Rabu, 04 Januari 2012

2012, Beli Emas atau Dollar?


Selesai sudah tahun 2011, dan catatan pergerakan berbagai sektor keuangan yang diakhiri dengan buruknya sentimen dari ekonomi Eropa. Kita lihat saja secara khusus dengan bagaimana pergerakan harga emas dunia yang memiliki daya tarik tersendiri di tengah buruknya optimisme keuangan dunia. Emas memang mempunyai tingkat return on investment (tingkat pengembalian imbal hasil) yang tinggi. Pasar komoditas, terutama emas telah menjadi instrumen yang dinilai sangat aman untuk alih investasi ketimbang instrumen lainnya yang jauh lebih beresiko. Walaupun harga emas dunia juga mengalami sekian koreksinya di akhir tahun 2011 yang lalu.  
Catatan positif pergerkan emas ialah Emas mampu mencatatkan penguatannya sebesar 47% ke level $1920 per troy ons di bulan September dari level terendahnya 2011 di $1303 per troy ons di bulan Januari. Inilah penguatan yang sangat mencengangkan, dengan melihat rata-rata penguatan emas dunia pertahun hanya sebesar 22% per tahunnya. Namun seiring dengan buruknya sentimen ekonomi negara-negara besar dunia seperti Eropa dan Amerika semakin membawa Emas menjulang tinggi. Serta pada dasarnya dengan harga komoditas dunia yang bergerak sejalan dengan tren naiknya inflasi dunia. Maka tidaklah heran bilamana Anda melihat harga Emas dunia berpeluang besar akan kembali menembus harga tertingginya demikian juga dengan harga minyak mentah dunia yang juga akan bergerak di atas level $100 per barrel. 
Di akhir tahun ini terjadi sesuatu yang menarik di harga Emas, dimana telah mencatatkan kenaikan untuk 10 tahun berurutan, namun melemah 19% dari rekor $1920 yang dicatatkan pada bulan September 2011. Harga emas turun dalam beberapa bulan terakhir sering investor terpaksa likuidasi posisinya untuk dapatkan dana tunai di tengah memburuknya krisis utang zona-euro. Memang pada kurun waktu beberapa bulan terkahir ini, pasar mulai alihkan investasinya untuk menyimpan aset dalam bentuk dollar Amerika yang dianggap sebagai sarana invetasi yang aman. Fakta bahwa melorotnya optimisme ekonomi Eropa akibat ancaman nilai hutang Yunani serta melonjaknya nilai yield Spanyol dan Italia yang menenyentuh 6.9% nya. Belum lagi dengan sulitnya dapatkan kesepakatan Eropa untuk tanggulangi “kanker” ekonomi Eropa. Telihat bahwa Eropa akan membutuhkan sekian dekade untuk pulihkan keuangannya. 
Di lain pihak Amerika mempunyai kesempatan pulihkan ekonominya lebih baik ketimbang Eropa. Tingkat pengangguran Amerika kembali memeperbaiki angkanya dengan melemah ke 8.9%, lebih baik dari level sebelumnya di 9%. Ekonomi Amerika diproyeksikan akan lebih cepat pulih dibandingkan ekonomi Zona Eropa. Diperkirakan proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika di tahun depan akan meningkat menjadi 1,9% dari prediksi akhir tahun 2011 lalu yang hanya 1,7%. Sedangkan, di zona Eropa sebaliknya di tahun ini diproyeksikan tumbuh 1,5% kemudian jatuh ke -1,2% di tahun berikutnya.
Dollar memang punya momentum menguat untuk beberapa saat ini. Rupiah terhadap dollar juga masih bergerak di kisaran Rp. 9207. Begitu kuatnya prospek ekonomi Indonesia menahan pergerakan nilai tukar Rupiah tehadap dollar. Prediksi saya tidak akan ada banyak gejolak di level rupiah terhadap dolar dengan prediksi maksimal bergerak di Rp. 9750. Level Rp. 10.000 saja akan memaksa pemerintah untuk intervensi pasar. 
Nah, lalu bagaimana dengan peluang yang Anda bisa dapatkan di tengah fakta pergerakan emas dunia serta dolar Amerika? Apakah saat ini tepat untuk beli emas atau dolar? Faktanya, penurunan harga emas yang sempat sentuh level terendah sejak 7 Juli 2011 diharapkan dapat memicu aksi bargain-hunting oleh perusahaan perhiasan dan investor. Pembelian emas fisik mulai terlihat di India seiring perusahaan perhiasan menambah stock untuk persiapan awal musim pernikahan di pertengahan Januari. Tahun Baru Imlek yang akan berlangsung akhir Januari juga diharapkan akan mendorong konsumsi emas di China. India dan China merupakan dua konsumen emas terbesar di dunia. Terlihat Emas masih punya peluang untuk menguat.

1 komentar: