Sabtu, 11 Februari 2012

Sistem Margin Jadikan Peluang di Ancaman Naiknya Minyak


Beberapa waktu yang lalu, dalam jeda seminar Emas yang saya adakan, datanglah seorang bapak yang menyatakan keluhannya dengan ancaman kenaikan harga minyak. Notabene memang minyak mentah mempunyai alasan yang cukup kuat untuk kembali lanjutkan tren penguatannya setelah beberapa bulan ini terjebak dalam kisaran harga $100 - $75 per barrel. 
Berbagai data yang solid tunjukkan resiko penguatan harga minyak mentah dunia yang sangat kentara. Lihat saja dengan resiko dari berbagai pernyataan yang semakin memanaskan konflik antara Negara Barat dan Iran. Semakin besarnya ancaman embargo dan sanksi minyak Iran akibat kecurigaan fasilitas nuklir Iran yang dicurigai untuk dipergunakan pembuatan bom skala besar.

Namun di lain pihak, Iran bersikeras fasilitas nuklirnya dipergunakan untuk kebutuhan fasilitas pabrikan Iran. Notabene minyak memperpanjang rally sebelumnya setelah pemimpin perang Iran memperingatkan pembalasan atas “ancaman embargo minyak dan perang.” Iran mengancam untuk menutup lalu lintas perkapalan atau mengusir kapal-kapal AS jika pemerintah Barat menerapkan berbagai sanksi atas program nuklirnya. Bilamana terjadi konflik militer antara negara Barat dan Iran maka dunia akan alami ancaman kemunduran suplai minyak sebesar kapasitas produksi sekitar 3,5 juta barrel per hari. Dan inilah yang akan memberikan efek yang buruk bagi usaha pemulihan eknomi Eropa. Terlebih dengan kebutuhan bahan bakar yang begitu besar di negara Eropa mengingat cuaca ekstrim dingin yang tengah melanda.

 Dimanakah kesempatan Anda? 
Apakah Anda tahu bahwa peluang bertransaksi minyak mentah ini akan menjadi tren tersendiri selain tren transaksi Emas berjangka dunia? Dengan lakukan transaksi minyak mentah berjangka misalnya, Anda tetap terbuka peluang ambil keuntungan transaksi dalam kondisi harga minyak turun maupun naik. Anda bisa menjadi orang yang malah mampu manfaatkan peluang di tengah resiko kenaikan harga minyak mentah dunia. Inilah yang memberikan ketertarikan tersendiri dalam lakukan transaksi berjangka. Bahkan Anda tidak perlu menyediakan kapal tanker ataupun dana bermilyar-milyar rupiah untuk lakukan jual-beli minyak mentah tersebut.
 Lihat saja kebutuhan dana yang Anda harus keluarkan untuk membeli 1 tanker minyak mentah murni. Untuk memudahkan Anda saya berikan gambaran sbb. Minyak mentah diperdagangkan dalam satuan barrel. Untuk 1 barrelnya mengacu pada satuan perdagangan volume minyak mentah setara dengan 158.98 litter minyak. Sebut saja minyak mentah pada harga $100 per barrel maka harga minyak mentah perliternya adalah Rp, 5661.50 (($100 / 158.98 liter) x Rp. 9000,-). Bayangkan saja jika anda memutuskan transaksi minyak 1 kapal tanker minyak, berapa milyar dana yang harus Anda keluarkan. Belum lagi dengan ongkos sewa kapal berserta biaya yang lainnya. 
Nah, informasi yang saya berikan saat ini akan sangat menarik bagi Anda. Anda tidak perlu memusingkan diri Anda dalam ransaksi minyak mentah dunia. Dengan sistem margin per lot minyak sebesar $2000 (Rp.20 juta rupiah), Anda memiliki kelelusaan untuk lakukan transaksi nilai minyak sebesar 1000 barrel minyak mentah. 

Tentu saja ini akan berikan Anda keleluasaan yang sangat besar dalam lakukan transaksi minyak mentah dunia ini. Di awal tahun 2012 ini, minyak mentah dunia bergerak di level $95 - $104 per barrel. Seiring dengan resiko memanasnya suhu politik di Iran tersebut, maka akan sangat besar kemungkinan minyak diproyeksikan bisa melambung tinggi, menembus level $115 per barel. Bilamana eksalasi politik terus memanas maka tidak menutup kemungkinan Anda untuk segera melihat minyak untuk mendekati harga tertingginya di $147 per barel. Dan ini merupakan peluang yang sangat baik bagi Anda untuk tidak kehilangan momentum transaksi minyak mentah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar