Selasa, 08 Desember 2009

Sektor Tenaga Kerja Sempat Apresiasi US$


Sektor tenaga kerja AS secara mengejutkan dirilis menguat diatas perkiraan para analis. Jumlah tenaga kerja AS di sektor non-pertanian dirilis melemah 11 ribu tenaga kerja. Data ini jauh lebih baik daripada perkiraan analis akan adanya pelemahan tenaker sejumlah 111 ribu. Selain dari itu, data yang lebih mengejutkan pasar adalah membaiknya tingkat pengangguran AS ke level 10%. Pada bulan lalu US$ sempat tertekan tajam terhadap mata uang lainnya. Ketika itu tingkat pengangguran dirilis membengkak ke level 10.2% pada bulan Oktober atau level terburuk dalam 26 tahun terakhir.

Lemahnya data tenaker tersebut menumbuhkan lemahnya kepercayaan terhadap kemampuan korporasi AS dalam memanfaatkan dana stimulus yang telah dikeluarkan oleh pemerintahan Obama sebesar 787 milyar US$. 
Dollar dalam sebulan perdagangan yang lalu menjadi mata uang yang yang masuk dalam zona pelemahan tajam. Terlebih dari itu pelemahan mata uang US$ menjadikan pengalihan gaya investasi yang mencari imbal balik yang lebih tinggi dan dinilai aman dari gejolak kenaikan inflasi. Hal ini seperti yang terjadi pada nilai kontrak berjangka emas dari level terendah tahun ini di US$801.90 per ounce telah menguat ke level rekor tertinggi tahun ini di US$1.226.10 yang dicapai Selasa (1/12) atau penguatan sekitar 52.8%. 
Membaiknya data tenaga kerja menjadi factor pemicu penguatan dollar serta memicu kekuatan koreksi dollar terhadap mata uang mayor lainnya. Pada sesi perdagangan Jumat (4/12) EUR sempat bergerak melemah ke level terendah minggu lalu di 1.4821 terhadap US$ atau melemah 5.3%. Begitu pula dengan mata uang Poundsterling yang tertekan ke level 1.6421 terhadap US$ atau tertekan 3.7%. Tekanan juga dialami oleh mata uang Yen Jepang yang juga melemah sebesar 3.1% ke level US$ 90.76 terhadap US Dollar. Reli penguatan US$ pada sesi perdagangan Jumat lalu disebabkan adanya anggapan turunnya tingkat pemotongan hubungan tenaga kerja tersebut adalah sinyal momentum perbaikan arah ekonomi AS sejak krisis terburuk tahun 1930-an. 
Di tengah kekuatan ekonomi AS yang bertumbuh menguat dalam kuartal ke empat tahun ini dan perbaikan data tenaker tersebut, analis juga memperingatkan akan kemungkinan kembali membengkaknya tingkat pengangguran AS. Perhatian terhadap pola kebijakan korporasi AS yang melanjutkan sistem kontrak tenaker menjadi penting di tengah perbaikan ekonomi AS.
Data sektor tenaga kerja merupakan indikator utama yang menjadi salah satu acuan pasar dalam menilai kekuatan ekonomi Amerika. Setelah US$ sempat tertekan tajam akibat krisis finansial yang lalu, pemerintahan Obama mengeluarkan dana stimulus sebesar US$787 milyar demi menanggulangi pembengkakan angka perusahaan yang terpaksa gulung tikar dan menyatakan kepailitan. Pembengkakan pengangguran terjadi seperti pada awal tahun ini beberapa perusahaan raksasa Amerika seperti General Motors, Caterpillar, Pfizer mengumumkan angka pemotongan tenaker sebesar 45ribu. 

Suku bunga Swiss dan Inggris
Minggu ini akan juga dirilis dua data suku bunga SNB (Swiss National Bank) dan BoE (Bank of England). Pengumuman kebijakan suku bunga minggu ini akan diawali oleh SNB yang dijadwalkan akan merilis pada hari Kamis (10/12) dimana diprediksikan akan tetap mempertahankan level suku bunganya di level 0.25%. SNB masih menerapkan kebijakan ekspansif dengan zero interest rate policy-nya. Langkah ini diambil untuk menjaga stabilitas pemulihan perekonomian di negara tersebut. Ancaman deflasi masih membayangi perekonomian Swiss, sehingga masih kecil sekali kemungkinan SNB akan beranjak untuk menaikkan suku bunga acuannya. Begitu pula dengan BoE yang akan merilis pengumuman suku bunganya pada hari Kamis (10/12). Pola mempertahankan suku bunga rendah nampaknya akan masih menjadi pilihan bagi BoE dengan tetap menjaga rate di 0.50%. Nilai produksi Inggris telah turun hampir 6% sejak awal tahun 2008. Pendapatan domestik bruto terus menurun dalam kuartal ketiga. 
Kita lihat apakah data ekonomi AS dan negara lain minggu ini akan mengakibatkan berlanjutnya penguatan US$ atau semakin membuka peluang akan pengalihan investasi ke portofolio lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar