Pernahkah Anda mencoba mengangkat sebuah batu berbobot 30kg? Pasti akan sangat berat untuk mengangkatnya. Namun akan menjadi mudah dengan ditemukannya sistem katrol yang digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban. Itu akan memudahkan kita untuk angkat beban batu tersebut daripada dengan otot tangan.
Nah ternyata sistem katrol ini dapat juga diaplikasikan pada perdagangan. Poin artikel ini adalah bagaimana sistem katrol ini akan memberikan Anda keleluasaan untuk bertransaksi Emas, sebagai instrumen investasi yang sangat menarik.
Dengan istilah yang dikenal dengan “leverage” (daya ungkit) maka akan mempunyai kemampuan untuk membeli emas dengan kuantitas yang sama namun dengan harga yang jauh lebih rendah.
Secara singkat, dengan “leverage”, Anda akan mempunyai daya beli yang lebih besar ketimbang pembelian tradisional. Pada umumnya “leverage” dapat diartikan sebagai pinjaman dari broker yang diberikan kepada trader, sehingga dana trader memiliki daya beli yang lebih besar. Leverage dinotifikasikan sebagai rasio perbandingan, misal A. (1:1 berarti uang jaminannya 100% dari nilai kontraknya.), B. (1:100 berarti uang jaminannya 1% dari nilai kontraknya) dan beberapa notifikasi lainnya. Sebagai contoh misalnya jika harga $1 sama dengan Rp 6000. Lalu Anda membeli mata uang dolar AS sebanyak $100 maka Anda harus mengeluarkan uang sebanyak Rp. 600.000. Beberapa waktu kemudian nilai $1 sama dengan Rp.10.000. Bila Anda menjual $100 milik Anda saat itu keuntungan yang Anda peroleh adalah dengan melihat selisih kurs jual dan beli yaitu Rp. 10000 – Rp. 6000 sama dengan Rp. 4000. Sehingga keuntungan sebesar (Rp.400.000) Namun dengan sistem “leverage” 1:100 maka hal tersebut dapat berubah lebih kecil. Jika pada suatu waktu harga $1 sama dengan Rp 6000. Kemudian Anda bermaksud berinvestasi mengeluarkan uang Rp. 600.000 untuk membeli Dollar. Karena menggunakan sistem leverage (daya ungkit), dana Anda yang Rp 600.000 di ungkit setara menjadi Rp. 60.000.000 (leverage 1:100) otomatis dengan dana ini Anda mampu membeli dolar AS sebanyak 10.000$. Bila kemudian nilai tukar dolar AS naik menjadi 10000 maka Anda tinggal hitung keuntungan dari selisih kurs jual dan beli 10000 – 6000 sama dengan Rp. 4000. Hasilnya dikali dengan jumlah $ yang Anda beli dengan sistem leverage 4000 x 10.000 = Rp 40.000.000,-.
Namun ada juga sisi yang harus diwaspadai dalam sistem leverage ini. Anda harus berhati-hati, karena leverage dapat menjadi pedang bermata dua. Apabila transaksi dengan $1 = $100, berarti sama dengan $1 adalah 0.1 lot, apabila uang anda ada $10 yang anda transaksikan, maka setiap kenaikan 20 pips (point) berarti anda akan mendapatkan $20 tambahan. Tetapi setiap penurunan 20 pips (poin) berarti anda mengalami kerugian minus $20. Nah, di MONEX Anda dapat menemukan peluang transaksi dengan sistem leverage 1:100 dimana artinya Anda hanya perlu 1% dari kebutuhan transaksi sebenarnya.
Mari simak bagaimana sistem leverage akan membantu transaksi Emas Anda. Nilai kontrak 1 lot Emas berjangka (XAU) adalah 100 Troy Onz (31.1 gram per 1 TZ). Maka 1 lot tersebut sejumlah 3110 gram atau (100 x 31.1 )gram. Anggap saja harga XAU di $1.500 per troy ons dan rate dollar berada di Rp. 8500. Maka kita dapat menemukan harga 1 gr XAU = 1500,00 / 31.1 gr x Rp8.500 = + Rp 409.967,- / gr. Misalnya kita sama sama membeli emas sebesar 1 lot yang setara dengan 100 Troy Onz atau 3110 gr, maka diperdagangan fisik kita akan butuh modal sebesar Rp 409.967/gr x 3110 gr = Rp 1,27 M. Namun coba bandingkan dengan bertransaksi margin dimana Anda hanya membutuhkan modal Rp 10.000.000 dikarenakan 100 Troy Onz = $1000. Tingkat perbedaan yang sangat besar ini akan memberikan Anda keleluasaan untuk memaksimalkan transaksi Emas Anda.
Secara singkat, dengan “leverage”, Anda akan mempunyai daya beli yang lebih besar ketimbang pembelian tradisional. Pada umumnya “leverage” dapat diartikan sebagai pinjaman dari broker yang diberikan kepada trader, sehingga dana trader memiliki daya beli yang lebih besar. Leverage dinotifikasikan sebagai rasio perbandingan, misal A. (1:1 berarti uang jaminannya 100% dari nilai kontraknya.), B. (1:100 berarti uang jaminannya 1% dari nilai kontraknya) dan beberapa notifikasi lainnya. Sebagai contoh misalnya jika harga $1 sama dengan Rp 6000. Lalu Anda membeli mata uang dolar AS sebanyak $100 maka Anda harus mengeluarkan uang sebanyak Rp. 600.000. Beberapa waktu kemudian nilai $1 sama dengan Rp.10.000. Bila Anda menjual $100 milik Anda saat itu keuntungan yang Anda peroleh adalah dengan melihat selisih kurs jual dan beli yaitu Rp. 10000 – Rp. 6000 sama dengan Rp. 4000. Sehingga keuntungan sebesar (Rp.400.000) Namun dengan sistem “leverage” 1:100 maka hal tersebut dapat berubah lebih kecil. Jika pada suatu waktu harga $1 sama dengan Rp 6000. Kemudian Anda bermaksud berinvestasi mengeluarkan uang Rp. 600.000 untuk membeli Dollar. Karena menggunakan sistem leverage (daya ungkit), dana Anda yang Rp 600.000 di ungkit setara menjadi Rp. 60.000.000 (leverage 1:100) otomatis dengan dana ini Anda mampu membeli dolar AS sebanyak 10.000$. Bila kemudian nilai tukar dolar AS naik menjadi 10000 maka Anda tinggal hitung keuntungan dari selisih kurs jual dan beli 10000 – 6000 sama dengan Rp. 4000. Hasilnya dikali dengan jumlah $ yang Anda beli dengan sistem leverage 4000 x 10.000 = Rp 40.000.000,-.
Namun ada juga sisi yang harus diwaspadai dalam sistem leverage ini. Anda harus berhati-hati, karena leverage dapat menjadi pedang bermata dua. Apabila transaksi dengan $1 = $100, berarti sama dengan $1 adalah 0.1 lot, apabila uang anda ada $10 yang anda transaksikan, maka setiap kenaikan 20 pips (point) berarti anda akan mendapatkan $20 tambahan. Tetapi setiap penurunan 20 pips (poin) berarti anda mengalami kerugian minus $20. Nah, di MONEX Anda dapat menemukan peluang transaksi dengan sistem leverage 1:100 dimana artinya Anda hanya perlu 1% dari kebutuhan transaksi sebenarnya.
Mari simak bagaimana sistem leverage akan membantu transaksi Emas Anda. Nilai kontrak 1 lot Emas berjangka (XAU) adalah 100 Troy Onz (31.1 gram per 1 TZ). Maka 1 lot tersebut sejumlah 3110 gram atau (100 x 31.1 )gram. Anggap saja harga XAU di $1.500 per troy ons dan rate dollar berada di Rp. 8500. Maka kita dapat menemukan harga 1 gr XAU = 1500,00 / 31.1 gr x Rp8.500 = + Rp 409.967,- / gr. Misalnya kita sama sama membeli emas sebesar 1 lot yang setara dengan 100 Troy Onz atau 3110 gr, maka diperdagangan fisik kita akan butuh modal sebesar Rp 409.967/gr x 3110 gr = Rp 1,27 M. Namun coba bandingkan dengan bertransaksi margin dimana Anda hanya membutuhkan modal Rp 10.000.000 dikarenakan 100 Troy Onz = $1000. Tingkat perbedaan yang sangat besar ini akan memberikan Anda keleluasaan untuk memaksimalkan transaksi Emas Anda.
Ingin Transaksi Emas?
PT. MONEX Investindo Futures menyediakan layanan edukasi bagi Anda. Manfaatkan layanan edukasi eksklusif kami dan dapatkan pengetahuan berbagai info mengenai peluang dan level-level transaksi menarik. Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi PT. MONEX Investindo Futures, DenJogLoSemar terdekat anda dengan nomer telpon MONEX Yogyakarta Tel.0274 – 623123, MONEX Semarang Tel.024 – 8502121, MONEX Solo Tel. 0271-7650777, dan MONEX Denpasar Tel.0361 – 223000.
loh pak, jadi modal tdk banyak ya?
BalasHapusnampaknya masuk akal ni
daripada beli emas fisik
@Tiwi: alo ibu Tiwi. Benar, bila ibu Tiwi bisa membandingkan pembelian emas secara fisik dengan transaksi emas dengan sistem leverage. ROI (return on investment)pun lebih besar dengan sistem leverage
BalasHapus