoditi minyak mentah diperkirakan akan bergerak dikisaran range trading US$73.50 - 78.50 per barrel dengan level support di US$74.50 per barrel dan resistance dikisaran US$76.5 per barrel.

Selasa, 24 Agustus 2010

Mengenal Keunggulan CFDs


Mengenal berbagai instrument yang bisa dipakai segaia alat diversifikasi investasi adalah hal yang penting. Pada kali ini saya akan berbagi mengenai sebuah mengenai sebuah instrumen investasi yang memiliki sisi ketertarikan tersendiri.

Adalah CFDs (Contract for Differences) yang merupakan suatu kontrak antara dua pihak, biasanya digambarkan sebagai "pembeli" dan "penjual", yang menyatakan bahwa penjual akan membayar kepada pembeli perbedaan antara nilai sekarang dari aset dan nilainya pada saat kontrak. Dalam hal ini CFDs adalah sebuah instrumen turunan dari saham-saham yang tercatat di bursa Amerika, Jepang dan Hongkong. 
Melalui CFDs ini akan memberikan Anda peluang untuk meraih keuntungan dari setiap perubahan harga saham yang menjadi asal turunannya. 
CFDs sendiri mulai dikembangkan pada awal tahun 1990 di London oleh Smith New Court (sebuah trading firm di London). Pada awalnya CFDs memberikan fasilitas kemudahan bagi klien Smith New Court untuk melakukan short sell pada London Stock Exchange untuk tujuan hedging dengan menggunakan leverage dan terbebas dari stamp duty yang tidak tersedia pada transaksi saham lainnya. Dengan menggunakan CFDs, para klien besar Smith New Court tidak perlu lagi bertransaksi saham/ekuitas mereka secara fisik dan tidak perlu lagi meminjam saham pada saat ingin melakukan short sell. 
Pada dasarnya CFDs mempunyai beberapa kesamaan dengan saham seperti adanya arah pergerakan harga yang dipengaruhi oleh berita fundamental dan teknis pada grafik. Kedua adalah pergerakan CFDs yang mempunyai tingkat likuiditas tinggi yang mirip dengan saham underlyingnya. CFDs juga mempunyai ciri untuk dapat terimbas dari setiap aksi emiten dan aksi pembagian deviden dari saham perusahaan tersebut.
Namun CFDs juga mempunyai beberapa perbedaan yang menjadikannya sebagai sebuah instrumen yang menarik. Pertama adalah leverage, yang akan saya jelaskan melalui contoh berikut; kebutuhan margin CFDs adalah 10%, ini berarti bahwa dengan dana US$5.000, Anda dapat membeli saham CFDs yang senilai US$50.000 (10-1 leverage). Nah dengan leverage ini akan memberikan Anda ruang lebih luas untuk memilih berbagai pilihan saham dalam CFDs. Kedua adalah terbuka peluang untuk melakukan short sell (posisi jual saham terlebih dahulu) dimana Anda mampu melakukan penjualan saham demi meningkatkan profitabilitas tanpa melakukan posisi pembelian terlebih dahulu seperti saham pada umumnya. Sehingga Anda dapat mengambil keuntungan ketika harga saham jatuh, atau pada saat harga saham naik. Ini akan cukup sulit ditemui pada perdagangan saham. Ketiga adalah adanya imbas aksi pembagian deviden atau keuntungan perusahaan yang akan dibagi langsung bagi pemilik CFDs. Dalam hal ini deviden CFDs langsung dibagi pada pemilik CFDs (posisi beli) serta tidak dikurangi pajak sebesar 30% dimana hal itu akan terjadi pada perdagangan saham. Kelebihan dalam bertransaksi CFDs lainnya adalah tidak adanya antrian dalam transaksinya. Hal ini akan sangat berbeda bilamana Anda jumpai dalam proses transaksi saham.
Pada dasarnya bertransaksi CFDs seharusnya tidak dibedakan dengan bertransaksi saham pada umumnya, sehingga hal ini bukanlah merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. 

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan euro akan bergerak dalam kisaran range trading 1.2510- 1.2950 dengan support di 1.2595 dan resistance di 1.2870. Poundsterling diperkirakan bergerak dikisaran level 1.5345 - 1.5800 dengan support di 1.5405 dan resistance di 1.5710. Sementara itu untuk komoditi minyak mentah diperkirakan akan bergerak dikisaran range trading US$72.50-76.50 per barrel dengan support di US$73.20 per barrel dan resistance dikisaran US$74.95 per barrel.

Selasa, 17 Agustus 2010

Mengenal Manajemen Modal-lanjutan


Merdeka!!. Dirgahayu Republik Indonesia ke 65. Semoga dalam peringatan kemerdekaan Indonesia ini, bangsa Indonesia semakin menyadari esensi kemerdekaan sesungguhnya.
Melanjutkan artikel saya minggu lalu mengenai pembagian porsi modal yang tepat disesuaikan dengan karakter transaksi berjangka Anda. Dalam pembahasan tersebut mengetengahkan pentingnya sebuah pemahaman bahwa penempatan modal atau kapital yang tepat memerlukan sebuah perencanaan yang matang yang diiringi dengan pemilihan tipe strategi yang komprehensif.

Dalam lingkup finansial, Manajemen Modal (money management) adalah sebuah proses penempatan modal di masa kini dan perencanaan modal di masa datang. Prinsip pertama adalah Martingale yang merupakan teori probabilitas yang memungkinkan kesamaan nilai sesuatu dimasa tertentu dengan masa sebelumnya dengan menggunakan prinsip penggandaan. Dalam dunia trading, Martingale dapat diartikan sebagai proses mendapatkan keuntungan sekaligus menutup kerugian dari transaksi sebelumnya dengan keuntungan pertama dari transaksi selanjutnya, melalui penggandaan modal. 
Nah prinsip kedua adalah Anti Martingale yang merupakan prinsip untuk tidak akan menggandakan posisi ketika mengalami kerugian. Penambahan hanya terjadi jika posisi dalam keadaan untung. Dalam prinsip ini resiko akan ditingkatkan sesuai dengan peningkatan keuntungan dengan tujuan agar keuntungan yang dicapai semakin tinggi. Dan merupakan keunggulan dari potensi Anti Martingale adalah kemampuan dalam menciptakan keuntungan bagaikan putaran bola salju. Semakin jauh perjalanan semakin besar keuntungan. Di dalam prinsip ini sangat perlu diketahui untuk membatasi jumlah transaksi, karena satu transaksi dapat mengakibatkan kerugian besar.
Sedangkan prinsip ketiga adalah Cost Averaging yang adalah sebuah prinsip ketika transaksi Anda tengah merugi dengan tidak menggunakan prinsip Doubling atau penggandaan posisi, sehingga penambahan keuntungan tidak secepat Martingale. Namun demikian, potensi kerugian yang ditimbulkan pun tentunya lebih kecil dibanding Martingale. Dalam arti ini adalah penambahan posisi transaksi ketika posisi tengah merugi tetapi jumlah lot tetap sama. Prinsip ini mempunyai tingkat resiko yang lebih minim daripada prinsip Martiangle.
Prinsip terakhir yang bisa menjadi pilihan adalah Pyramiding yang merupakan sebuah prinsip penambahan transaksi dengan lot yang sama dengan syarat posisi transaksi dalam posisi untung. Kelebihan dari Pyramiding adalah potensi mendapatkan keuntungan bilamana pasar akan meneruskan arah sesuai dengan trend.
Untuk memahami manajemen modal mana yang paling cocok untuk menjadi pilihan maka Anda harus menyesuaikan dengan karakter dari Anda sendiri, dikarenakan dari setiap prinsip tersebut berkaitan dengan resiko untuk setiap transaksi. Yang perlu diketahui juga adalah bahwa semakin tinggi prosentase resiko terhadap ekuiti, semakin sedikit transaksi rugi yang mampu Anda terima.

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan euro akan bergerak dalam kisaran range trading 1.2545 - 1.3045 dengan support di 1.2650 dan resistance di 1.2955. Poundsterling diperkirakan bergerak dikisaran level 1.5400 - 1.5845 dengan support di 1.5490 dan resistance di 1.5760. Sementara itu untuk komoditi emas bergerak dikisaran range trading US$1195.00 - 1234.00 per troy ons dengan support di US$1210.50 per troy ons dan resistance dikisaran US$1226.45 per troy ons.

Selasa, 10 Agustus 2010

Mengenal Manajemen Modal


Dalam artikel saya minggu lalu, dibahas mengenai manajemen resiko yang akan membantu Anda untuk mengenali resiko apa saja yang mungkin dihadapi dan apa saja cara yang perlu dipersiapkan dalam transaksi berjangka. Namun dalam artikel ini saya akan berbagi mengenai pembagian porsi modal yang tepat disesuaikan dengan karakter Anda. Penempatan modal atau kapital yang tepat memerlukan sebuah perencanaan yang matang yang diiringi dengan pemilihan tipe strategi yang komprehensif. Inilah yang menjadi salah satu kunci penting dalam penentuan arah keberhasilan setiap transaksi berjangka yang Anda lakukan.

Dalam lingkup finansial, Manajemen Modal (money management) adalah sebuah proses penempatan modal di masa kini dan perencanaan modal di masa datang. Proses penempatan tersebut, lama-kelamaan mengalami evolusi dan terus menyesuaikan diri dengan wadahnya sehingga akhirnya memiliki banyak keragaman persepsi yang kemudian menjadi pilihan bagi trader dalam menentukan portofolio transaksinya. 
Di tengah pertanyaan umum mengenai seberapa besar modal yang harus “dipertaruhkan” untuk memperoleh sesuatu, serta seberapa besar resiko yang mungkin dihadapi dibandingkan dengan prosentase peluangnya. Cukup banyak istilah mengenai Manajemen Modal diantaranya adalah alokasi aset, pengukuran posisi, alokasi portofolio, manajemen posisi.
Metode Manajemen Modal yang cukup dikenal adalah “add winning” atau “add loosing”. Yang pertama adalah menambah pada posisi untung, metode penggandaan ini disebut dengan metode Anti Martingale namun jika tidak menggunakan asumsi penggandaan naik (doubling up) maka pilihan jatuh pada Pyramiding. Yang kedua adalah menambah pada posisi rugi. Menggunakan prinsip penggandaan menurun (doubling down) maka jatuh pada kategori Martingale, dan jika tidak menggunakan prinsip tersebut maka pilihan jatuh pada Averaging.
Prinsip pertama adalah Martingale yang merupakan teori probabilitas yang memungkinkan kesamaan nilai sesuatu dimasa tertentu dengan masa sebelumnya dengan menggunakan prinsip penggandaan. Dalam dunia trading, Martingale dapat diartikan sebagai proses mendapatkan keuntungan sekaligus menutup kerugian dari transaksi sebelumnya dengan keuntungan pertama dari transaksi selanjutnya, melalui penggandaan modal.
Dalam prinsip ini setiap kali nilai modal menurun maka ukuran transaksi selanjutnya meningkat. Martingale memiliki karakter dasar; resiko meningkat sesuai dengan meningkatnya kerugian. Jika trader mengalami kerugian dalam satu kali perdagangan, maka ukuran lot dalam perdagangan kedua harus meningkat dalam hal ini menjadi 2 lot dan selanjutnya. Metode Martingale hanya membutuhkan sekali kemenangan dalam sekian (n) kali perdagangan, untuk menutupi seluruh kerugian akibat perdagangan sebelumnya dan sekaligus meraup keuntungan. Tiga (3) prinsip selanjutnya akan dibahas dalam artikel saya minggu depan.

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan euro akan bergerak dalam kisaran range trading 1.2945 - 1.3545 dengan level support di 1.3045 dan resistance di 1.3430. Sementara itu poundsterling diperkirakan bergerak dikisaran level 1.5650 - 1.6245 dengan support di 1.5845 dan resistance di 1.6120.

