Selasa, 26 Oktober 2010

Momentum Penguatan Emas


Sesuai analisa para analis beberapa waktu lalu yang memprediksikan Emas akan membentuk level baru. Level tertinggi tersebut telah diperkirakan setelah sempat menembus level tertinggi di level US$1387.00 per troy ons. Tidak dapat dipungkiri bahwa emas tetaplah menjadi aset primadona para pemburu investasi yang melihat kuatnya jangka panjang tren penguatan komoditi ini.

Namun faktor koreksi dan aksi profit taking sempat menekan emas 5.1% ke level US$1315.00 per troy ons setelah menyentuh level tertingginya tersebut. Emas sempat tergelincir ke posisi terendah dalam lebih dari 2 minggu seiring para menteri keuangan G-20 memperdebatkan langkah-langkah yang akan diambil untuk meredakan ketegangan pada pasar mata uang. 
Para menteri keuangan G-20 dan para gubernur bank sentral tengah melakukan pertemuan di Korea Selatan guna membicarakan cara untuk menjaga laju pemulihan global di tengah kekhawatiran bahwa negara-negara mungkin berkompetisi satu sama lain untuk melemahkan mata uang mereka.
Mari saya ajak pembaca untuk sebentar menengok berbagai estimasi level harga emas dari analis dan bank-bank ternama. Analis HSBC bank memprediksikan bahwa emas akan melejit ke level US$1300 per troy ons, begitu pula dengan US Commerzbank di US$1335.00 per troy ons. Yang terjadi dalam beberapa minggu ini adalah harga telah bergerak melampaui prediksi analis. Bagaimanakah pola tren pergerakan harga emas bila ternyata US Gold juga memprediksikan emas untuk melejit ke level US$2000 per troy ons di akhir tahun depan? Apakah ada momentum yang tepat untuk memanfaatkan setiap pergerakan emas di tengah tren penguatan mayornya?
Aksi perburuan emas dilanjutkan pasar yang meroketkan emas ke level US$1387.00 di tengah fakta bahwa emas adalah sumberdaya alam yang sulit diperbaharui. Maka tidaklah mengejutkan bahwa emas akan terus mencatatkan rekor tertingginya dan tetap mempunyai estimasi penguatannya. Aksi pemindahan aset dari aset beresiko ke aset yang dinilai lebih aman dari gejolak ekonomi akibat dari meningkatnya pesimisme pasar akan keberlanjutan pemulihan ekonomi telah menjadi faktor pendorong penguatan komoditi logam berharga ini. Pasar juga nampaknya memberikan porsi perhatian lebih kepada resiko melonjaknya ancaman inflasi global di tengah pola kebijakan suku bunga rendah negara-negara maju. 
Komoditi emas yang dianggap sebagai safe haven commodity nampaknya membangun ketertarikan tersendiri dibandingkan komoditi minyak yang tidak mempunyai tren yang begitu jelas di tengah tarik ulur kebijakan negara penghasil minyak dengan naik-turunya jumlah permintaan minyak global. Dalam beberapa bulan ini minyak hanya bergerak di level US$65 – 85 per barrel. 

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan Poundsterling akan bergerak dalam kisaran range 1.6005 - 1.5510 dengan support di 1.5580 dan resistance di 1.5922. Untuk Euro diperkirakan bergerak dikisaran level 1.4198 - 1.3760 dengan support di 1.3860 dan resistance di 1.4154. Untuk komoditi emas diperkirakan akan bergerak di kisaran range $1367.45 - $1318.20 dengan support di $1314.40 dan resistance di $1358.60

Tidak ada komentar:

Posting Komentar