Selasa, 19 April 2011

Kebijakan Keuangan AS



Minggu ini otoritas kebijakan keuangan Amerika Serikat atau the Fed akan mengadakan pertemuannya dan mengumumkan kebijakan keuangannya, terutama yang berhubungan dengan keputusan akan tingkat suku bunga Amerika. Perlu diketahui ada saat ini tingkat US rate berada pada level 0.25%.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah tingkat suku bunga yang telah dipertahankan the Fed dalam beberapa bulan ini akan dinaikkan?



Beberapa fakta yang menjadi pertimbangan otoritas keuangan Amerika adalah masih adanya beberapa data ekonomi mayor Amerika yang dinilai masih dalam tingkat yang mengkhawatirkan. Menteri Keuangan AS, Timothy Geithner mengungkapkan bahwa defisit perdagangan AS mencapai puncaknya sebesar 1 trilyun dollar AS atau 12% dari produk domestik bruto Amerika Serikat dalam jangka waktu sembilan bulan tahun anggaran 2009 ini. Hal ini juga merupakan kali pertamanya ini terjadi sehingga mengembangkan kemungkinan untuk dapat membengkak ke level 2 trilyun dollar AS. Fakta tersebut semakin memberikan kekhawatiran kekuatan ekonomi Amerika untuk bisa keluar dari krisis yang melanda.
Terlebih dengan adanya kemungkinan data ekonomi mayor seperti defisit anggaran Amerika yang diperkirakan mencapai sekitar 1.8 trillyun dollar AS atau sekitar 13% dari tingkat Pendapatan Bruto Amerika Serikat. Tingkat defisit yang membengkak tersebut disebabkan oleh karena kebutuhan yang besar yang diperlukan pemerintah AS untuk membiayai sejumlah kebutuhan dalam masa resesi. Kebutuhan tersebut juga membengkak dengan adanya kebijakan penurunan pajak oleh pemerintahan presiden Obama. 

Departemen Keuangan AS mengatakan bahwa defisit pada bulan Juni total 94,3 miliar dollar AS, mendorong kenaikan tingkat defisit sejak tahun anggaran dimulai pada bulan Oktober menjadi 1,09 triliun dollar AS. Terdapat perkiraan bahwa defisit untuk keseluruhan tahun dimungkinkan besar akan menyentuh level 1,84 triliun dollar AS pada bulan Oktober tahun ini. Perkiraan tersebut merupakan defisit terbesar sejak depresi besar di awal tahun 1940.
Membengkaknya level pengeluaran pemerintah Amerika memang dibutuhkan untuk menangani krisis keuangan global ini. Krisis keuangan yang terburuk sejak masa the Great Depression dan dimana juga terdapat tingkat pengangguran yang telah naik ke 9,5 persen.

Dalam kebijakannnya, pemerintah Amerika telah melakukan beberapa kebijakan menanggapi krisis yang terjadi. Kongres Amerika sudah menyetujui sebesar 700 miliar dollar dana stimulus untuk keuangan bank, automakers dan sektor lain, dan 787 miliar dollar paket rangsangan ekonomi untuk peningkatan laju roda perekonomian. Terlebih mengingat beberapa perusahaan raksasa Amerikapun mengalami kemunduran produksi bahkan beberapa diantaranya mengumumkan kebangkrutan.

Tingkat suku bunga Amerika dimulai sejak 18 September 2007, telah diturunkan levelnya dari 5.25% ke level 4.75%. Kebijakan cut rate tersebut juga terus dilanjutkan dalam beberapa pertemuan the Fed selanjutnya. Seiring dengan penilaian the Fed bahwa cut rate diperlukan demi menekan deflasi dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi Amerika. Sampai pada 16 Desember 2008 the Fed memutuskan untuk menurunkan level suku bunganya ke level 0.25%.
FOMC meeting atau pertemuan tingkat tinggi dari pejabat-pejabat bank sentral Amerika dimana the Fed akan mengadakan pertemuannya pada hari Selasa dan Rabu ini. Dan tepatnya pada Kamis dinihari akan mengumumkan hasil pertemuannya. Proyeksi terakhir diekspektasikan pasar bahwa the Fed untuk tetap mempertahankan level suku bunganya pada range 0.00% sampai 0.25%.
Baiknya data ekonomi dari sektor tenaga kerja yang dirilis pada minggu lalu juga telah meningkatkan spekulasi bahwa pembuat kebijakan moneter Amerika akan mulai mengetatkan kebijakan keuangannya pada awal tahun depan. Yang artinya adalah kemungkinan bagi the Fed untuk berfokus pada inflasi dan menaikkan tingkat suku bunganya.
Dari data tingkat tenaga kerja Amerika terdapat pemotongan hubungan kerja sebesar 247.000 tenaker pada bulan Juli berada di bawah perkiraan analis sebelumya. Tingkat pengangguran juga membaik kel level 9.4% dari 9.5%. Kedua berita positif tersebut menandakan adanya aktivitas ekonomi Amerika yang cukup stabil dan menunjukkan estimasi positif akan membaiknya masa resesi ekonomi.
Beberapa analis memperkirakan kemungkinan kenaikan suku bunga AS pada pertemuan minggu ini, namun menurut penulis hal ini masih terlihat cukup prematur untuk diputuskan. Walaupun beberapa data ekonomi Amerika menunjukkan perbaikan dalam beberapa minggu ini, namun proses recovery ekonomi merupakan proses yang masih akan cukup panjang. Hal ini juga menilik pernyataan ketua Bank Sentral Amerika, Ben Bernanke, bahwa perekonomian Amerika masih rentan dan perlu menjadi perhatian bagi the Fed untuk tidak terburu-buru menaikkan suku bunganya.
Yang kemungkinan menjadi fokus perbaikan ekonomi Amerika akan beralih kepada stabilisasi ekonomi pada tingkat konsumen, hal ini disebabkan tingkat konsumen menyumbangkan dua pertiga dari tingkat ekonomi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar