Senin, 31 Oktober 2011

Siapa bilang trading itu pasti rugi?


Kita awali pertemuan kali ini dengan kuis. Menurut Anda, jendral manakah yang berpotensi untuk menangkan perangnya? Jendral A mempunyai 5000 tentara dengan perlengkapan perangnya. Kemudian Jendral tersebut memerintahkan seluruh batalyon tentaranya untuk menyerang musuh didepan. Sebaliknya Jendral B yang mempunyai jumlah pasukan sama juga memerintahkan sedemikan rupa. Hanya saja Jendral B tersebut memerintahkan divisi intelnya untuk mempelajari kondisi lokasi perang di depan dengan segala potensi yang mungkin dihadapi serta mempelajari kekuatan musuhnya. Siapa yang lebih potensi menang? Jendral B tentunya. Strategi!! Inilah yang menjadi kekuatan utama dari seorang jendral tersebut bahkan bagi Anda yang mengambil keputusan bisnis. Tidak luput juga kemungkinan dalam bertransaksi di pasar berjangka, forex dan emas berjangka. 
Lalu bagaimana potensi setiap keputusan transaksi Anda? Untung atau malahan potensi kerugian yang lebih besar? Seperti kunci kemenangan diatas yang adalah sebuah strategi. Inilah sebuah hal yang begitu sangat pentingnya bagi Anda yang ingin menikmati keuntungan dari transaksi Anda. 
Lihat saja pergerakan harga emas berjangka yang kembali melanjutkan tren menguatnya. Emas berjangka terus saja kembali menyentuh level $1.700 yang berpotensi untuk terus menembus level tertingginya. Inilah peluang yang Anda bisa ambil. Faktanya pergerakan harga di pasar valuta asing dan komoditi berjangka bergerak naik turun dengan pola yang dinamis. Pergerakan harga tidak akan serta-merta bergerak lurus ke satu arah, namun pasar membutuhkan koreksinya untuk melanjutkan tren panjangnya. Setiap pergerakan koreksi dan lanjutan tren harga inilah yang bisa dimanfaatkan Anda dengan menggunakan analisa pasar yang tepat. Apabila kita bisa memperkirakan arah pergerakan suatu harga, maka volatilitas tersebut bisa memberikan kita banyak peluang untuk meraih keuntungan. 
Banyak yang bertanya kepada saya, bagaimana cara yang tepat dan jitu untuk menganalisa sebuah pergerakan pasar. Tidak sedikit orang yang tahu banyak mengenai teori sampai ke dalam artian kompleksnya dalam sebuah indikator untuk menilai sebuah pasar. Misalnya pengetahuan yang dalam mengenai apa itu arti dasar dari MACD (Moving Average Convergence-Divergence). Namun tidak sedikit orang pula yang kurang bisa memaksimalkan penggunaan indikator tersebut, dan harus mengakhiri rapor tradingnya dengan kerugian. Untuk memperkirakan arah pergerakan suatu harga tersebut kita bisa menggunakan analisa teknikal maupun fundamental. 

Kapan saat tepat beli dan jual?
Untuk memperkirakan pergerakan Emas dan Euro misalnya, kita harus jeli melihat bagaimana pola naik turunnya harga. Begitu pula dengan analisa teknikal yang membutuhkan grafik sebagai satu-satunya sumber data untuk menganalisis perilaku pasar dan menghasilkan perkiraan kemana harga akan bergerak selanjutnya. 
Bagaimana kombinasi antara analisa fundamental dan teknikal menentukan transaksi Anda akan menjadi bersistem dengan memperhitungkan entry & exit point (beli dan jual) yang tepat. Untuk menentukan pola analisa teknikal yang tepat itu tidak perlu rumit dan kompleks. Less is more adalah sebuah moto yang bisa diterapkan dalam pemilihan analisa. 
Trader bisa selalu mengamati pergerakan harga bahkan mereka menghabiskan sehari semalam hanya untuk mengamati pergerakannya. Akan tetapi bagi Trader sukses, dia akan selalu berusaha mengetahui pola-pola yang terjadi dan kemudian memecahkannya. Tidak perlu bagi Anda untuk menyusun kombinasi analisa teknikal yang kompleks. Bilamana Anda menggunakan indikator teknikal yang terlalu banyak maka potensi untuk menemukan kesalahan sinyal indikator akan menjadi sangat besar dibanding dengan pemilihan indikator yang sedikit. Tetapi temukanlah gaya transaksi Anda dengan paduan analisa yang simpel namun profitable.

Senin, 24 Oktober 2011

Ayo Maksimalkan Keuntungan, Batasi Kerugian


Apakah Anda seorang pebisnis atau seorang trader? Baik dalam bidang apapun, pastilah erat hubungannya dengan resiko serta ekspektasi keuntungan. Bahkan ketika Anda mulai berjalan keluar rumah, Anda akan mempunyai resiko kehujanan atau sebaliknya kepanasan oleh teriknya matahari. 
Nah, saya mengambil contoh mudah diatas untuk menyampaikan mengenai resiko keuntungan yang bisa diterima atau resiko kerugian yang kemungkinan diderita. Di tengah semakin gencarnya kesadaran masyarakat akan peluang melalui transaksi di pasar keuangan, maka diperlukan pemahaman yang lebih jelas akan berbagai hal-hal berkaitan dengan transaksi Anda. 
Dengan begitu besarnya pergerakan sektor keuangan, saham serta emas berjangka semakin membuka ruang terbuka untuk memperoleh keuntungan. Lalu bagaimana mempunyai analisa yang tepat dalam transaksi agar transaksi Anda relatif jitu? 
Pernahkan Anda membaca sebuah buku yang sangat menarik “The Art of War”? Adalah sebuah risalah militer Cina kuno yang dikaitkan dengan Sun Tzu, seorang jenderal militer berpangkat tinggi dan strategi Kerajaan Wu yang aktif di akhir-abad keenam SM. Strategi Sun Tzu digunakan oleh Genghis Khan di abad ke 13 dalam menaklukkan wilayah kekuasaannya mulai dari Mongol, China, hingga Eropa. Bahkan pernah digunakan dalam perang the Dessert Storm pada tahun 1991. Salah satu kalimat menarik adalah “Kenalilah musuhmu, kenalilah diri sendiri, maka kau bisa berjuang dalam 100 pertempuran tanpa risiko kalah”. Saya yakinkan pada Anda bahwa dengan memahami profil Anda sebagai trader dan pengaturan manajemen modal, maka hal ini akan sangat membantu dalam setiap proses transaksi Anda di kemudian hari. 
Mengenali “diri sendiri” dapat dikaitkan dengan bagaimana pengetahuan Anda mengenai profil Anda sebagai trader. Seberapa besar resiko yang siap Anda terima serta seberapa besar ekspektasi keuntungan. Pengetahuan mengenai profil transaksi Anda berkaitan dengan tipe konservatif atau agresif juga sangatlah penting untuk diketahui. “Mengenali musuhmu” dapat dikaitkan dengan pengetahuan mengenai profil pasar yang Anda masuki. Ketahuilah apakah pasar yang Anda masuki adalah pasar dengan tingkat volatilitas yang besar atau kecil. Selain itu sangat penting untuk mengidentifikasi apakah pasar sedang bergerak dalam sebuah tren atau dalam pergerakan dalam range pendek (sideways). 
Setelah proses diatas, Anda tinggal mengkombinasikan antara analisa fundamental dan teknikal untuk menemukan entry & exit point yang tepat. Analisa fundamental erat kaitannya dengan bagaimana perkembangan berita ekonomi Eropa, defisit Amerika serta ancaman inflasi Asia. Sedangkan indikator teknis akan membantu Anda untuk menentukan kapan saat yang tepat untuk Beli dan Jual dalam transaksi. Begitu banyaknya indikator teknikal yang dapat diaplikasikan dalam platform MONEX Trader (platform transaksi di MONEX). Pilih dan temukan indikator yang mudah dan sesuai dengan karakter transaksi Anda. 
Pemilihan indikator-indikator tersebut harus mempunyai kualitas baik dan telah melalui sekian tahapan tes untuk menguji potensi sinyal benar dan salah dalam menentukan posisi transaksi. Bilamana Anda sudah cukup yakin dengan suatu sistem transaksi yang terdiri dari satu atau beberapa indikator teknikal maka bisa dikatakan bahwa Anda sudah menemukan sebuah sistem transaksi. Sebagai contoh sistem trading adalah sistem yang terbangun atas dua indikator teknis yang sangat simpel namun mempunyai tingkatan positif antara sinyal yang benar dan sinyal salah dalam penentuan posisi beli dan jual. Sistem yang merupakan paduan antara Boliinger Bands dan Relative Strength Index, merupakan salah satu sistem yang dapat mempunyai rapor transaksi yang sangat baik. 
Dengan mempunyai sebuah sistem transaksi yang tentunya juga dituntut akan kedispilinan dari trader itu sendiri, yang pada akhirnya akan menjauhkan Anda dari resiko kerugian.

Selasa, 18 Oktober 2011

3 kilogram emas, 10 juta?




Bagaimanakah bayangan Anda ketika harus mengangkat sebuah beban 50kg. Seberapa berat yang Anda bayangkan kekuatan Anda untuk melakukan hal tersebut. Satu hal yang membantu kita adalah sistem daya ungkit yang bisa meringankan angkat beban tersebut. Sistem katrol yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban. Itu akan memudahkan kita untuk angkat beban 50kg tersebut daripada dengan otot tangan. 
Ternyata sistem katrol ini dapat juga diaplikasikan pada sistem perdagangan. Dan hal yang paling menarik adalah bagaimana sistem katrol ini akan memberikan Anda keleluasaan untuk bertransaksi Emas. Dengan sebuah sistem yang dikenal dengan “leverage” (daya ungkit) maka Anda akan mempunyai kemampuan untuk membeli emas dengan harga yang jauh lebih murah namun kuantitas tetap sama. Coba bayangkan sekarang berapa besar uang yang Anda harus keluarkan untuk bisa membawa pulang Emas batangan 1kg. Sebagai ilustrasi misalnya tuan A ingin membeli emas fisik seberat 1kg dengan harga emas per gram sekitar Rp. 495.000,- maka tuan A harus mengeluarkan uang sebesar 495 juta rupiah. Sejumlah uang yang bernilai besar bukan? 
Namun dengan adanya sistem “leverage”, Anda akan mempunyai daya beli yang lebih besar ketimbang pembelian tradisional atau fisik. Pada umumnya “leverage” dapat diartikan sebagai pinjaman dari broker yang diberikan kepada trader (Anda), sehingga dana trader memiliki daya beli yang lebih besar. 
Sebagai contoh misalnya jika harga $1 sama dengan Rp 6000. Lalu Anda membeli mata uang dolar AS sebanyak $100 maka Anda harus mengeluarkan uang sebanyak Rp. 600.000. Beberapa waktu kemudian nilai $1 sama dengan Rp.10.000. Bila Anda menjual $100 milik Anda saat itu keuntungan yang Anda peroleh adalah dengan melihat selisih kurs jual dan beli yaitu Rp. 10000 – Rp. 6000 sama dengan Rp. 4000. Sehingga keuntungan sebesar (Rp.400.000) 
Namun dengan sistem “leverage” 1:100 maka hal tersebut dapat berubah lebih kecil. Jika pada suatu waktu harga $1 sama dengan Rp 6000, Kemudian Anda bermaksud berinvestasi mengeluarkan uang Rp. 600.000 untuk membeli Dollar. Karena menggunakan sistem daya ungkit, dana Anda yang Rp 600.000 di ungkit setara menjadi Rp. 60.000.000 (leverage 1:100) otomatis dengan dana ini Anda mampu membeli dolar AS sebanyak $10.000. Bila kemudian nilai tukar dolar AS naik menjadi 10.000 maka Anda tinggal hitung keuntungan dari selisih kurs jual dan beli 10000 – 6000 sama dengan Rp. 4000. Hasilnya dikali dengan jumlah $ yang Anda beli dengan sistem leverage 4000 x 10.000 = Rp 40.000.000,-. Sebuah perbedaan yang sangat mencolok ROI (Return on Investment” / tingkat pengembalian keuntungan) antara transaksi emas margin ketimbang beli emas fisik.
Melalui MONEX Anda dapat menemukan peluang transaksi dengan sistem leverage 1:100 dimana artinya Anda hanya perlu 1% dari kebutuhan transaksi sebenarnya. Dengan ini Anda dapat bertransaksi emas senilai 3kg lebih dengan hanya jaminan dana 10 juta rupiah. Bayangkan bila Anda pergi ke toko emas dan membeli emas 3kg maka Anda harus merogoh kantong sebesar 1,4 milyar rupiah. Inilah kelebihan utama dari sisi modal dimana modal yang dibutuhkan tidak sebesar kalau kita membeli emas secara fisik karena menggunakan margin trading. 

Bagaimana Cara Transaksi Emas? 
Begitu banyak kelebihan yang Anda peroleh antara lain dari Anda tidak perlu memikirkan biaya keamanan dan transportasi karena bertransaksi emas secara berjangka tidak ada pertukaran emas secara fisik. Anda akan bertransaksi secara online, dan yang Anda butuhkan sarana pembantu transaksi online seperti komputer, PDA, ataupun smartphone.
Oya satu hal lagi kelebihan transaksi emas berjangka ini. Anda bebas transaksi 24 jam dari senin sampai sabtu dinihari tanpa direpotkan oleh jam buka tutup toko emas fisik. Menarik bukan?

Senin, 03 Oktober 2011

Krisis Ekonomi? Saatnya Raih Keuntungan




Bagaimana maksud dengan di tengah besarnya ancaman krisis ekonomi dunia, lalu meraih keuntungan? 
Nah, melalui artikel ini saya akan sampaikan informasi menarik bagi Anda yang jeli membaca peluang. Dan satu hal yang saya bagi adalah terdapatnya kemungkinan bagi Anda untuk raih keuntungan di tengah ancaman krisis ekonomi dunia. 
Mari saya ajak pembaca untuk melihat sejenak kondisi ancaman krisis ekonomi dunia. Krisis hutang di Zona Euro yang mengadopsi mata uang tunggal Euro nampaknya tidak kunjung mendapatkan solusi jalan keluar. Baru-baru ini malahan Uni Eropa terpaksa menyuntikkan dananya ke Yunani demi menyelamatkan negara Hercules tersebut. Kondisi perekonomian Amerikapun tidaklah baik, lihat saja kebijakan “terpaksa” Amerika untuk mengeluarkan “operation twist” yang ubah obligasi jangka pendeknya ke jangka panjang. Itu salah satu catatan penting dari buruknya ekonomi Amerika selain penurunan peringkat ekonomi Amerika. Fakta dari ancaman lonjakan inflasi Asia, seperti yang terjadi di Cina juga seakan-akan menambah daftar buruknya perekonomian dunia. 
Sektor keuanganlah yang paling cepat terkena dampak dari ancaman krisis ekonomi ini. Dalam beberapa hari ini pasar saham dunia, salah satunya IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) Indonesia terpaksa tertekan koreksi akibat ketidakpastian solusi perbaikan ekonomi global. Dan jangan heran dengan tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar yang sempat menyentuh 9300 terhadap dollar. Efek terhadap sektor riil akan segera terasa terutama oleh eksportir. Sebab itu memaksa Indonesia untuk menyiapkan sarana tanggulangi krisis. 
Di tengah tren pelemahan sektor keuangan termasuk saham didalamnya, bisa dipastikan bahwa Anda yang bertransaksi saham akan was-was dengan tren pelemahan ini. Lalu bagaimana dengan Anda yang berniat membeli nilai saham tertentu? Apakah momentum pelemahan ini bisa ditransaksikan? 
Apakah Anda tahu bahwa di tengah tren pelemahan sektor keuangan ini, sangatlah terbuka peluang bagi Anda untuk meraup keuntungan dengan bertransaksi ketika pasar melemah? Yang ingin saya sampaikan disini bahwasanya Anda tidak perlu menunggu level beli, namun Anda bisa menjual sebuah “instrument” transaksi dan Anda tetap memperoleh selisih keuntungan yang ada. Nah peluang tersebut bisa diperoleh di perdagangan berjangka yang salah satu kelebihannya bisa mendapatkan keuntungan dari kondisi trend pasar yang sedang turun atau sedang naik. 
Sebagai contoh, Anda bisa melihat tren pelemahan mata uang Euro (mata uang yang digunakan oleh zona Euro) dimana mata uangtersebut terus tertekan dari 1.4550 ke level 1.3550 akibat buruknya sentiment ekonomi zona tersebut. Karena pasar perdagangan berjangka ini berbasikan “margin” maka akan sangat terbuka peluang bagi Anda untuk membuka posisi “jual” terlebih dahulu ketika Anda memprediksi bahwa sebuat aset akan melemah nilainya. 
Misalnya Anda mebuka posisi “jual” Euro di 1.3625 kemudian mata uang tersebut melemah ke 1.3535 maka Anda dapat meraih selisih keuntungannya. Bayangkan saja bila nilai per poin dari mata uang tersebut adalah $10 maka Anda bisa segera membukukan keuntungan sebesar $950 (9.5 juta). Perhitungannya adalah (1.3625 – 1.3535) x $10. 
Dan yang lebih menarik lagi adalah, pergerakan ini tidaklah membutuhkan hari ataupun minggu, namun pasar keuangan ini selalu bergerak dengan cepat dalam hitungan menit bahkan. Jadi, selalu terbuka peluang bagi Anda untuk terus memaksimalkan nilai kekayaan Anda dengan bertransaksi berjangka dengan juga disertai pembatasan resiko yang bijaksana.