Kita awali pertemuan kali ini dengan kuis. Menurut Anda, jendral manakah yang berpotensi untuk menangkan perangnya? Jendral A mempunyai 5000 tentara dengan perlengkapan perangnya. Kemudian Jendral tersebut memerintahkan seluruh batalyon tentaranya untuk menyerang musuh didepan. Sebaliknya Jendral B yang mempunyai jumlah pasukan sama juga memerintahkan sedemikan rupa. Hanya saja Jendral B tersebut memerintahkan divisi intelnya untuk mempelajari kondisi lokasi perang di depan dengan segala potensi yang mungkin dihadapi serta mempelajari kekuatan musuhnya. Siapa yang lebih potensi menang? Jendral B tentunya. Strategi!! Inilah yang menjadi kekuatan utama dari seorang jendral tersebut bahkan bagi Anda yang mengambil keputusan bisnis. Tidak luput juga kemungkinan dalam bertransaksi di pasar berjangka, forex dan emas berjangka.
Lalu bagaimana potensi setiap keputusan transaksi Anda? Untung atau malahan potensi kerugian yang lebih besar? Seperti kunci kemenangan diatas yang adalah sebuah strategi. Inilah sebuah hal yang begitu sangat pentingnya bagi Anda yang ingin menikmati keuntungan dari transaksi Anda.
Lihat saja pergerakan harga emas berjangka yang kembali melanjutkan tren menguatnya. Emas berjangka terus saja kembali menyentuh level $1.700 yang berpotensi untuk terus menembus level tertingginya. Inilah peluang yang Anda bisa ambil. Faktanya pergerakan harga di pasar valuta asing dan komoditi berjangka bergerak naik turun dengan pola yang dinamis. Pergerakan harga tidak akan serta-merta bergerak lurus ke satu arah, namun pasar membutuhkan koreksinya untuk melanjutkan tren panjangnya. Setiap pergerakan koreksi dan lanjutan tren harga inilah yang bisa dimanfaatkan Anda dengan menggunakan analisa pasar yang tepat. Apabila kita bisa memperkirakan arah pergerakan suatu harga, maka volatilitas tersebut bisa memberikan kita banyak peluang untuk meraih keuntungan.
Banyak yang bertanya kepada saya, bagaimana cara yang tepat dan jitu untuk menganalisa sebuah pergerakan pasar. Tidak sedikit orang yang tahu banyak mengenai teori sampai ke dalam artian kompleksnya dalam sebuah indikator untuk menilai sebuah pasar. Misalnya pengetahuan yang dalam mengenai apa itu arti dasar dari MACD (Moving Average Convergence-Divergence). Namun tidak sedikit orang pula yang kurang bisa memaksimalkan penggunaan indikator tersebut, dan harus mengakhiri rapor tradingnya dengan kerugian. Untuk memperkirakan arah pergerakan suatu harga tersebut kita bisa menggunakan analisa teknikal maupun fundamental.
Kapan saat tepat beli dan jual?
Untuk memperkirakan pergerakan Emas dan Euro misalnya, kita harus jeli melihat bagaimana pola naik turunnya harga. Begitu pula dengan analisa teknikal yang membutuhkan grafik sebagai satu-satunya sumber data untuk menganalisis perilaku pasar dan menghasilkan perkiraan kemana harga akan bergerak selanjutnya.
Bagaimana kombinasi antara analisa fundamental dan teknikal menentukan transaksi Anda akan menjadi bersistem dengan memperhitungkan entry & exit point (beli dan jual) yang tepat. Untuk menentukan pola analisa teknikal yang tepat itu tidak perlu rumit dan kompleks. Less is more adalah sebuah moto yang bisa diterapkan dalam pemilihan analisa.
Trader bisa selalu mengamati pergerakan harga bahkan mereka menghabiskan sehari semalam hanya untuk mengamati pergerakannya. Akan tetapi bagi Trader sukses, dia akan selalu berusaha mengetahui pola-pola yang terjadi dan kemudian memecahkannya. Tidak perlu bagi Anda untuk menyusun kombinasi analisa teknikal yang kompleks. Bilamana Anda menggunakan indikator teknikal yang terlalu banyak maka potensi untuk menemukan kesalahan sinyal indikator akan menjadi sangat besar dibanding dengan pemilihan indikator yang sedikit. Tetapi temukanlah gaya transaksi Anda dengan paduan analisa yang simpel namun profitable.