Selasa, 18 Januari 2011

Peluang di Pasar Beruang dan Banteng


Tidak asing lagi memang ketika begitu banyak orang mulai hangat membicarakan krisis ekonomi yang tengah didera oleh negara-negara yang tergabung dalam zona Uni Eropa. Bagaimana tidak, beberapa bulan yang lalu santer dibicarakan mengenai fakta perbandingan defisit terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) negara Spanyol sempat mencapai 11.2%, begitu pula dengan Yunani yang sempat mencapai 13.6%.
Belum menyelesaikan perbaikan rapor merahnya, Uni Eropa kembali harus menanggung beban dari resiko krisis finansial yang semakin berkepanjangan dari Irlandia. Irlandia melaporkan defisit anggarannya juga membengkak menjadi 32% dari produk domestik bruto tahun ini. Hal ini semakin menunjukkan kegagalan uni Eropa untuk mempertahankan rasio defisit tersebut dari batasan 3%. Pilihan untuk mengetatkan kebijakan fiskal nampaknya menjadi sebuah keharusan bagi Uni Eropa di tengah gejolak pasar obligasi zona-euro yang sedikit mereda.
Namun belum lagi ditenangkan oleh membaiknya sentimen akibat cukup lancarnya penjualan obligasi, Uni Eropa kembali harus memikirkan resiko dampak negatif yang kuat dari semakin meningkatnya resiko tekanan inflasi. Inflasi tahunan Eropa menurut data terakhir meningkat 2,2% di bulan Desember akibat naiknya harga pangan dan energi. Meningkatnya harga komoditas global menjadi salah satu pemicu utama dari cepatnya laju roda inflasi dunia. Dan perlu diketahui bahwasanya penguatan tingkat inflasi ini merupakan kali pertama dalam 2 tahun terakhir ini. Tidak ketinggalan dengan Cina yang tengah mengalami resiko inflasi yang telah mencapai 5.1%, yang kemudian memaksa Bank Sentral Cina untuk menaikkan suku bunganya ke level 5.81% baru-baru ini.
Bulan Februari ini akan ada hal yang menarik dibahas dalam seminar kami. Seminar tersebut akan membahas suatu sistem analisa yang mempunyai perbandingan tingkat resiko dan keuntungan yang cukup baik dengan transaksi harian serta strategi masuk pasar ketika pasar tengah bergerak sideways (pasar tengah bergerak naik dan turun dalam range yang kecil). Dengan hanya menggunakan 2 indikator analisa teknikal, sistem tersebut mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang sangat positif. Analisa yang digunakan antara lain Bollinger Daily dan Relative Strength Index. Sebuah sistem yang menarik untuk diaplikasikan di tengah market yang juga bervolatilitas juga.
Maka dengan pemilihan judul artikel ini “Pasar Beruang dan Banteng” akan menjadi tepat mengingat “beruang” merepresentasikan turunnya pasar, sedangkan “banteng” merepresentasikan naiknya pasar. Dengan pemilihan sistem transaksi yang tepat maka seorang trader dapat memperoleh hasil maksimal dalam transaksinya.
Bagaimana dengan faktor eksternal diluar faktor sistem transaksi? Ternyata dalam sebuah manajemen transaksi, Trader tidak hanya berkutat dalam pemilihan sistem transaksi saja. Namun perlu perlu dipersiapkan juga bagaimana psikologis dari trader. Kesiapan menikmati keuntungan serta persiapan menghadapi resiko kerugian dalam bertransaksi.

Market Update
Dalam sepekan ini pasar masih dipengaruhi data ekonomi dari AS, diperkirakan euro akan bergerak dalam kisaran range 1.3545 - 1.3226 dengan support di 1.3259 dan resistance di 1.3450. Sedangkan untuk Poundsterling diperkirakan bergerak dikisaran level 1.6110 - 1.5640 dengan support di 1.5730 dan resistance di 1.5970

Tidak ada komentar:

Posting Komentar