Selasa, 04 Januari 2011

Memburu Peluang Indeks Kuartal Pertama


Perdagangan pasar indeks saham baru saja dimulai di awal tahun ini. Memasuki di kuartal pertama 2011, beberapa catatan yang perlu ditilik tentang bagaimana performa dari masing-masing indeks. Nampaknya ini perlu, mengingat di dalam memulai sebuah transaksi maka seorang trader harus juga mengetahui karakter obyek transaksinya dalam menyusun portofolio transaksinya.

Bagi Indeks Hangseng, nampaknya tahun 2010 merupakan tahun yang cukup baik bagi indeks saham ini. Tahun dimana Hangseng mencatatkan perbandingan penguatan yang lebih besar. Hangseng menutup transaksinya dengan menguat sebesar 5.5% dari harga awal tahun 2010. Level tertinggi 24936 sempat tersentuh di bulan November ketika pasar pada saat itu mulai meningkatkan kepercayaan terhadap pemulihan ekonomi yang dicapai Amerika yang berdampak positif pada perdagangan pasar Cina. Sentimen positif akan ekonomi Cina nampak menguat dalam beberapa tahun ini. Ekonomi Cina telah berkembang lebih dari 90 kali lipat dalam tiga dekade terakhir, didorong oleh ekspor ke negara-negara seperti AS. 

Sedangkan bagi indeks Nikkei, tahun 2010 menjadi tahun yang penuh dengan volatilitas yang tajam. Berbagai tekanan fundamental mendorong indeks Jepang ini untuk berperforma negatif, terlebih dengan adanya ancaman deflasi dari ekonomi Jepang. Indeks Nikkei menutup transaksinya dengan melemah sebesar 3% dari harga awal tahun 2010. Apresiasi mata uang Yen Jepang yang menyentuh level terkuatnya dalam 20 tahun terakhir di 80.23 ini telah menjadi tekanan tersendiri bagi eksportir Jepang. Namun yang menarik adalah Nikkei tersebut juga sempat mencatatkan volatilias harga yang cukup besar dengan bergerak menguat dari level terendahnya ke level tertinggi jelang akhir tahun sebesar 21%. 
Umumnya, bursa saham Asia menutup tahun 2010 dengan kenaikan. Pergerakan positif ini diprediksi akan berlanjut di 2011. Meskipun demikian, kecemasan rendahnya pertumbuhan ekonomi AS dan merebaknya krisis utang zona-euro akan tetap menjadi perhatian pasar untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan tekanan pasar. Rendahnya suku bunga di negara maju mendorong aliran modal dalam jumlah besar ke aset beresiko seiring investor mencari imbal hasil yang lebih tinggi; tren ini diperkirakan masih berlanjut di 2011. Aliran modal mengincar pertumbuhan ekonomi tinggi negara berkembang seperti Asia, sehingga turut membantu lonjakan harga saham. Rendahnya suku bunga pinjaman yang hampir menyentuh nol persen di negara maju semakin mendorong investor alihkan aset ke negara berkembang, yaitu Asia. Sektor konsumsi reli 32% di 2010; cermin besarnya kepercayaan terhadap prospek ekonomi Asia ditengah rapuhnya permintaan negara maju. 
Selain mengetahui performa dari masing-masing indeks tersebut, maka akan sangat perlu bagi Anda untuk menyusun system manajemen transaksi yang simple namun komprehensif. Hal ini akan juga meliputi pemilihan analisa teknikal yang sesuai dengan konteks pasar, serta dengan manajemen transaksi yang Anda akan jalani. Berita baik bagi Anda, bahwa analisa teknikal yang baik adalah bukan analisa teknikal yang banyak serta kompleks. Begitu banyaknya garis indikator yang terkadang malah membuat mata bingung untuk menemukan korelasi postif dari banyaknya analisa teknikal. Anda tinggal temukan format analisa teknikal yang “Simple is good” yang memiliki keunggulan sesuai dengan target portofolio transaksi Anda.

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan Indeks Nikkei akan bergerak dalam kisaran range 10710 - 9800 dengan support di 9995 dan resistance di 10385. Sedangkan untuk Indeks Hangseng diperkirakan bergerak dikisaran level 23900 - 22860 dengan support di 23020 dan resistance di 23630.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar