Selasa, 14 Desember 2010

Cerdas Penempatan Aset Investasi


Melanjutkan pembahasan artikel sebelumnya mengenai cara alokasi aset investasi yang cerdas. Sebelumnya sudah terbahas alokasi aset strategis dan horison investasi untuk memperkirakan bagaimana penempatan aset kita berdasarkan kemungkinan dari portofolio investasi serta perhitungan waktu investasi.

Selain kedua hal diatas, Anda harus tidak lupa akan “toleransi resiko”. Hal ini menyangkut batasan yang disediakan investor untuk kehilangan sebagian atau seluruh pokok investasi demi meraih ekspektasi imbal hasil. Investor konservatif cenderung memilih investasi yang mempertahankan pokok investasinya dan relatif aman dari gejolak harga. Sedangkan investor agresif memiliki toleransi resiko yang tinggi dalam portofolio investasinya. Anda tentunya mempunyai tipe yang berbeda berdasarkan kesediaan “resiko” Anda. Hal ini menjadi begitu pentingnya mengingat setiap aset investasi mempunyai tingkat resiko yang berbeda. 
Sebelum berinvestasi, investor mesti menyesuaikan instrumen investasi pilihannya dengan profil resiko mereka. Namun perlu diiingat bahwa pembagian profil investasi ini dapat berubah. Ketika pertama kali berinvestasi, sebagian orang cenderung memilih instrumen beresiko rendah. Tapi, begitu kantong makin tebal dan pengalaman berinvestasi makin matang, kemungkinan untuk beralih ke instrumen beresiko tinggi. Oleh sebab itu profil resiko Anda juga harus dievaluasi.
Cukup banyak pilihan investasi yang tersedia di pasar keuangan. Begitu banyaknya pilihan instrumen investasi yang ada tersebut malahan akan melebarkan ruang diversifikasi investasi. Secara umum pilihan aset investasi terdiri dari (1) saham, (2) obligasi, (3) reksadana, dan (4) transaksi berjangka. Pertama, saham diperdagangkan di pasar modal dan memiliki tingkat resiko investasi yang tinggi, karena terdapat resiko kebangkrutan perusahaan sehingga uang Anda dapat hilang. Saham menawarkan potensi besar bagi peningkatan nilai portofolio. Namun di sisi lain, volatilitas saham membuat jenis aset ini menjadi sangat beresiko dalam jangka pendek. 
Yang kedua adalah obligasi yang adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah. Pergerakan harga obligasi secara umum relatif lebih tidak bergejolak dibandingkan saham, namun imbal hasilnya lebih rendah. Ketiga, reksadana yang merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset finansial lainnya. 
Terakhir adalah transaksi berjangka yang merupakan jenis investasi yang menarik saat ini. Dengan sistem margin dimana akan memungkinkan Anda untuk bertransaksi nilai yang lebih besar. Dalam transaksi ini terbuka ruang untuk bertransaksi valuta asing, saham asia, serta komoditas. Jenis ini merupakan solusi bagi Anda yang ingin meningkatkan portofolio investasi Anda. Peluang “two ways opportunity” atau peluang transaksi dua arah, semakin menjadikan transaksi ini menarik. Peluang transaksi tetap tersedia di saat pasar sedang melemah dan menguat. Fasilitas transaksi online juga membuat ketertarikan tersendiri dari investasi ini. Informasi menarik bagi Anda bahwa jenis transaksi ini tersedia di MONEX. Silahkan hubungi kami. 
Nah, bila Anda sudah menentukan tipe investasi Anda, maka Anda bisa memulai dan meneruskan strategi penempatan investasi Anda demi portofolio yang makin meningkat.

Market Update
Euro memperbaiki pelemahannya di tengah isu dana bantuan bagi Irlandia. Perkiraan kisaran dilevel 1.3052-1.3626 dengan support di 1.3285 dan resistance di 1.3486. Emas kembali melejit mendekati level tertingginya. Emas diperkirakan akan bergerak di kisaran range $1380.10 - $1424.15. Bila sentimen investasi Emas meningkat maka membuka lebar peluang untuk menyentuh $1450.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar