Selasa, 30 November 2010

Penempatan Aset Investasi


Volatilas cukup tajam di tengah pelbagai sentimen termasuk perkembangan krisis Irlandia serta naiknya suhu eksalasi semenanjung Korea. Kebutuhan bagi investor untuk memikirkan lebih dalam portofolio investasi nampaknya sangat dibutuhkan di tengah volatilitas pasar yang tinggi dan kondisi ekonomi saat ini. Hal ini memang bukanlah sebuah hal yang sepele di tengah pertimbangan terhadap besarnya volatilitas keuangan. Oleh sebab itu, sebenarnya investor harus merumuskan dulu alokasi aset strategisnya untuk pengambilan keputusan investasi.

Di setiap lini investasi dapat diibaratkan sebagai mata uang koin dimana kebanyakan investasi yang ditawarkan adalah jenis investasi yang hampir mempunyai tingkat ekuivalen yang tinggi antara return dan risk. Keduanya memiliki korelasi positif antara resiko untung dan resiko rugi. 
Fakta yang ada dewasa ini adalah masih besarnya kekhawatiran pasar akan pemulihan ekonomi pasca krisis global. Contoh yang paling update adalah melonjaknya harga emas dunia yang mencapai level tertinggi sepanjang masanya di $1424.15. Pada umumnya, kebanyakan orang akan panik di saat pasar tengah berfluktuasi tinggi. Lihat saja perkembangan harga emas dunia yang terus melonjak serta tekanan yang terjadi di saham Asia. Emas saja pada tahun ini telah menguat sebesar 26.6% dari titik terendah tahun ini di $1044.30. Fakta sangat jelas mengenai peluang yang besar terbuka untuk bertransaksi di pasar keuangan baik juga pasar komoditas. 
Dalam artikel ini dan selanjutnya, saya membahas strategi penempatan aset bagi protofolio investasi Anda. Pertama, alokasi aset strategis yang adalah metode alokasi aset yang berpedoman pada pembentukan komposisi dasar portofolio. Merupakan kombinasi berbagai aset secara proporsional berdasarkan tingkat imbal hasil yang diharapkan (expected return). Contohnya, jika saham secara historis memberikan imbal hasil sebesar 25% per tahun sedangkan obligasi memberikan imbal hasil 10% per tahun, maka portofolio dengan komposisi 50% saham dan 50% obligasi dapat diharapkan memberikan expected return per tahun sebesar 50% x 25% + 50% x 10% = 17.5%. 
Kedua, yang perlu menjadi pertimbangan Anda adalah horizon investasi. Horison investasi adalah perkiraan kurun waktu yang diperlukan oleh investor untuk mencapai tujuan investasinya. Horison waktu investasi akan berbeda-beda berdasarkan tujuan investasi yang bervariasi. Tipe investor yang mempunyai ruang menunggu likuidasi investasi panjang akan mempunyai pilihan investasi yang berbeda dengan tipe investor yang lebih memilih jangka pendek. Hal ini dikarenakan tipe horison jangka panjang akan lebih membuka ruang terhadap pilihan investasi yang lebih beresiko ketimbang horison investasi jangka pendek. Contoh investasi horison jangka pendek adalah orang yang menabung demi anaknya untuk kuliah dimana dia tidak akan mengambil pilihan investasi yang lebih beresiko. 
2 pertimbangan diatas merupakan hal-hal pertama yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan investasi yang disesuaikan dengan ekspektasi dan tipe Anda sendiri. Nantikan pembahasan mengenai strategi pemilihan dan penempatan investasi lainnya minggu depan. 

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan Poundsterling akan bergerak dalam kisaran range 1.5850 - 1.5340 dengan support di 1.5494 dan resistance di 1.5767. Untuk Euro diperkirakan bergerak dikisaran level 1.3445 - 1.3049 dengan support di 1.3107 dan resistance di 1.3380. Untuk komoditi emas diperkirakan akan bergerak di kisaran range $1378.10 - $1353.80 dengan support di $1349.80 dan resistance di $1370.75

Selasa, 23 November 2010

Peluang di Balik Bayang-Bayang Kebijakan Cina


Apakah Anda tahu dengan isu apa yang berkembang di pasar, di tengah masih belum yakinnya pasar akan keberlangsungan pemulihan ekonomi dunia pasca resesi 2008? Ternyata negeri tirai bambu, Cina, yang baru saja mengeluarkan wacana akan kemungkinan untuk menaikkan level suku bunganya di tengah ancaman laju inflasi yang melebihi batas ekonomi Cina. Perkembangan kenaikan harga pangan membuat inflasi pada Oktober lalu naik 4,4% dibanding periode yang sama tahun 2009. Angka inflasi ini melebihi ekspektasi para ekonom dan merupakan inflasi tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Walaupun tingkat pertumbuhan ekonomi Cina adalah salah satu ranking tertinggi di dunia setelah Singapura yang sempat mencatatkan level pertumbuhannya sebesar 19,6%. Ekspansi ekonomi Cina didinginkan menjadi 10,3% pada kuartal kedua dari 11,9% dalam tiga bulan pertama di tahun ini karena pemerintah memangkas pertumbuhan kredit dari rekor tahun lalu dan mengurangi spekulasi di real estate. 
Nampaknya pemerintah Cina harus cukup meradang di tengah ancaman akan “bubble economy” atau ledakan pertumbuhan ekonomi berlebih serta ancaman dari lonjakan inflasi. Angka inflasi yang berada diatas 4% telah memaksa bank sentral Cina untuk kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,5%. Oktober lalu, Cina menaikkan suku bunga acuannya sebesar 0,25% sehingga suku bunga acuan untuk simpanan naik menjadi 2,25% dan suku bunga acuan untuk kredit sebesar 5,56%.
Memang, memilih kebijakan menaikkan suku bunga pada saat ini merupakan kebijakan yang tidak populer mengingat kebanyakan negara maju yang tetap memilih suku bunga rendah demi mempertahankan laju roda perekonomiannya. Suku bunga yang lebih tinggi akan mendinginkan ekspansi ekonomi Cina yang overheating. Pilihan suku bunga yang tinggi ini akan semakin membuka ruang bagi para pemilik uang di Cina untuk menyimpan uangnya di perbankan Cina. Tetapi suku bunga yang tinggi juga akan meningkatkan ketertarikan bagi investor internasional untuk membeli renminbi dan berinvestasi di Cina. Hal ini juga akan membawa resiko bagi penguatan renminbi. Padahal pemerintah Cina terlihat mempertahankan nilai tukar terhadap mata uang lainnya. Cina berusaha agar nilai tukar yuan tetap rendah. Sejak Konferensi Tingkat Tinggi G20 dimulai di Toronto bulan Juni, Cina mengurangi kontrolnya dan membiarkan yuan menguat terhadap dolar dengan tidak lebih dari 2,5%. 
Kebijakan peningkatan level suku bunga oleh bank sentral Cina ini menjadi menarik di tengah sempat naiknya harga komoditas dunia. Seperti komoditas emas berjangka yang sempat menguat ke level tertingginya dalam sejarahnya di US$1424.15. Berita perkembangan Cina telah menekan permintaan emas sehingga sempat menekan harga emas ke level US$1364.50. Tidak hanya pasar komoditas yang merasakan dampak kebijakan Cina, Bursa saham Asia jatuh, dengan indeks patokan regional mencatatkan penurunan mingguan terbesar dalam tiga bulan, menyusul spekulasi bahwa Cina akan menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. 

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan Poundsterling akan bergerak dalam kisaran range 1.6299 - 1.5837 dengan support di 1.5927 dan resistance di 1.6120. Untuk Euro diperkirakan bergerak dikisaran level 1.3968 - 1.3570 dengan support di 1.3628 dan resistance di 1.3880. Untuk komoditi emas diperkirakan akan bergerak di kisaran range $1372.40 - $1348.80 dengan support di $1353.70 dan resistance di $1351.75

Selasa, 09 November 2010

Temukan Peluang di Penguatan Emas


Apakah terdapat peluang ditengah momentum penguatan komoditas Emas? Inilah sebuah pertanyaan yang timbul di tengah momentum penguatan emas yang bahkan telah mencapai ke level tertinggi sepanjang masanya di US$1398.20 yang dicapai pada hari Jumat lalu. Estimasi akan penguatan harga emas ini memang tidak begitu mengejutkan pasar dikarenakan telah begitu banyak penilaian para analis yang memperkirakan emas akan terus melanjutkan penguatannya.

Bayangkan saja ketika emas pada bulan Juni lalu ketika emas berada di level US$1260.00, para analis terkemuka dari berbagai perbankan Internasional juga telah mengeluarkan estimasi harganya. Analis HSBC bank memprediksikan bahwa emas akan melejit ke level US$1300, begitu pula dengan US Commerzbank di US$1335.00. Bahkan yang lebih mencengangkan lagi dengan estimasi dari US Gold yang memprediksikan emas untuk melejit ke level US$2000 akhir tahun 2011. 
Nah, apakah Anda akan diam saja dan tidak memanfaatkan peluang yang ada tersebut? Harga emas telah kembali menguat ke level USD1.398.00. Ekspektasi akan penguatan komoditas yang tidak dapat diperbaharui ini terus meningkat dalam beberapa minggu ini seiring dengan harga komoditas logam mulia tersebut terus menguat akibat ekspektasi melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) akibat bank sentral AS yang memutuskan untuk membeli surat utang negara hingga USD600 miliar.
Di tengah fakta dari masih kurang jelasnya prospek ekonomi ke depan, masyarakat peduli investasi mulai melirik dan memanfaatkan dari peluang pergerakan emas. Pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat membuat pasar mulai beralih untuk menanamkan modalnya dari investasi yang beraset risiko tinggi seperti saham dan valas kepada investasi yang beraset risiko rendah dan cenderung aman seperti sektor komoditas salah satunya emas. Berbagai kelebihan emas semakin membuat komoditas ini menjadi rujukan para analis. Alasan pertama dari kelebihan emas adalah dengan berinvestasi di emas maka akan menciptakan keragaman portofolio (effective portfolio diversifier). Hal ini sangat penting bagi Anda dalam mendiversifikasikan investasi Anda sehingga akan meminimalisir kerugian bilamana hanya menempatkan di satu keranjang investasi. Kelebihan kedua adalah emas adalah investasi yang aman di masa-masa sulit seperti saat ini (save haven in turbulence times). Inilah yang menjadi aksi dari kebanyakan investor dewasa ini yang mulai mengalihkan asetnya kepada emas sebagai aset yang dinilai lebih memiliki ketahanan terhadap setiap gejolak ekonomi. Alasan ketiga yang lebih menarik lagi adalah ketahanan emas terhadap resiko inflasi gejolak inflasi (store of value against inflation). Bayangkan saja berapa uang yang Anda bisa keluarkan pada tahun 2000 yang lalu dengan uang yang Anda harus keluarkan pada tahun ini untuk bisa membawa pulang 1 gram emas. Dengan dana pembelian 1 gram emas di tahun 2000 dengan harga Rp. 60.000 maka tahun ini Anda hanya bisa mengantongi 0.17 gram emas saja. Oleh sebab itu emas juga disebut sebagai instrumen investasi zero inflation. 
Setelah mengetahui berbagai kelebihan Emas, sekarang pertanyaan yang harus dijawab adalah bagaimana cara yang tepat untuk bertransaksi emas. Apakah dengan membeli emas fisik atau cara lain yang mempunyai kelebihan ketimbang fisik?

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan Poundsterling akan bergerak dalam kisaran range 1.6296 - 1.5997 dengan support di 1.6057 dan resistance di 1.6220. Untuk Euro diperkirakan bergerak dikisaran level 1.4120 - 1.3790 dengan support di 1.3860 dan resistance di 1.4030. Untuk komoditi emas diperkirakan akan bergerak di kisaran range $1400.00 - $1372.80 dengan support di $1385.10 dan resistance di $1398.00

Selasa, 02 November 2010

Emas Investasi Masyarakat Modern


Kondisi pasar keuangan yang masih tidak menentu membuat masyarakat harus pintar mengelola dana yang dimiliki. Hampir 2 tahun terakhir, risiko investasi di sektor keuangan meningkat tajam.

Sempat ambruknya pasar modal di tahun 2008 membuat kalangan investor mulai kembali memburu komoditas. Walaupun geliat pasar saham dan obligasi tahun 2010 ini sedang dalam kondisi yang sangat baik, namun ekspektasi emas tetap menjadi buruan investasi. Di negara yang masyarakatnya sudah maju, kondisi ini justru membuat bergairah semua jenis investasi emas, termasuk transaksi derivatifnya. Porsi permintaan emas global dalam beberapa tahun terakhir ini meningkat menjadi 38%. Berbeda dengan produk investasi modern seperti reksa dana, saham, dan obligasi yang mulai dikenal oleh masyarakat, emas menjadi barang investasi dari masa ke masa. 

Bilamana Anda melihat grafik pergerakan emas maka Anda akan menemukan sebuah fakta yang sangat menarik. Dalam 10 tahun terakhir, emas mempunyai tren penguatan yang signifikan. Dari level US$250 menguat hingga level tertinggi sepanjang masanya di US$1384.00. 
Peningkatan dari jumlah permintaan emas global, nampaknya tidak dibarengi oleh korelasi dari jumlah persediaan emas. Meskipun tidak dikonsumsi emas selalu menjadi barang langka karena jumlah seluruh emas yang ada di permukaan bumi saat ini diperkirakan hanya berkisar 150.000 – 160.000 ton saja.
Mari saya ajak pembaca untuk melihat fakta menarik. Pada tahun 2000 yang lalu bila Anda pergi ke toko emas maka Anda perlu mengeluarkan uang sejumlah Rp. 60.000,00 untuk dapat membawa pulang emas 1 gram. Nah, bagaimana bilamana Anda pergi ke toko emas saat ini. Anda perlu merogoh kocek Anda sejumlah Rp. 360.000,00 untuk bisa membawa pulang 1 gram emas saja. Maka dapat kita simpulkan bahwa dengan membawa uang Rp. 60.000,00 pada saat ini, Anda hanya dapat membawa pulang emas 0.17 gram saja. Inilah sebuah hal yang sangat menarik dari emas. Seiring dengan peningkatan jumlah permintaan serta jumlah persediaan yang semakin menipis, emas ternyata mempunyai ketahanan yang kuat terhadap resiko inflasi. Konsistensi harga beli emas inilah yang selalu ada sejak berabad-abad yang lalu yang juga seiring dengan harga komoditas yang lainnya. Walaupun terbuka juga peluang yang kecil dari penurunan harga emas namun bilamana hal itu terjadi Anda juga tidak mengalami penurunan dalam kekayaan Anda, karena Anda akan tetap dapat membeli barang-barang sama banyaknya seperti ketika harga Emas sebelum turun. Oleh sebab itu emas juga disebut sebagai instrumen investasi zero inflation. 
Itulah keunggulan emas disamping keunggulan lainnya yang mempunyai nilainya sangat stabil, likuid, dan aman secara riil. Dengan demikian, emas sangat layak menjadi salah satu bagian dari portofolio investasi.

Market Update
Dalam sepekan ini diperkirakan Poundsterling akan bergerak dalam kisaran range 1.6280 - 1.5734 dengan support di 1.5920 dan resistance di 1.6250. Untuk Euro diperkirakan bergerak dikisaran level 1.4330 - 1.3760 dengan support di 1.3852 dan resistance di 1.4154. Untuk komoditi emas diperkirakan akan bergerak di kisaran range $1375.95 - $1349.80 dengan support di $1354.30 dan resistance di $1370.60