Never invest in any idea if you can't illustrate with a crayon. ~Peter Lynch
Sebelum melakukan sebuah peperangan maka seorang jenderal harus mempunyai strategi untuk bisa mengalahkan musuhnya. Hal ini juga berlaku juga dalam dunia perdagangan berjangka karena persentase terbesar dari kesuksesan seorang trader berkaitan dengan strategi dan psikologi trader itu sendiri. Kemampuan dalam menganalisa baik analisa teknikal dan fundamental tanpa didukung oleh strategi transaksi dan psikologi yang kuat maka dapat dipastikan seorang trader itu termasuk dalam golongan Loosing trader.
Perdagangan pasar berjangka dimana “High Risk-High Return” adalah sebuah kemungkinan yang dihadapi dalam setiap keputusan yang diambil. Seperti pembahasan saya pada artikel minggu lalu mengenai pembahasan pengelolaan transaksi. Transaksi perdagangan berjangka akan tetap menarik ditengah gencarnya pencarian instrument investasi sebagai cara diversifikasi portofolio.
Perbedaan yang cukup tinggi antara tingkat return atau imbal hasil dengan produk perbankan misalnya, deposito berjangka waktu satu bulan memberikan bunga rata-rata 6% perbulan. Itupun masih belum dilakukan pemotongan pajak sebesar 20%. Sedangkan pada aktivitas transaksi berjangka akan mempunyai imbal hasil yang sangat jauh lebih tinggi (tentunya dengan resiko yang ada serta manajemen transaksi pasar). Transaksi berjangka bisa memberikan kemungkinan return 100% atau lebih. Namun tentunya para trader juga tidak melupakan setiap kemungkinan resiko yang ada dari setiap transaksi yang dilakukan.
Faktor kesiapan dalam bertransaksi berjangka ini dapat kita lihat dari:
1. Transaksi berjangka membutuhkan proses pembelajaran, pelatihan, serta review sistem transaksi
2. Transaksi berjangka merupakan proses bisnis
3. Transaksi berjangka membutuhkan pengaturan dari setiap transaksi, termasuk di dalamnya penentuan manajemen transaksi
4. Kesiapan psikologis dari seorang trader menjadi faktor yang sangat penting. Alexander Elder dalam bukunya “Trading for a living” mengungkapkan bahwa keputusan transaksi mempunyai probabilitas 20% methodology dan manajemen keuangan, sedangkan porsi terbesar yaitu 70%-nya adalah psikologi trader itu sendiri. Hal ini berkaitan dengan kesiapan mental dan disiplin transaksi.
Market Update
Pasar tengah mengamati perkembangan kasus defisit Yunani yang menjadi sebuah faktor tertekannya mata uang Eropa. Meski pejabat Uni Eropa menyatakan akan membantu Yunani dalam menyelesaikan masalahnya, akan tetapi kekuatiran pelaku pasar tidak bisa dihindari yang dibayang-bayangi krisis sebelumnya. Sementara US$ terus menunjukkan taringnya dan cenderung menguat di tengah aksi pencarian US$ sebagai mata uang lindung nilai atau safe haven currency.
Menguatnya US$ ini juga berimbas terhadap poundsterling. Poundsterlingsempat tertekan hingga ke level terendahnya sejak tengah semester 2009. Target Poundsterling apabila terus tertekan akan mencoba menembus level 1.4860-an. Sedangkan untuk mata uang EURUSD juga tengah menghadapi tekanan besar yang diakibatkan oleh kekuatiran akan masalah defisit anggaran yang dialami Yunani dan negara di eropa lainnya, bahkan euro sempat tertekan terhadap US$ hingga ke level terendahnya sejak pertengahan semester 2009 lalu. Target EURUSD apabila terus tertekan akan mencoba menembus level 1.3400-an.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar