Pertanyaan menarik di tengah fenomena kenaikan harga emas yang terus melonjak menembus harga tertinggi sepanjang masa. Bahkan emas terus menunjukkan konsistensinya dengan bergerak menguat dalam 11 tahun terakhir, yang merupakan kenaikan beruntun terpanjang setidaknya sejak 1920 di London. Sepanjang tahun 2011 saja logam mulia ini telah rally hingga 31%, untuk melampaui saham global, komoditas dan obligasi.
Dominasi harga Emas terhadap instrumen - instrumen keuangan lainnya terus ditunjukkan emas. Lihat saja dengan bagaimana pergerakan level harga emas yang kembali mencatatkan level tertingginya di $ 1920.90 per troy ons. Kalau kita ibaratkan sebagai seorang pembalap Formula 1, sepertinya emas terus tarik gas meninggalkan para pesaing-pesaingnya dan belum kelihatan penurunan stamina mesinnya. Ketika Emas masih bergerak di level $ 1450, banyak yang tidak menyangka bahwa emas akan menyentuh level $1900 per troy ons secepat ini. "Wouw" mungkin itulah kata - kata yang bisa menggambarkan bagaimana emas telah menjadi daya tarik bagi sebagian besar investor saat ini.
Bagi yang baru mengenal tentang investasi emas dan tertarik untuk mendulang keuntungan dari kenaikan harga emas ini akan muncul pertanyaan di benak Anda, apakah jika membeli emas sekarang ini harganya tidak terlalu tinggi dan masih bisa memberikan keuntungan bagi Anda yang menginvestasikan dananya di emas?
Untuk menjawab pertanyaan diatas saya ingin mengajak para pembaca melakukan sedikit analisa khususnya dari sisi fundamental untuk melihat secara umum tren pergerakan emas. Berbagai permasalahan ekonomi dunia menjadi alasan terutama bagi Emas dunia untuk terus meroket. Tidak kondusifnya perekonomian Uni Eropa di tengah ECB’s Stark mengajukan pengunduran diri sebagai anggota dewan moneter ECB akibat perbedaan pendapat atas program pembelian obligasi oleh bank sentral Eropa. Buruknya permasalahan defisit Yunani, Spanyol dan beberapa negara Anggota Uni Eropa ini menjadi “kanker” Eropa. Belum lagi krisis rasio defisit Inggris dan Prancis yang mencapai 80% dari GDP. Masalah inflasi Asia terutama di Cina yang capai 6.2% serta permasalahan keuangan Amerika yang begitu buruknya. Sangat kentara terlihat dari ketidakstabilan beberapa mata uang utama, meningkatnya kekhawatiran hutang pemerintah, dan inflasi global menjadi alasan kuat untuk Emas terus menguat.
Nah, dengan melihat ulasan diatas bisa memberikan gambaran bahwa saat ini emas diperkirakan masih akan menunjukkan kenaikan atau masih dalam kondisi uptren, bahkan saat ini banyak para pelaku pasar yang memprediksi bahwa emas bisa mengarah ke level $ 2.200 per troy ons.
Solusi beli Emas kiloan mahal?
Kalau Anda pergi ke toko Emas sekarang dan hendak membeli emas untuk sekian banyaknya dengan tujuan investasi, maka mungkin Anda akan cukup terkejut dengan dana yang harus dikeluarkan untuk membawa pulang 3 kilogram emas. Untuk membawa pulang Emas senilai itu Anda harus merogoh kocek sebesar 1.4 milyar rupiah.
Namun ternyata dengan modal Rp. 10 juta akan memungkinkan Anda untuk membeli emas senilai dengan 3.11 Kg. Silahkan bayangkan potensi portofolio investasi Anda dengan membeli emas fisik dengan nilai yang sama di harga 1.4 milyar rupiah. Menarik bukan? Tingkat perbedaan yang sangat besar ini akan memberikan Anda keleluasaan untuk memaksimalkan transaksi Emas Anda.
Saat ini emas masih memberikan peluang yang cukup besar bagi investor yang tertarik bertransaksi di sektor komoditas, namun waspadai kemungkinan koreksi harga emas dunia. Jangan sampai Anda ketinggalan peluang pergerakan harga Emas yang bertarget di $ 1920.90. Sekarang Anda bisa menjawab sendiri, apakah Emas masih mahal?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar