Bagaimana maksud dengan di tengah besarnya ancaman krisis ekonomi dunia, lalu meraih keuntungan?
Nah, melalui artikel ini saya akan sampaikan informasi menarik bagi Anda yang jeli membaca peluang. Dan satu hal yang saya bagi adalah terdapatnya kemungkinan bagi Anda untuk raih keuntungan di tengah ancaman krisis ekonomi dunia.
Mari saya ajak pembaca untuk melihat sejenak kondisi ancaman krisis ekonomi dunia. Krisis hutang di Zona Euro yang mengadopsi mata uang tunggal Euro nampaknya tidak kunjung mendapatkan solusi jalan keluar. Baru-baru ini malahan Uni Eropa terpaksa menyuntikkan dananya ke Yunani demi menyelamatkan negara Hercules tersebut. Kondisi perekonomian Amerikapun tidaklah baik, lihat saja kebijakan “terpaksa” Amerika untuk mengeluarkan “operation twist” yang ubah obligasi jangka pendeknya ke jangka panjang. Itu salah satu catatan penting dari buruknya ekonomi Amerika selain penurunan peringkat ekonomi Amerika. Fakta dari ancaman lonjakan inflasi Asia, seperti yang terjadi di Cina juga seakan-akan menambah daftar buruknya perekonomian dunia.
Sektor keuanganlah yang paling cepat terkena dampak dari ancaman krisis ekonomi ini. Dalam beberapa hari ini pasar saham dunia, salah satunya IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) Indonesia terpaksa tertekan koreksi akibat ketidakpastian solusi perbaikan ekonomi global. Dan jangan heran dengan tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar yang sempat menyentuh 9300 terhadap dollar. Efek terhadap sektor riil akan segera terasa terutama oleh eksportir. Sebab itu memaksa Indonesia untuk menyiapkan sarana tanggulangi krisis.
Di tengah tren pelemahan sektor keuangan termasuk saham didalamnya, bisa dipastikan bahwa Anda yang bertransaksi saham akan was-was dengan tren pelemahan ini. Lalu bagaimana dengan Anda yang berniat membeli nilai saham tertentu? Apakah momentum pelemahan ini bisa ditransaksikan?
Apakah Anda tahu bahwa di tengah tren pelemahan sektor keuangan ini, sangatlah terbuka peluang bagi Anda untuk meraup keuntungan dengan bertransaksi ketika pasar melemah? Yang ingin saya sampaikan disini bahwasanya Anda tidak perlu menunggu level beli, namun Anda bisa menjual sebuah “instrument” transaksi dan Anda tetap memperoleh selisih keuntungan yang ada. Nah peluang tersebut bisa diperoleh di perdagangan berjangka yang salah satu kelebihannya bisa mendapatkan keuntungan dari kondisi trend pasar yang sedang turun atau sedang naik.
Sebagai contoh, Anda bisa melihat tren pelemahan mata uang Euro (mata uang yang digunakan oleh zona Euro) dimana mata uangtersebut terus tertekan dari 1.4550 ke level 1.3550 akibat buruknya sentiment ekonomi zona tersebut. Karena pasar perdagangan berjangka ini berbasikan “margin” maka akan sangat terbuka peluang bagi Anda untuk membuka posisi “jual” terlebih dahulu ketika Anda memprediksi bahwa sebuat aset akan melemah nilainya.
Misalnya Anda mebuka posisi “jual” Euro di 1.3625 kemudian mata uang tersebut melemah ke 1.3535 maka Anda dapat meraih selisih keuntungannya. Bayangkan saja bila nilai per poin dari mata uang tersebut adalah $10 maka Anda bisa segera membukukan keuntungan sebesar $950 (9.5 juta). Perhitungannya adalah (1.3625 – 1.3535) x $10.
Dan yang lebih menarik lagi adalah, pergerakan ini tidaklah membutuhkan hari ataupun minggu, namun pasar keuangan ini selalu bergerak dengan cepat dalam hitungan menit bahkan. Jadi, selalu terbuka peluang bagi Anda untuk terus memaksimalkan nilai kekayaan Anda dengan bertransaksi berjangka dengan juga disertai pembatasan resiko yang bijaksana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar