Senin, 01 Agustus 2011

Siap transaksi bak Robin Hood?

Adalah seorang tokoh dalam cerita rakyat Inggris. Ia adalah seorang bangsawan yang menjadi musuh Sheriff of Nottingham atau Prince John, melawan pejabat yang korupsi untuk kepentingan rakyat. Ia memimpin 140 orang yang disebut "Merry Men". Dalam setiap film heroiknya yang paling terkenal adalah bagaimana Robin Hood selalu melesatkan anak panahnya dan selalu tepat mengenai sasarannya.  
Nah, bagaimana dengan Anda? Bagaimana dengan Anda yang telah memutuskan untuk bertransaksi di pasar berjangka. Sebuah pasar yang sangat menarik, di dalamnya dapat ditemukan berbagai peluang untuk meraih profit dari setiap pergerakan naik turunnya nilai mata uang. Serta yang lagi heboh adalah mengenai melonjaknya harga emas dunia yang terus menembus level tertinggi sepanjang sejarahnya. Namun yang menjadi pertanyaan utama adalah bagaimana cara yang tepat untuk masuk dalam pasar berjangka tersebut. Pentingnya memutuskan posisi beli maupun jual yang berdasarkan sebuah analisa akan membuat transaksi Anda lebih baik ketimbang keputusan transaksi yang gambling dan tidak terarah. Seperti Robin Hood tadi yang selalu berhati-hati dalam menyerang lawannya, inipun yang Anda harus lakukan dalam setiap keputusan transaksi. Landasan keputusan serta berpikir sebelum membeli maupun menjual mata uang tertentu inilah yang saya sebut dengan “trading plan” atau rencana transaksi. 
Rencana trading adalah pendekatan sistematis untuk perdagangan mata uang yang mengontrol semua aspek perdagangan. Perdagangan dilakukan melalui penerapan simultan dari tiga hal yang berbeda yaitu sistem trading, manajemen modal dan psikologi trading. Sistem trading akan berisi aturan-aturan jenis sinyal teknis dan fundamental. Kedua analisa tersebut harus dipertimbangkan sebelum Anda memutuskan keputusan beli dan jual Anda. Sistem manajemen modal akan berisi aturan tentang rencana seberapa besar modal yang siap ditransaksikan serta diresikokan secara optimal. Manajemen modal menjadi sangat penting agar Anda tidak mengalami transaksi yang berlebih yang pada akhirnya akan menyulitkan transaksi Anda sendiri. Yang terakhir namun tetap menjadi yang terpenting adalah manajemen emosional yang akan menetapkan aturan tentang tingkat keterlibatan emosional Anda dalam setiap keputusan transaksi yang dilakukan. Lebih tepatnya disebut dengan psikologi trading. 
Kebanyakan trader akan mengalami resiko kegagalan transaksi disebabkan belum dibangunnya kesiapan psikologi trading yang kuat, hal ini meliputi disiplin transaksi, tidak rakus, bersedia menerima kerugian, kemauan untuk lakukan record dan review bagi sistem transaksi yang telah dipakai dalam periode tertentu. Dengan dipunyainya sebuah sistem transaksi, maka Anda akan mempunyai alasan yang komprehensif dalam setiap keputusan masuk dan keluar pasar (hal ini tentunya dengan tidak membiarkan sekalipun “tebak-tebakan” yang berada di luar koridor sistem transaksi) . Misalnya, Anda memakai indikator RSI (relative strength index) 50%, nah bila terjadi perpotongan garis RSI ke atas terhadap garis level 50 maka Anda akan beli. Peraturan tersebut harus terpenuhi tanpa memberikan ruang terhadap “tebak berhadiah” bilamana indikator tersebut tidak terpenuhi. Pada akhirnya seorang yang akan berhasil dalam setiap transaksinya adalah mereka yang melibatkan paduan yang harmoni dari ketiga hal diatas (sistem transaksi, manajemen modal dan psikologi trading). Bilamana Anda sudah mempersiapkan pola manajemen modal serta sistem transaksi yang juga didukung oleh kesiapan psikologi, saya yakinkan bahwa Anda dapat menghasilkan keuntungan yang lebih baik serta membatasi resiko dalam setiap keputusan transaksi Anda. Dan Anda akan menjadi pemanah transaksi yang jitu seperti Robin Hood ketika lepaskan anak panah dari busurnya.

1 komentar:

  1. wew, Robin Hood juga transaksi ya pak?
    perumpamaan yang bagus ni
    hihihi

    BalasHapus