Rabu, 16 November 2011

Tangkap Momentum Penguatan Emas


Tidak terasa 2011 akan segera kita lewati dan untuk tahun ini ada beberapa hal penting yang bisa diamati antara lain naiknya harga hampir semua komoditas baik yang termasuk dalam kategori soft commodities maupun hard commodities. Naiknya harga komoditas sektor pertanian/perkebunan banyak dipengaruhi oleh faktor cuaca yang mempengaruhi hasil panen. Bahkan sempat muncul kekuatiran akan terjadinya krisis pangan. Sementara untuk komoditas sektor bahan tambang/mineral juga setali tiga uang mengalami kenaikan harga.  
Sudah menjadi rahasia umum fakta tentang kenaikan harga komoditas emas. Emas sejak dulu sudah dijadikan pilihan bagi banyak masyarakat sebagai alternatif investasi karena nilai emas yang cenderung mengalami kenaikan dan memiliki emas akan melindungi kekayaan masyarakat dari yang namanya “hantu” inflasi. 
Untuk tahun ini saja emas sudah mengalami kenaikan kurang lebih 30%, bisa dibayangkan bagaimana menariknya investasi di emas jika dibandingkan dengan deposito yang hanya memberikan imbal hasil sekitar 7% per tahun. Kilaunya komoditas emas ini banyak dipengaruhi oleh kondisi perekonomian khususnya di kawasan Eropa dan Amerika. Perlambatan terkait dengan banyaknya negara yang tergabung di Uni Eropa yang saat ini sedang menghadapi krisis hutang karena rasio antara hutang dan GDP-nya yang tidak seimbang dan berada dalam bayang-bayang “default” atau gagal bayar. Hal ini membuat pelaku pasar atau investor banyak yang memindahkan portofolio investasinya ke emas yang dinilai lebih aman. 
Sebelumnya kita hanya mengenal investasi emas itu harus menyimpan emas secara fisik. Namun terdapat juga peluang yang bisa diambil dengan bertransaksi emas berjangka. Disebutkan emas tahun ini telah naik sekitar 30% maka kalau Anda bertransaksi emas berjangka maka peluang keuntungan yang diperoleh bisa lebih dari 30% atau lebih dari kenaikan harga emas itu sendiri. 
Selain peluang mendapatkan keuntungan yang cukup besar, kelebihan lain bertransaksi emas berjangka yaitu sistim transaksinya yang menggunakan margin atau jaminan. Untuk bertransaksi emas kita tidak perlu mengeluarkan modal 100%. Bahkan sistem transaksinya yang online dalam artian kita bisa betransaksi dimana saja kapan saja selama terkoneksi dengan internet yang begitu mudah. 
Terkait dengan modal yang diperlukan sebagai perbandingan coba perhatikan ilustrasi berikut ini untuk bertransaksi emas berjangka sebanyak 1 Lot (1 lot senilai dengan emas 100 troy ons atau sekitar 3.1 kg) maka kita hanya memerlukan jaminan hanya sebesar $1000 atau 10 juta rupiah. Coba bandingkan kalau kita membeli emas secara fisik seberat 3,1 kg maka kita harus mengeluarkan uang sebesar 1,5 milyar rupiah ( harga emas per gram Rp. 500.000,-). Dari ilustrasi tersebut terlihat modal yang diperlukan bertransaksi emas berjangka jauh lebih menarik dibandingkan dengan bertransaksi emas secara fisik. 
Satu hal yang juga harus di pahami oleh masyarakat yang tertarik bertransaksi emas berjangka bahwa transaksi emas berjangka ini murni bisnis. Dari setiap transaksi yang nanti dilakukan juga ada faktor resiko yang mengiringi. Menariknya bertransaksi emas berjangka ini adalah terdapatnya manajemen resikonya sehingga resiko yang timbul bisa diminimalkan dengan memaksimalkan potensi keuntungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar