Kondisi pasar keuangan yang masih tidak menentu membuat masyarakat harus pintar mengelola dana yang dimiliki. Hampir 2 tahun terakhir, risiko investasi di sektor keuangan meningkat tajam.
Sempat ambruknya pasar modal di tahun 2008 membuat kalangan investor mulai kembali memburu komoditas. Walaupun geliat pasar saham dan obligasi tahun 2010 ini sedang dalam kondisi yang sangat baik, namun ekspektasi emas tetap menjadi buruan investasi. Di negara yang masyarakatnya sudah maju, kondisi ini justru membuat bergairah semua jenis investasi emas, termasuk transaksi derivatifnya. Porsi permintaan emas global dalam beberapa tahun terakhir ini meningkat menjadi 38%. Berbeda dengan produk investasi modern seperti reksa dana, saham, dan obligasi yang mulai dikenal oleh masyarakat, emas menjadi barang investasi dari masa ke masa.
Bilamana Anda melihat grafik pergerakan emas maka Anda akan menemukan sebuah fakta yang sangat menarik. Dalam 10 tahun terakhir, emas mempunyai tren penguatan yang signifikan. Dari level US$250 menguat hingga level tertinggi sepanjang masanya di US$1384.00.
Peningkatan dari jumlah permintaan emas global, nampaknya tidak dibarengi oleh korelasi dari jumlah persediaan emas. Meskipun tidak dikonsumsi emas selalu menjadi barang langka karena jumlah seluruh emas yang ada di permukaan bumi saat ini diperkirakan hanya berkisar 150.000 – 160.000 ton saja.
Mari saya ajak pembaca untuk melihat fakta menarik. Pada tahun 2000 yang lalu bila Anda pergi ke toko emas maka Anda perlu mengeluarkan uang sejumlah Rp. 60.000,00 untuk dapat membawa pulang emas 1 gram. Nah, bagaimana bilamana Anda pergi ke toko emas saat ini. Anda perlu merogoh kocek Anda sejumlah Rp. 360.000,00 untuk bisa membawa pulang 1 gram emas saja. Maka dapat kita simpulkan bahwa dengan membawa uang Rp. 60.000,00 pada saat ini, Anda hanya dapat membawa pulang emas 0.17 gram saja. Inilah sebuah hal yang sangat menarik dari emas. Seiring dengan peningkatan jumlah permintaan serta jumlah persediaan yang semakin menipis, emas ternyata mempunyai ketahanan yang kuat terhadap resiko inflasi. Konsistensi harga beli emas inilah yang selalu ada sejak berabad-abad yang lalu yang juga seiring dengan harga komoditas yang lainnya. Walaupun terbuka juga peluang yang kecil dari penurunan harga emas namun bilamana hal itu terjadi Anda juga tidak mengalami penurunan dalam kekayaan Anda, karena Anda akan tetap dapat membeli barang-barang sama banyaknya seperti ketika harga Emas sebelum turun. Oleh sebab itu emas juga disebut sebagai instrumen investasi zero inflation.
Itulah keunggulan emas disamping keunggulan lainnya yang mempunyai nilainya sangat stabil, likuid, dan aman secara riil. Dengan demikian, emas sangat layak menjadi salah satu bagian dari portofolio investasi.
Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan Poundsterling akan bergerak dalam kisaran range 1.6280 - 1.5734 dengan support di 1.5920 dan resistance di 1.6250. Untuk Euro diperkirakan bergerak dikisaran level 1.4330 - 1.3760 dengan support di 1.3852 dan resistance di 1.4154. Untuk komoditi emas diperkirakan akan bergerak di kisaran range $1375.95 - $1349.80 dengan support di $1354.30 dan resistance di $1370.60
Tidak ada komentar:
Posting Komentar