Komoditas kembali menjadi sorotan pasar dalam beberapa pekan belakangan, terutama bila berbicara mengenai hard commodity seperti emas dan minyak. Penguatan emas dan minyak berjangka dalam pekan kemarin kembali membuka wacana bahwa komoditi tersebut akan kembali uptrend seiring dengan buruknya data-data ekonomi yang memberikan dorongan pada penguatan komoditi.
Fakta yang ada, komoditi adalah salah satu instrumen yang diburu saat kondisi ekonomi memburuk untuk mengamankan investasi. Harga minyak dan emas yang cenderung menguat telah menjadi instrumen hedging atau lindung nilai disaat kondisi sektor finansial kurang stabil.
Imbas negative ketidak-pastian dari kebijakan untuk mengatasi krisis defisit anggaran Yunani menjadi dorongan tersendiri terhadap penguatan komoditi. Penguatan tajam minyak dan emas berjangka disesi awal kuartal kedua 2010 ini. Minyak mentah berjangka bergerak dikisaran level US$ 85.80 per barrel, level ini merupakan level tertinggi dalam 18 bulan. Sementara itu pergerakan emas berjangka juga menunjukkan pola yang sama, trend menguat dengan level pergerakan dikisaran US$ 1125.00 per troy ons.
Minyak mentah menguat ke level tertinggi dalam 18 bulan terakhir didukung oleh pembicaraan aliran dana segar dari investor pada awal kuartal baru. Pasar sedang naik walaupun US$ menguat dan bahkan setelah penurunan persediaan minyak di AS. Dana mengalir pada komoditas di awal kuartal ini dari segala macam investor termasuk di dalamnya pengalihan dana dari investasi di Eropa dan alih investasi AS.
Penurunan tingkat cadangan minyak AS dikisaran level 7.3 juta barrel turun hingga kisaran level 2,9 juta barrel juga memperkuat trend minyak . Penurunan data cadangan ini juga merupakan imbas dari pernyataan organisasi OPEC yang tidak akan meningkatkan kapasitas produksinya. Disamping itu memburuknya ketegangan geopolitik juga mendorong kenaikan komoditas misalnya pada kemungkinan sangsi tambahan terhadap Iran dalam permasalahan kepemilikan senjata nuklir kembali yang tengah menjadi sorotan.
Pemerintah Amerika juga mulai merencanakan kebijakan untuk atasi penurunan cadangan minyak mentahnya. Presiden Barack Obama mengumumkan rencana penundaan peluasan pengeboran minyak dan gas lepas pantai AS dalam sebuah usaha untuk memenangkan dukungan partai republik untuk proposal baru guna melawan perubahan iklim. Obama mengatakan akan mempertimbangkan area baru untuk pengeboran di Atlantik tengah dan selatan serta teluk Meksiko.
Emas juga bergerak dalam kisaran level penguatannya. Pergerakan menguat emas didukung oleh mulai membaiknya kondisi ekonomi eropa setelah mulai adanya kesepakatan dan perumusan kebijakan bailout untuk kondisi defisit anggaran Yunani. Disamping itu Emas naik ke level tertingginya disebabkan oleh kondisi labilnya sektor finansial seiiring dengan US$ melemah terhadap Euro setelah laporan dari World Gold Council atas permintaan China. Permintaan emas China akan berlipat untuk dekade berikutnya dari level saat ini dikarenakan keperluan investasi dan konsumsi perhiasan. Permintaan dari investasi dan konsumsi mencapai total kombinasi sebanyak 423 ton di 2009.
Market Update
Minyak mentah berjangka masih diperkirakan akan menguat dengan target level dikisaran US$ 87.00 per barrel namun terdapat kemungkinan koreksi seperti terlihat di grafik MONEX Trader bahwa RSI (14) dan Stokastik Chart (8,3,3) mengindikasikan kondisi over bought dengan resistance level di US$ 84.25 dan US$ 83.00 per barrel. Sementara itu, emas berjangka juga masih akan dalam tren penguatanya, dengan target level di US$ 1135.00 per troy ons, dengan level ressitance dikisaran US$1118.20 dan US$1109.45 per troy ons.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar