Nilai tukar US$ cenderung menguat terhadap mata uang dengan yield rendah seperti Yen Jepang dan Swiss Franc. Namun terhadap mata uang dengan yield tinggi seperti Euro dan Poundsterling kondisi penguatan US$ tampak terkoreksi disesi perdagangan akhir pekan kemarin.
Permasalahan Yunani yang tak kunjung ditemukan kebijakan tepat dalam menyelesaikannya masih menjadi polemik berkepanjangan. Disamping itu fokus pasar terfokuskan pada event penting Inggris yaitu akan dilaksanakannya pemilu nasional Inggris. Hal itu akan mempengaruhi pergerakan poundsterling ditengah respon pelaku pasar dalam menyikapi hasil pemilu Inggris. Bagi partai yang mendapat sentiment positif pasar jika menang akan membawa angin segar pada pergerakan poundsterling.
Perdana Menteri (PM) Inggris, Gordon Brown, mengumumkan pemilu akan digelar pada 6 Mei.
Ketiga partai utama yaitu Partai Buruh yang berkuasa, Partai Konservatif dan Partai Liberal Demokrat dalam beberapa minggu terakhir telah menjelaskan program pembenahan keuangan negara lewat pengurangan belanja negara dan kenaikan pajak. Masing masing partai mempunyai massa pendukung dari kelas sosial yang berbeda dalam hal kelas sosial-ekonomi dari para warganya. Tradisinya Partai Buruh mendapat dukungan dari kelas pekerja sedang Partai Konservatif berbasis kelas menengah-atas. Dalam pemilu nanti, Brown akan bertarung dengan rival mudanya, pemimpin Partai Konservatif David Cameron. Selain Cameron, Brown juga akan berhadapan dengan pemimpin Liberal Demokrat Nick Clegg.
Sementara itu pergerakan poundsterling tampak masil labil dan belum mendapatkan sinyal arahan yang jelas ditengah ketidakpastian politik. Pasar masih cemas dengan prediksi hasil pemilu Mei yang menunjukkan tidak adanya pemenang mutlak. Bila ini terjadi, maka sulit untuk memangkas utang Inggris yang akan berdampak negatif bagi poundsterling. Namun Poundsterling sempat menguat setelah hasil survei YouGov menunjukkan dukungan bagi Partai Konservatif bertambah menjadi 39%, sementara Partai Labour dan Liberal Demokrat masing-masing 29% dan 20%. Apabila survey tersebut benar terjadi, maka akan ada partai yang dominan pada parlemen hasil pemilu Mei. Dengan adanya dominasi suatu partai dipastikan lebih mampu melancarkan kebijakan-kebijakan ekonomi konstruktif bagi pemulihan ekonomi Inggris. Memperhatikan perkembangan politik yang terjadi di Inggris nampaknya akan menjadi begitu penting mengingat defisit Inggris dapat mencapai 12,8 persen dari PDB, sementara defisit Yunani 12,7 persen dari PDB.
Market Update
Poundsterling dalam kecenderungan tren melemah disesi perdagangan pekan lalu. Namun trend penguatan tampak terjadi disesi penutupan perdagangan akhir pekan. Poundsterling terpantau bergerak dalam kisaran range trading 1.5473 - 1.5190 dengan penutupan pada level 1.5377. Poundsterling sempat terpuruk setelah petinggi Bank Sentral Inggris mengatakan masih ada resiko Inggris dapat kembali resesi. Pernyataan ini semakin menegaskan kekhawatiran investor akan outlook ekonomi Inggris. Namun secara umum poundsterling melemah akibat spekulasi pemilihan umum Mei yang mungkin tidak dimenangkan mayoritas parlementer.
Pergerakan poundsterling disesi awal pecan ini bergerak dikisaran kevel 1.5420 dan dalam sepekan kedepan diperkirakan akan dikisaran 1.5600 -1.5250, dengan level support di 1.5320 dan level resistance di 1.5560.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar