Ketika itu level inflasi zona Eropa melonjak ke level 2.6%. Level tersebut sempat ditoleransi oleh pemangku kebijakan ekonomi Eropa dengan tetap menahan level suku bunganya di level terendahnya. Namun dengan semakin meningkatnya ancaman inflasi yang melebihi batas toleransi 2%, akhirnya memaksa Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menaikkan suku bunga acuannya menjadi 1,25% dari 1%. Pasar keuangan merespon positif kebijakan yang dinilai tepat dengan adanya penguatan Euro sebesar 1% minggu lalu. Terlebih dengan sempat buruknya sentimen pasar akan resiko kecemasan hutang pemerintah zona Eropa ditengah krisis keuangan Portugal.
Tidak hanya itu, Inflasi Cina yang sempat meningkat ke 4.9% juga memaksa Bank Sentral Cina menaikkan suku bunganya dalam empat bulan terakhir sebagai upaya mengatasi laju inflasi dan mencegah gejala overheating perekonomian. Otoritas moneter China menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (0,25%) sehingga mendorong suku bunga deposito meningkat jadi 3,25%.
Apakah Anda tahu bagaimana dengan perkembangan harga Emas yang menurut saya layak untuk diberikan dengan tajuk “komoditas tak lekang oleh jaman”.
Hampir 2 tahun terakhir, risiko investasi di sektor keuangan meningkat tajam. Seiiring dengan peningkatan resiko tersebut maka terlihat porsi permintaan emas global dalam beberapa tahun terakhir ini meningkat menjadi 38%.
Bilamana Anda melihat grafik pergerakan emas maka Anda akan menemukan sebuah fakta yang sangat menarik. Dalam 10 tahun terakhir, emas mempunyai tren penguatan yang signifikan. Dari level US$250 menguat hingga level tertinggi sepanjang masanya di US$1.476,20. Seiring dengan peningkatan jumlah permintaan serta jumlah persediaan yang semakin menipis, emas ternyata mempunyai ketahanan yang kuat terhadap resiko inflasi. Konsistensi harga beli emas inilah yang selalu ada sejak berabad-abad yang lalu yang juga seiring dengan harga komoditas yang lainnya. Walaupun terbuka juga peluang yang kecil dari penurunan harga emas namun bilamana hal itu terjadi Anda juga tidak mengalami penurunan dalam kekayaan Anda, karena Anda akan tetap dapat membeli barang-barang sama banyaknya seperti ketika harga Emas sebelum turun. Oleh sebab itu emas juga disebut sebagai instrumen investasi zero inflation.
Itulah keunggulan emas disamping keunggulan lainnya yang nilainya sangat stabil, likuid, dan aman secara riil. Dengan demikian, emas sangat layak menjadi salah satu bagian dari portofolio investasi. Seperti pada artikel saya di bulan Februari yang lalu, saya mempunyai analisa bahwa saat ini emas sangat mempunyai momentum untuk terus meninggikan lonjakan harganya.
Dengan perkembangan eskalasi politik dan keamanan di Timur Tengah dan Libya kembali memaksa pompa potensi bagi lonjakan harga emas. Terlalu banyak analis terkemuka yang memberikan prediksi akan terus melonjaknya harga emas. Prediksi CommonWealth Bank sampai di $1650, bahkan yang lebih ekstrim lagi prediksi dari World Gold Council yang memprediksi emas ke $2000 di semester awal 2012. Nah dengan semakin jelasnya momentum emas ini, Anda bisa memanfaatkannya. Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lengkapnya.
Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan sector komoditas masih cukup menarik untuk di amati dan cenderung masih berada dalam kondisi yang bullish, dimana pergerakan untuk komoditas emas diperkirakan akan berada di kisaran range $1485.00 - $1452.65 dengan resistance di level $1480.00 dan support di level $ 1460.95. Sementara untuk minyak mentah diperkirakan akan bergerak dikisaran range $ 115.60 - 108.65 dengan support di level $ 110.95 dan resistance di level $ 114.50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar