Selasa, 29 November 2011

Jelang Akhir Tahun, Saatnya Atur Investasi


Tak terasa akhir tahun akan segera menjelang. Masa liburan akhir tahun akan segera dinikmati dengan gemerlap perayaan Natal serta Tahun baru. Namun apakah Anda pernah melihat fakta menarik akan perkembangan instrumen yang paling digandrungi beberapa dasawarsa ini. Adalah Emas, sebuah komoditas dunia yang dianggap sebuah instrumen anti inflasi dan kemerosotan ekonomi. Bahkan untuk tahun ini saja Emas alami kenaikan sebesar 31% melonjak dari rata-rata kenaikan tahunannya di 22% per tahun. Pertanyaan saya adalah, apakah Anda telah ikut manfaatkan peluang pergerakan emas tahun ini? Akhir tahun bukan hanya waktu untuk liburan, namun saat yang tepat juga untuk mulai lebarkan sayap investasi Anda  

Pernahkah Anda mendengar kalimat yang terkenal “Janganlah taruh semua telur Anda dalam satu keranjang”. Kalimat yang memberikan arti bahwa begitu pentingnya untuk tidak menempatkan investasi ke dalam satu sarana investasi saja, karena hal tersebut akan meresikokan di satu tempat saja. Bayangkan saja bila instrumen investasi yang Anda sangat andalkan tersebut mengalami kegagalan. Satu kejadian kerugian saja maka akan menyedot begitu banyaknya kekayaan yang Anda telah dapatkan sebelumnya 
Saya ajak Anda untuk melihat pilihan investasi di instrumen keuangan yang menarik. Ketika Anda memilih instrumen investasi keuangan, maka pemilihan harus disesuaikan dengan karakter resiko yang Anda sedia untuk resikokan serta sesuaikan dengan target return yang Anda harapkan. Secara umum pilihan aset investasi keuangan terdiri dari (1) saham, (2) obligasi, (3) transaksi berjangka. Pertama, saham diperdagangkan di pasar modal dan memiliki tingkat resiko investasi yang tinggi karena terdapat resiko kebangkrutan perusahaan atau bahkan pengaruh buruknya suhu ekonomi dunia dapat ambrukkan nilai saham yang Anda pilih. 
Yang kedua adalah obligasi yang adalah surat utang yang diterbitkan pemerintah. Pergerakan harga obligasi secara umum relatif lebih tidak bergejolak dibandingkan saham, namun imbal hasilnya lebih rendah dan menjadi kurang menarik bagi Anda yang menargetkan keuntungan relative cepat. 
Saya infokan pada Anda yang lebih menarik lagi. Adalah transaksi berjangka yang merupakan jenis investasi sangat menarik saat ini. Dengan sistem margin dimana akan memungkinkan Anda untuk bertransaksi nilai yang lebih besar. Dalam transaksi ini terbuka ruang untuk bertransaksi valuta asing, saham asia, serta komoditas. Jelas, hal ini merupakan solusi bagi Anda yang ingin tingkatkan portofolio investasi. Peluang “two ways opportunity” atau peluang transaksi dua arah, semakin menjadikan transaksi ini menarik. Peluang transaksi tetap tersedia di saat pasar sedang melemah dan menguat. Jadi, ketika Anda melihat bahwa harga emas misalnya sedang menguat, maka Anda bisa lakukan transaksi beli di bawah dan jual di harga atas. Sebaliknya juga ketika harga emas sedang tren turun maka Anda tetap bisa lakukan transaksi jual diatas untuk beli dibawah. Menarik bukan? Inilah yang menjadikan transaksi ini menjadi sangat diminati. Mau pasar lagi naik maupun turun, Anda tidak akan kehilangan momentumnya. Fasilitas transaksi berjangka dengan sistem online juga membuat ketertarikan tersendiri dari investasi ini. Informasi menarik bagi Anda bahwa jenis transaksi ini tersedia di MONEX. 
Bagaimana dengan faktor modal yang harus disiapkan untuk transaksi emas berjangka misalnya? Besarkah? Mari saya ambil contoh produk berjangka yang simpel bagi Anda. Bertransaksi emas berjangka 1 lot (3.11 kg) membutuhkan modal margin Rp 10 juta. Bayangkan saja bilamana Anda membeli emas fisik dengan nilai yang sama, pasti Anda harus merogoh kocek Anda sejumlah Rp 1,4 M. Sebuah perbedaan yang fantastis. Tingkat perbedaan yang sangat besar ini akan memberikan Anda keleluasaan untuk memaksimalkan transaksi Emas Anda. 
Manfaatkan peluang transaksi ini di tengah momentum pasar yang ada. Jangan sampai ketinggalan pesawat, dan tetaplah bijaksana tentukan keranjang-keranjang investasi Anda.

Senin, 21 November 2011

Pilih EMAS Fisik atau Online?


Semua orang tahu akan emas, dipakai sebagai salah satu aset investasi sejak zaman dahulu sampai sekarang. Dan tetap menjadi incaran sebagai logam mulia yang mahal harganya. Pada awalnya emas digunakan sebagai alat pembayaran bahkan disimpan untuk investasi kedepan karena harganya yang semakin mahal seiring dengan berkembangnya zaman
Emas dikenal sebagai alat investasi yang selalu menguntungkan. Orang membeli emas untuk melindungi nilai mata uangnya yang terkena resiko “kanker“ inflasi. Karena Emas dikenal tidak pernah turun harganya, maka hal ini baik untuk melindungi nilai aset mereka.
Namun ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui. Pada umumnya emas perhiasan kurang baik untuk dijadikan media investasi. Mengapa? Sebab, emas perhiasan membutuhkan jasa pembuatan tertentu. Itulah sebabnya, emas perhiasan membebankan biaya pembuatan kepada pembelinya. Sehingga, selain Anda membeli emasnya, Anda juga akan membayar ongkos pembuatan. Belum lagi kalau berbicara mengenai modelnya yang sudah tidak up-to-date lagi alias ketinggalan jaman. Pedagang di toko emas pun harus siap menanggung ketidak-aslian emasnya dan juga turunnya kadar emas tersebut. Jadi, kalaupun mereka membelinya lagi, mereka harus melebur emas tersebut. Itulah sebabnya, emas perhiasan harganya akan turun ketika kita jual.
Bila Anda berinvestasi emas untuk jangka pendek, biasanya akan sulit mendapatkan keuntungan kalau bentuknya emas perhiasan. Kalau Anda datang ke toko dan membeli emas perhiasan, Anda harus membayar harga emas plus ongkos pembuatannya. Nah, ketika suatu saat Anda menjualnya kembali, maka toko tidak akan mau membayar ongkos pembuatan dari perhiasan emas tersebut. Ia hanya akan membayar harga emasnya saja. Malah, masih untung sebetulnya kalau toko mau menerima emas perhiasan Anda.

Solusi beli Emas kiloan mahal? 
Selain investasi emas fisik dengan cara mempunyai emas batang, emas perhiasan dan emas koin, ada cara lain untuk mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga emas dunia tanpa harus memiliki emas dalam bentuk fisik. Kalau Anda pergi ke toko Emas sekarang dan hendak membeli emas untuk sekian banyaknya dengan tujuan investasi, maka mungkin Anda akan cukup terkejut dengan dana yang harus dikeluarkan untuk membawa pulang 3 kilogram emas. Untuk membawa pulang Emas senilai itu Anda harus merogoh kocek sebesar 1.5 milyar rupiah.
Namun ternyata dengan modal Rp. 10 juta akan memungkinkan Anda untuk bertransaksi emas senilai dengan 3.11 Kg. Silahkan bayangkan potensi portofolio investasi Anda dengan membeli emas fisik dengan nilai yang sama di harga 1.5 milyar rupiah. Menarik bukan? Tingkat perbedaan yang sangat besar ini akan memberikan Anda keleluasaan untuk memaksimalkan transaksi Emas Anda.
Kelebihan transaksi emas online dibanding fisik diantaranya adalah modal yang relatif lebih kecil dibanding dengan transaksi fisik. Bahkan memungkinkan untuk transaksi 2 arah (bisa beli maupun bisa jual lebih dahulu), transaksi jual beli emas dapat dilakukan selama 24 jam setiap saat.

Rabu, 16 November 2011

Tangkap Momentum Penguatan Emas


Tidak terasa 2011 akan segera kita lewati dan untuk tahun ini ada beberapa hal penting yang bisa diamati antara lain naiknya harga hampir semua komoditas baik yang termasuk dalam kategori soft commodities maupun hard commodities. Naiknya harga komoditas sektor pertanian/perkebunan banyak dipengaruhi oleh faktor cuaca yang mempengaruhi hasil panen. Bahkan sempat muncul kekuatiran akan terjadinya krisis pangan. Sementara untuk komoditas sektor bahan tambang/mineral juga setali tiga uang mengalami kenaikan harga.  
Sudah menjadi rahasia umum fakta tentang kenaikan harga komoditas emas. Emas sejak dulu sudah dijadikan pilihan bagi banyak masyarakat sebagai alternatif investasi karena nilai emas yang cenderung mengalami kenaikan dan memiliki emas akan melindungi kekayaan masyarakat dari yang namanya “hantu” inflasi. 
Untuk tahun ini saja emas sudah mengalami kenaikan kurang lebih 30%, bisa dibayangkan bagaimana menariknya investasi di emas jika dibandingkan dengan deposito yang hanya memberikan imbal hasil sekitar 7% per tahun. Kilaunya komoditas emas ini banyak dipengaruhi oleh kondisi perekonomian khususnya di kawasan Eropa dan Amerika. Perlambatan terkait dengan banyaknya negara yang tergabung di Uni Eropa yang saat ini sedang menghadapi krisis hutang karena rasio antara hutang dan GDP-nya yang tidak seimbang dan berada dalam bayang-bayang “default” atau gagal bayar. Hal ini membuat pelaku pasar atau investor banyak yang memindahkan portofolio investasinya ke emas yang dinilai lebih aman. 
Sebelumnya kita hanya mengenal investasi emas itu harus menyimpan emas secara fisik. Namun terdapat juga peluang yang bisa diambil dengan bertransaksi emas berjangka. Disebutkan emas tahun ini telah naik sekitar 30% maka kalau Anda bertransaksi emas berjangka maka peluang keuntungan yang diperoleh bisa lebih dari 30% atau lebih dari kenaikan harga emas itu sendiri. 
Selain peluang mendapatkan keuntungan yang cukup besar, kelebihan lain bertransaksi emas berjangka yaitu sistim transaksinya yang menggunakan margin atau jaminan. Untuk bertransaksi emas kita tidak perlu mengeluarkan modal 100%. Bahkan sistem transaksinya yang online dalam artian kita bisa betransaksi dimana saja kapan saja selama terkoneksi dengan internet yang begitu mudah. 
Terkait dengan modal yang diperlukan sebagai perbandingan coba perhatikan ilustrasi berikut ini untuk bertransaksi emas berjangka sebanyak 1 Lot (1 lot senilai dengan emas 100 troy ons atau sekitar 3.1 kg) maka kita hanya memerlukan jaminan hanya sebesar $1000 atau 10 juta rupiah. Coba bandingkan kalau kita membeli emas secara fisik seberat 3,1 kg maka kita harus mengeluarkan uang sebesar 1,5 milyar rupiah ( harga emas per gram Rp. 500.000,-). Dari ilustrasi tersebut terlihat modal yang diperlukan bertransaksi emas berjangka jauh lebih menarik dibandingkan dengan bertransaksi emas secara fisik. 
Satu hal yang juga harus di pahami oleh masyarakat yang tertarik bertransaksi emas berjangka bahwa transaksi emas berjangka ini murni bisnis. Dari setiap transaksi yang nanti dilakukan juga ada faktor resiko yang mengiringi. Menariknya bertransaksi emas berjangka ini adalah terdapatnya manajemen resikonya sehingga resiko yang timbul bisa diminimalkan dengan memaksimalkan potensi keuntungan.

Selasa, 08 November 2011

Cuaca Buruk, Untung Tetap di Tangan


Setelah sekian lama Indonesia tersengat oleh panasnya matahari akibat musim kemarau yang tak kunjung usai. Kini masuklah ke musim penghujan di akhir tahun ini. Namun dalam musim yang telah dinantikan sekian lama ini juga membawa efek yang kurang baik juga bagi sebagian besar orang. Lihat saja dengan derasnya hujan disertai angin di Jakarta yang akibatkan banyak kemacetan, banjir serta pohon tumbang. Bahkan akses Jawa Tengah ke Yogyakarta juga terancam putus dengan masih banyaknya potensi aliran lahar dingin merapi kearah Jumoyo. Tentu bila terputus maka akses Jawa Tengah Yogya yang biasanya diakses 2 jam, terancam 7 jam perjalanan. Hal ini tingkatkan kekhawatiran pelaku bisnis yang utamakan akses jalan utama ini untuk lancarkan distribusinya. Inilah salah satu contoh simpel dari resiko bisnis riil akibat faktor perubahan iklim cuaca ekstrim.  
Satu hal menarik yang saya infokan adalah betapa besarnya potensi Anda untuk raih keuntungan dari setiap pergerakan pasar keuangan serta komoditas dengan cukup mengesampingkan faktor cuaca buruk yang berpotensi hambat bisnis riil Anda. Lebih lagi, dengan mengambil keputusan bertransaksi di pasar keuangan, maka Anda telah melakukan diversifikasi investasi. Artinya Anda tidak menempatkan investasi ke dalam satu sarana investasi saja, karena pada akhirnya hal tersebut akan menempatkan resiko di satu tempat saja. 
Cukup banyak pilihan investasi yang tersedia di pasar keuangan. Anda dapat memilihnya sesuai dengan karakter resiko yang Anda sedia untuk resikokan serta sesuaikan dengan target return yang Anda ekspektasikan. Begitu banyaknya pilihan instrumen investasi yang ada tersebut malahan akan melebarkan ruang diversifikasi investasi. Salah satu instrumen yang sedang menarik saat ini adalah transaksi berjangka. Dengan sistem margin / jaminan dimana akan memungkinkan Anda untuk bertransaksi nilai yang lebih besar. Dalam transaksi ini terbuka ruang untuk bertransaksi valuta asing, saham asia, serta komoditas.
Jelas, jenis ini merupakan solusi bagi Anda yang ingin meningkatkan portofolio investasi Anda. Peluang “two ways opportunity” atau peluang transaksi dua arah, semakin menjadikan transaksi ini menarik. Peluang transaksi tetap tersedia di saat pasar sedang melemah dan menguat. Transaksi BELI dan JUAL bisa dilakukan kapan saja. Fasilitas transaksi online juga membuat ketertarikan tersendiri dari investasi ini. 

Berbagai kelebihan akan memberikan Anda ruang yang begitu luas untuk maksimalkan investasi. Bertransaksi berjangka juga mempunyai manajemen resiko yang akan membantu Anda untuk menentukan karakter resiko yang sedia ditanggung serta penentuan target keuntungan yang ingin dicapai. Menarik bukan? Sebuah lingkup ruang investasi yang memberikan ruang yang sedemikian luasnya untuk lakukan transaksi. 
Lalu mungkin yang keluar di benak Anda adalah seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi berjangka. Besarkah? Mari saya ambil contoh produk berjangka yang simpel bagi Anda. Bertransaksi emas berjangka 1 lot (3.11 kg) membutuhkan modal margin Rp 10.000.000. Bayangkan saja bilamana Anda bertransaksi emas fisik dengan nilai yang sama, pasti Anda harus merogoh kocek Anda sejumlah Rp 1,5 M. Sebuah perbedaan yang sangat fantastis. Tingkat perbedaan yang sangat besar ini akan memberikan Anda keleluasaan untuk memaksimalkan transaksi Emas Anda. 
Manfaatkan peluang transaksi ini di tengah momentum pasar yang ada, terlebih di tengah momentum penguatan harga emas dunia. Jangan sampai ketinggalan kereta, dan tetaplah bijaksana tentukan keranjang-keranjang investasi Anda. Mau cuaca burukpun, potensi keuntungan Anda di pasar emas berjangka akan terus bergerak dan meningkat.