Selasa, 03 Agustus 2010

Pahami Resiko Transaksi


Seorang pemrakira cuaca setidaknya dapat memperkirakan perkembangan cuaca yang akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Kemampuan tersebut didukung oleh pengalaman menghadapi kejadian yang berulang akan karakteristik dari pola terjadinya cuaca. Namun kemampuan tersebut terbatas pada konsistensi cuaca tersebut, apakah akan terjadi sebuah fenomena yang mungkin terjadi.
Kemampuan seseorang tersebut dalam mengelola ketidakpastian dalam memperkirakan sebuah cuaca adalah salah satu bentuk manajemen resiko. Sama halnya dengan dunia finansial. Resiko adalah ketidakpastian yang bakal terjadi dari setiap situasi dan keputusan yang kita ambil. Hanya saja konsekuensi dari resiko tersebut adalah berkurang atau hilangnya sebagian dana kita. Manajemen resiko membantu Anda untuk mengenali resiko apa saja yang mungkin dihadapi dan apa saja cara yang perlu dipersiapkan untuk menghadapinya.
Nah, salah satu pilar penting yang harus diketahui oleh seorang trader adalah faktor resiko di pasar. Dalam trading, anda akan menemukan banyak resiko yang tentunya banyak jenis resiko yang mengintai Anda dalam melakukan aktifitas trading. Dua risiko penting adalah resiko trading dan resiko pasar. Dalam lingkup resiko trading akan melibatkan resiko yang trader ambil ketika menentukan seberapa besar modal dan volume transaksi yang dilibatkan dalam setiap keputusan transaksi. Resiko jenis ini sepenuhnya dibawah kontrol Anda. Hal ini termasuk di dalamnya keputusan untuk melibatkan resiko total ekuity yang berkaitan dengan batasan prosentase resiko dari total ekuity awal atau resiko per kali masuk posisi di pasar. Resiko ini adalah penentuan batasan resiko dengan stop loss setelah posisi entry ditentukan.
Resiko kedua adalah faktor resiko pasar yang merupakan resiko yang sudah dimiliki oleh pasar dengan sendirinya, baik sebelum Anda terlibat didalam maupun sesudah itu. Anda sama sekali tidak dapat melakukan apa-apa terhadap jenis resiko ini, kecuali mengenal, menganalisa, dan mencari cara mengatasinya. Hal pertama dalam resiko pasar yang patut dipertimbangkan adalah aspek perubahan harga atau volatilitas harga. Setiap volatilitas harga akan memberikan resiko dari setiap posisi transaksi anda dan sangat disarankan untuk disiplin dalam penempatan stop loss. Kedua adalah resiko likuiditas yang akan berbicara tentang efesiensi waktu dalam setiap penentuan posisi transaksi. Ini merupakan kelebihan dari instrumen futures atau derivative terutama setelah adanya aktifitas online trading, yang memungkinkan pelaksanaan transaksi secara elektronik. Resiko pasar selanjutnya adalah resiko leverage serta resiko biaya overnight.
Faktor resiko diatas menjadi begitu penting dipahami oleh trader karena manajemen resiko dapat membedakan sebuah hasil antara kesuksesan atau kegagalan dalam transaksi. Hal ini membicarakan sebuah kombinasi dari beberapa ide serta tujuan transaksi yang memberikan sebuah ruang kontrol dari setiap resiko yang dihadapi dalam transaksi.

Market Update
Pergerakan beberapa mata uang mayor dalam tren yang beragam sebagai imbas reaksi terhadap hasil uji stress perbankan Eropa. Uni Eropa mengatakan 7 dari 91 bank gagal melewati uji stress dan tidak dapat bertahan akibat kerugian dari kepemilikan obligasi pemerintah. Beberapa bank yang gagal adalah bank di Jerman HRE, bank Yunani Atebank dan bank Spanyol Banca Civica. Uji stress mengasumsikan bank akan menderita kerugian berdasarkan harga pasar, setinggi 23.1% dalam kasus hutang Yunani pada portofolionya. Dalam sepekan ini diperkirakan euro akan bergerak dalam kisaran range trading 1.2750 - 1.3145 dengan level support di 1.2810 dan resistance di 1.3025. Sementara itu poundsterling diperkirakan bergerak dikisaran level 1.5310 - 1.5610 dengan support di 1.5345 dan resistance di 1.5560.