Selasa, 14 Juni 2011

Emas : Koreksi Atau Reversal?

Sejak krisis finansial tahun 2008 lalu emas mulai menunjukkan dominasinya dibandingkan dengan instrument-instrumen finansial lainnya dari waktu ke waktu emas terus mencetak level tertingginya dalam sejarah. Seperti tidak pernah kehabisan bahan bakar, emas terus menanjak pada tahun 2011 ini dan tercatat sempat mencetak level tertingginya yaitu di level $1576.65 pada bulan Mei kemarin. Pada bulan Mei pula emas juga mengalami penurunan yang cukup tajam hingga diperdagangkan dikisaran $1462.60 atau turun lebih dari $100 per troy ounce dalam 1 minggu. Saat ini emas diperdagangkan dikisaran $1530 per troy ounce. 
Nah yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah emas masih akan terus mengalami kenaikan dan tetap akan menjadi primadona pilihan investasi bagi banyak investor? Atau sebaliknya emas akan kembali mengalami penurunan? Untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, saya akan mengajak pembaca untuk melihat dari dua sisi yaitu dari sisi teknikal dan dari sisi fundamental. Dari sisi teknikal pada chart/grafik secara umum terlihat bahwa emas masih berada dalam tren menguat meskipun dalam perjalanannya sempat mengalami penurunan tetapi dapat dilihat bahwa penurunan yang terjadi hanya bersifat koreksi sesaat. Hal ini ditandai emas tidak mampu mencetak lower low dan terus mencetak higher high. 
Kemudian kalau kita lihat dari sisi fundamental, saat ini dunia khususnya di negara-negara maju masih dihadapkan pada permasalahan pertumbuhan ekonomi yang masih lamban. Hal ini memaksa bank sentral mengeluarkan kebijakan suku bunga rendah dan belum ada rencana untuk menaikkan tingkat suku bunganya paling tidak sampai akhir tahun ini. Dengan rendahnya tingkat suku bunga ini membuat minat investor terhadap instrumen mata uang menjadi berkurang dan lebih memilih emas sebagai alternatif investasi yang lebih aman di tengah situasi perekonomian yang masih tidak menentu ini. Disamping itu kawasan negara berkembang yang tidak ikut mengalami krisis seperti negara maju, tetapi saat ini menghadapi ancaman inflasi seperti yang terjadi di China dan negara di kawasan asia lainnya. Dampak dari tekanan inflasi ini akan mengurangi nilai mata uang negara tersebut dan akhirnya pelaku pasar akan memilih emas yang juga dikenal sebagai alat hedging inflation untuk melindungi nilai asetnya. 
Dari uraian diatas saya perkirakan emas masih akan menjadi pilihan investasi dan akan terus menguat. Setiap penurunan yang dialami oleh emas merupakan momen yang tepat untuk masuk pasar atau yang lebih dikenal dengan istilah Buy on Dip. Itulah keunggulan emas disamping keunggulan lainnya yang mempunyai nilainya sangat stabil, likuid, dan aman secara riil. Dengan demikian, emas sangat layak menjadi salah satu bagian dari portofolio investasi. Perlu Anda ketahui ternyata selain bertransaksi fisik, terdapat peluang transaksi emas di emas berjangka yang mempunyai sisi ketertarikan tersendiri. Dengan bertransaksi emas berjangka Anda bisa menemukan sisi transaksi yang mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi, peluang transaksi dua arah juga akan Anda temui disini. Anda akan mempunyai peluang memanfaatkan setiap pergerakannya baik emas sedang naik ataupun turun. Selain itu pasar transaksi Emas berjangka ini membuka ruang bagi Anda untuk bertransaksi 24 Jam- 5 hari seminggu. Ini akan memberikan ruang yang begitu luas untuk terus bertransaksi karena Anda tidak perlu khawatir dengan tutupnya toko emas. Cheers.  

Market Update 
Dalam pekan ini sector komoditas masih dipengaruhi oleh menguatnya US dollar seiring dengan berakhirnya program QE tahap II serta kekuatiran meningkatnya tekanan inflasi khususnya di kawasan asia, pada minggu diperkirakan emas akan bergerak dalam kisaran range 1520.50 - 1545.00 dengan support di 1519.00 dan resistance di 1546.00.

4 komentar:

  1. emas memang tidak pernah ada matinya

    BalasHapus
  2. mantap masta

    untuk pivot 1520.42
    krisis point for up R1 : 1528.78
    krisis ppoint for down : 1515.05

    emang emas gak ada matinya yach...

    yang penting buy klo emas mah hehehehehe
    tinggal nunggu kpn break up nya neh eheheh

    BalasHapus
  3. @bro Adi dan Bro DeKa: yupz, tak lekang oleh waktu, hehehe

    BalasHapus