Setelah dalam beberapa bulan terakhir pergerakan komoditas emas menjadi primadona dan focus sebagian besar pelaku pasar tertuju kepada pergerakan komoditas emas yang terus mengalami kenaikkan hingga sempat mencetak level tertingginya dalam sejarah yaitu sempat diperdagangkan dikisaran harga $ 1430.90 yang dicetak pada tanggal 7 desember lalu. Dan bila kita amati pergerakan harga emas dalam beberapa hari terakhir cenderung mengalami pergerakan yang relative ranging dan tidak sedinamis beberapa waktu sebelumnya, bisa dikatakan saat ini emas sedang mengalami fase konsolidasi yang kalau diibaratkan seperti seorang pembalap sepeda setelah melakukan sprint maka pembalap tersebut akan mengurangi kecepatan kayuhnya untuk mengambil nafas sejenak.
Bagi seorang investor atau nasabah yang dalam beberapa minggu lalu dengan mudahnya memprediksi pergerakan arah emas akan tetapi saat ini bisa dikatakan berada dalam situasi yang membuat bertanya-tanya apakah emas masih akan naik dalam waktu dekat ini atau tidak.
Bagi nasabah atau investor yang cenderung bermain long term atau jangka panjang mungkin tidak begitu bimbang dengan kondisi pergerakan emas saat ini akan tetapi bagi nasabah atau investor yang lebih melihat jangka pendek hal ini menjadi kurang menarik.
Nah, bagi nasabah atau investor yang cenderung ber-type short term atau bermain dalam jangka pendek ada peluang lain di sector komoditas selain emas yang saat ini bisa dimanfaatkan yaitu dengan bertransaksi di komoditas minyak mentah, bila kita melihat grafik pergerakan emas dalam enam minggu terakhir minyak mentah mengalami trend bullish atau trend menguat. Harga minyak mentah sempat mengalami koreksi pada pertengahan bulan november hingga level $80.05 setelah gagal mencoba menembus level psikologis di harga $90 per barrel pada awal bulan november lalu, dan sejak itu harga minyak terus mengalami kenaikkan hingga berhasil menembus level psikologis di harga $90 per barrel pada akhir bulan november hingga saat ini yang terakhir terpantau minyak mentah diperdagangkan dikisaran $91.35 per barrel.
Secara fundamental ada beberapa alasan yang bisa mensupport kenaikkan harga minyak mentah antara lain factor cuaca dimana seperti diketahui saat ini di negara eropa dan amerika serikat sedang mengalami musim dingin dan bahkan dinilai musim dingin yang terjadi saat ini sangat ekstrim dan hal ini akan meningkatkan permintaan akan minyak mentah seperti yang biasa terjadi pada setiap musim dingin, selain itu dengan semakin optimisnya akan proses recovery perekonomian untuk tahun 2011 mendatang juga membuat sector industry ikut bergeliat dan yang akhirnya akan juga membuat naiknya permintaan akan minyak mentah sebagai bahan bakar industry. Di sisi lain dengan masih labilnya sector pasar mata uang para investor saat ini juga mengalihkan sebagian portofolio investasinya ke sector komoditas yang salah satunya minyak mentah. Dari OPEC sendiri yang merupakan kartel minyak mentah terbesar dunia menyatakan tidak akan merubah kapasitas produksinya meski permintaan cenderung meningkat.
Dengan melihat trend pergerakan minyak mentah saat ini yang sedang mengalami momentum kenaikkan bisa dijadikan salah satu pilihan investasi bagi para investor atau nasabah yang ingin melakukan diversifikasi portofolio investasinya apalagi banyak para analis yang memperkirakan bahwa untuk tahun depan harga minyak mentah bisa kembali menembus level $100 per barrel.
Market Update
Euro cenderung masih akan tertekan dan minggu ini euro diperkirakan akan diperdagangkan dikisaran level 1.3230 - 1.2855 dengan support di 1.2950 dan resistance di 1.3174. Sedangkan untuk minyak mentah diperkirakan masih akan memanfaatkan momentumnya dan diperkirakan untuk minggu ini akan bergerak dikisaran 89.60 - 92.90 dengan support di level 90.60 dan resistance di level 91.90
Tidak ada komentar:
Posting Komentar