Selasa, 12 Januari 2010

Pelemahan Sektor Tenaga Kerja Hambat Rally US$



Penguatan data tenaga kerja AS bulan Desember 2009 lalu nampaknya hanya menjadi sebuah manuver sesaat bagi perbaikan data ekonomi AS. Laporan penambahan tenaker bulan November termasuk salah satu pembalikan dari lemahnya data ekonomi AS; data untuk November menunjukkan bahwa perekonomian AS mampu menambah jumlah tenaker 4.000 bulan itu, dibandingkan dengan prediksi pasar yang memproyeksikan terjadinya pelemahan 11.000 tenaker. Data ini adalah peningkatan bulanan pertama sejak resesi dimulai dua tahun yang lalu.Pada sesi perdagangan minggu lalu seperti yang dilaporkan oleh badan tenaga kerja AS yang menyatakan bahwa AS telah kehilangan sebesar 85.000 tenaga kerja pada bulan Desember. 
Data ini jauh lebih buruk dari perkiraan pasar yang memproyeksikan pelemahan hanya akan mencapai 3.000 tenaker. Pembalikan mutu data ekonomi AS ini juga menjadi alasan bagi kekecewaan pasar yang tengah mengharapkan bahwa ekonomi AS akan semakin membaik setelah sempat mengalami perbaikan di bulan November 2009 lalu.
Data yang sangat mengejutkan dari sektor tenaga kerja semakin memberikan tekanan pada pemerintahan Obama untuk memberikan hasil yang lebih baik setelah dikeluarkannya US$ 787 milyar yang diperjuangkan tahun lalu untuk merangsang perekonomian. Hal ini mengembangkan spekulasi bahwa pemerintah AS harus mulai menyewa atau harus mulai menghabiskan lebih banyak uang untuk menciptakan lapangan kerja di sektor swasta demi menghentikan pola pelemahan data tenaga kerja ini. Perlu diketahui pada tahun 2009 pasca resesi keuangan 2008, data tingkat pengangguran AS sempat menyentuh level 10.2% yang level tertinggi di 26 tahun terakhir ini. 
Sebagian besar ekonom mengasumsikan tingkat pengangguran yang stabil di 10% di Desember akan memburuk dalam beberapa bulan mendatang. AS kemudian akan menghadapi tingkat pengangguran tertinggi yang kemungkinan menembus level 10.2%nya. Data terakhir mencatat bahwa sektor manufaktur kehilangan 27.000 pekerjaan pada bulan Desember. Sementara itu lapangan kerja di bidang konstruksi mengalami penurunan sebesar 53.000. Meskipun AS sempat melalui musim belanja liburan kuat di Natal yang lalu namun tingkat pekerjaan di bidang penjualan eceran malah kehilangan 10.000 pekerjaan.
Setelah beberapa bulan mengalami perbaikan di bidang perbankan, mulai berkembangnya analisa bahwa perekonomian AS akan menghadapi tantangan yang lebih sulit. Perbankan akan mulai mengetatkan syarat kredit dan mempersempit peluang tenaga kerjanya. Juga dengan pengeluaran rumah tangga AS yang mulai membatasi pengeluaran. Amerika di tengah bayang-banyang “double dip recession” atau resesi yang lebih buruk dari resesi lalu seperti yang pernah terjadi di Jepang tahun 1990an.

Tekanan Dollar, Penguatan Komoditi
Dollar AS mengalami tekanan yang cukup besar dari rallynya setelah dirilisnya data tenaga kerja AS. Obligasi pemerintah AS sebelumnya telah jatuh di perdagangan Asia dan Eropa mendorong imbal hasil US Treasury utang ke arah baru tertinggi 7-bulan. 
Nilai kontrak berjangka Emas menguat 3.4% ke titik tertinggi di US$1157.80 per troy ons dari level perdagangan jumat kemarin. Kemungkinan penguatan pendek ke garis 62.8% di US$1167.80 per troy ons titik fibbonanci US$1226.10 per troy ons ke US$1074.40 per troy ons. Level ekstrim menembus US$1200.00 per troy ons. Berikut pula dengan tren penguatan minyak berjangka menguat 4.7% ke titik tertinggi di US$83.49 per barrel dari perdagangan minggu lalu. Pelemahan data tenaker AS memicu tembusnya level US$80.00 per barrel dengan target US$84.81 per barrel. Data tingkat cadangan minyak AS yang akan dirilis Rabu ini akan menjadi perhatian pasar. Bila supply membengkak maka akan menekan harga minyak ke US$80.41 selebihnya US$78.32 per barrel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar