Anda pasti kerapkali mendengar sebuah idiom “Janganlah taruh semua telur Anda dalam satu keranjang”. Idiom tersebut menarik karena sangat penting bagi kita untuk bijaksana tentukan sarana investasi. Penting juga untuk tidak menempatkan investasi ke dalam satu sarana investasi saja, karena pada akhirnya hal tersebut akan menempatkan resiko di satu tempat saja. Bayangkan saja bilamana satu instrumen investasi yang Anda sangat andalkan tersebut mengalami kemunduran return.
Cukup banyak pilihan investasi yang tersedia di pasar keuangan. Anda dapat memilihnya sesuai dengan karakter resiko yang Anda sedia untuk resikokan serta sesuaikan dengan target return yang Anda ekspektasikan. Begitu banyaknya pilihan instrumen investasi yang ada tersebut malahan akan melebarkan ruang diversifikasi investasi. Secara umum pilihan aset investasi terdiri dari (1) saham, (2) obligasi, (3) reksadana, dan (4) transaksi berjangka. Pertama, saham diperdagangkan di pasar modal dan memiliki tingkat resiko investasi yang tinggi, karena terdapat resiko kebangkrutan perusahaan sehingga uang Anda dapat hilang. Saham menawarkan potensi besar bagi peningkatan nilai portofolio. Namun di sisi lain, volatilitas saham membuat jenis aset ini menjadi sangat beresiko dalam jangka pendek.
Yang kedua adalah obligasi yang adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah. Pergerakan harga obligasi secara umum relatif lebih tidak bergejolak dibandingkan saham, namun imbal hasilnya lebih rendah. Ketiga, reksadana yang merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi untuk kemudian diinvestasikan ke aset finansial lainnya.
Terakhir adalah transaksi berjangka yang merupakan jenis investasi yang menarik saat ini.
Dengan sistem margin dimana akan memungkinkan Anda untuk bertransaksi nilai yang lebih besar. Dalam transaksi ini terbuka ruang untuk bertransaksi valuta asing, saham asia, serta komoditas. Jenis ini merupakan solusi bagi Anda yang ingin meningkatkan portofolio investasi Anda. Peluang “two ways opportunity” atau peluang transaksi dua arah, semakin menjadikan transaksi ini menarik. Peluang transaksi tetap tersedia di saat pasar sedang melemah dan menguat. Fasilitas transaksi online juga membuat ketertarikan tersendiri dari investasi ini. Informasi menarik bagi Anda bahwa jenis transaksi ini tersedia di MONEX.
Berbagai kelebihan yang dimiliki dari transaksi berjangka, akan memberikan Anda ruang yang begitu luas untuk maksimalkan portofolio investasi. Bertransaksi berjangka juga mempunyai manajemen resiko yang akan membantu Anda untuk menentukan karakter resiko yang sedia ditanggung serta penentuan target keuntungan yang ingin dicapai. Menarik bukan? Sebuah lingkup ruang investasi yang memberikan ruang yang sedemikian luasnya untuk lakukan transaksi.
Lalu mungkin yang keluar di benak Anda adalah seberapa besar modal yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi berjangka. Besarkah? Mari saya ambil contoh produk berjangka yang simpel bagi Anda. Bertransaksi emas berjangka 1 lot (3.11 kg) membutuhkan modal margin Rp 10.000.000. Bayangkan saja bilamana Anda bertransaksi emas fisik dengan nilai yang sama, pasti Anda harus merogoh kocek Anda sejumlah Rp 1,3 M. Sebuah perbedaan yang sangat fantastis. Tingkat perbedaan yang sangat besar ini akan memberikan Anda keleluasaan untuk memaksimalkan transaksi Emas Anda.
Manfaatkan peluang transaksi ini di tengah momentum pasar yang ada, terlebih di tengah momentum penguatan harga emas dunia. Jangan sampai ketinggalan kereta, dan tetaplah bijaksana tentukan keranjang-keranjang investasi Anda.
saya setuju....
BalasHapusharus pandai-pandai diversifikasi ya pak
terimakasih pak,
BalasHapussaya sangat setuju pendapat yang bapak Daniel sampaikan lewat artikel ini
setujuuu, biar kalau satu keranjang rusak, masih ada yang lain kan Gan?
BalasHapus