Sedang hangat-hangatnya diberitakan bencana gempa bumi yang Jepang, gempa yang tercatat merupakan gempa bumi terbesar dalam sejarah Jepang sebesar 9 SR. Dampak yang diakibatkan oleh gempa bumi ini memicu terjadinya gelombang tsunami yang memporak-porandakan kota-kota di pesisir timur negara Jepang.
Terjadinya gempa bumi tersebut diperkirakan akan kembali memukul perekonomian Jepang yang masih berusaha bangkit dari keterpurukan akibat krisis finansial yang terjadi tahun 2008. Terpuruknya perekonomian Jepang bisa dilihat dari Indeks saham Nikkei yang tercatat langsung melemah tajam hingga diperdagangkan di level 9500 dari level sebelumnya dikisaran 10.000. Tidak hanya dirasakan di bursa saham di Jepang tetapi bursa saham Seoul di Korea Selatan dan di Bursa Saham Hongkong yang terpantau juga mengalami pelemahan akibat bencana alam tersebut.
Gempa bumi Jepang ini ternyata juga mempunyai efek domino di sektor lain selain melemahnya indeks saham, yaitu berdampak juga terhadap harga-harga komoditas seperti emas dan minyak mentah. Sebelum gempa bumi melanda Jepang, kedua komoditas emas dan minyak mentah tengah mengalami tren bullish (menguat) seiring dengan meningkatnya permintaan oleh para investor sebagai alternatif pilihan investasi. Bahkan harga emas sempat mencetak level tertingginya dalam sejarah di level $1.444,30 per troy ons. Begitupula dengan komoditas minyak mentah yang sempat mencetak level tertingginya dalam 2,5 tahun terakhir di kisaran level $106.93 per barel. Namun seiiring dengan terjadinya gempa Jepang yang diikuti oleh terjadinya tsunami tersebut, kenaikan harga kedua komoditas kembali mengalami koreksi.
Koreksi harga yang terjadi tampak nyata terlihat dari turunnya harga minyak mentah setelah sempat beberapa hari bertengger diatas level $100 per barel, harga minyak mentah langsung mengalami koreksi tajam dan kembali diperdagangkan dibawah level $100 per barel. Hal ini cukup masuk akal karena Jepang merupakan konsumen minyak mentah terbesar nomer tiga di dunia. Bencana tersebut diperkirakan akan terjadi penurunan permintaan impor Jepang untuk sementara waktu. Sementara untuk emas juga sempat mengalami koreksi meski tidak setajam koreksi yang dialami oleh minyak mentah.
Bagi investor yang bertransaksi di sektor komoditas khususnya emas, koreksi harga yang dialami oleh kedua komoditas tersebut saat ini merupakan momen yang baik untuk bisa melakukan aksi beli atau yang biasa di kenal dengan "buy on dip", hal ini karena diperkirakan Jepang akan cepat pulih dari bencana yang terjadi. Hal yang tetap harus menjadi perhatian bagi setiap investor untuk tetap hati-hati dalam setiap transaksi yang dilakukan dengan menerapkan risk and money management (manajemen resiko dan transaksi) dengan tepat. Nantikan pembahasan mengenai strategi pemilihan dan penempatan investasi lainnya minggu depan untuk maksimalkan portofolio transaksi Anda.
Market Update
Dalam pekan ini diperkirakan emas akan bergerak dalam kisaran range $1435.70 - $1408.30 dengan support di $1415.55 dan resistance di $1428.25. Sedangkan untuk minyak diperkirakan bergerak dikisaran level $102.95 – 9$7.00 dengan support di $98.05 dan resistance di $101.45
Tidak ada komentar:
Posting Komentar