Selasa, 18 Mei 2010

Pasar Eropa dan Inggris Tenggelam dalam Tekanan


Mata uang Eropa dan Inggris berada dalam tekanan besar ditengah perhatian pasar akan perkembangan kebijakan kasus Yunani dan pembengkakan defisit Inggris. Pemimpin Partai Konservatif David Cameron yang akhirnya memastikan diri menjadi Perdana Menteri Inggris setelah pemimpin Partai Buruh yang juga perdana menteri Inggris sebelumnya, Gordon Brown, mengumumkan pengunduran dirinya. Kemenangan yang tidak mutlak tersebut mengharuskan Cameron untuk berkoalisi dengan partai Liberal Demokrat. Dalam kebijakannya, David Cameron, menegaskan bahwa koalisi yang dibangun antara Partai Konservatif dan Partai Liberal Demokrat, akan kembali membangun perekonomian Inggris.

Dengan defisit Inggris yang mendekati Yunani pada hampir 12% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB), Cameron berada di bawah tekanan untuk mengurangi pinjaman dan menahan anggaran dalam waktu 50 hari sejak pemilihan 6 Mei lalu. Dilain pihak, Komisi Eropa (EC) membuat perkiraan defisit ekonomi Inggris sebagai yang tertinggi dari 27 anggota - bahkan lebih besar dari Yunani, yang memiliki defisit sebesar 9,3 persen dari PDB. 
Cameron juga menjanjikan sejumlah langkah reformasi perbankan dan mempertahankan mata uang Inggris tetap terpisah dari Euro dalam lima tahun mendatang. Menurut perkiraan EC, defisit Inggris diperkirakan turun dari 12,2% dari PDB tahun ini, sampai 11,5% pada 2010 - 2011 dan 9,5% pada tahun 2011 - 2012. Kekhawatiran meningkatnya perselisihan politik di pemerintahan dan keraguan akan rencana pemangkasan defisit semakin menekan sterling. Poundsterling terpantau bergerak dalam kisaran range trading 1.5053 - 1.4495 pada pekan kemarin. Sementara itu, pergerakan poundsterling disesi awal pekan ini dibuka dikisaran level 1.4520. Tekanan di hari pembukaan minggu ini telah menekan Poundsterling ke level 1.42 atau terburuk sejak semester awal 2009. Dalam sepekan kedepan diperkirakan akan dikisaran 1.4645 -1.4050, dengan level support di 1.4210 dan level resistance di 1.4520 
Begitu pula dengan mata uang Euro yang melemah selama 6 minggu perdagangan. Tekanan memaksa Euro pada level terendahnya hingga semester awal 2006. Pergerakan pasar uang beberapa minggu ini semakin mempertegas akan kenaikan tingkat ketidakpercayaan antar bank Eropa terhadap paket bailout yang hampir 750 milyar Euro atau 1 triliyun US$ tidak akan mencegah gagal utang yang mungkin memicu pecahnya euro. Tawaran paket solusi bailout yang diberikan tersebut masih memberikan ketidakyakinan pasar kan keefektifan dana tersebut. Paket penyelamatan tersebut dikhawatirkan malah menambah masalah kian panjang dan menyebabkan kekhawatiran baru masalah utang Yunani akan melanda negara-negara lemah lainnya di Eropa dan menularkan ke negara global lainnya.
Penurunan peringkat obligasi Yunani oleh S&P ke status "junk" (sampah) serta penurunan peringkat kredit jangka panjang Spanyol satu tingkat menjadi "AA" dari "AA +" dikarenakan Spanyol memiliki kemungkinan periode panjang pertumbuhan ekonomi yang lemah. Penurunan peringkat yang juga dilakukan pada Portugal juga semakin memberikan gambaran buruknya ekonomi negara-negara Eropa. Hal ini semakin menegaskan penarikan dana-dana investasi Eropa yang dialihkanke instrumen lainnya yang dinilai lebih mempunyai return lebih baik.
Euro terpantau bergerak dalam kisaran range trading 1.3093 - 1.2352 pada sepekan kemarin. Sementara itu, pergerakan Euro disesi awal pekan ini dibuka dikisaran level 1.2347. Dalam sepekan kedepan diperkirakan akan dikisaran 1.2585 -1.1965, dengan level support di 1.2120 dan level resistance di 1.2385.

Selasa, 11 Mei 2010

Sesi Tinggi Volatilitas Harga


Bila pembaca mengamati pergerakan perdagangan berjangka sesi perdagangan minggu lalu maka anda akan mendapatkan sebuah pergerakan yang sangat besar. Pergerakan mata uang Euro, Yen Jepang, Poundsterling, serta penguatan emas menjadi ketertarikan tersendiri.

Setelah kepanikan harga Kamis lalu, pelaku pasar terlihat sangat mewaspadai keadaan pasar setelah salah satu hari paling liar dalam sejarah Wall Street. Pasar masih belum menemukan fakta penyebab sempat tertekannya indeks saham Wall Street AS sebesar 1000 poin. Tekanan tersebut menyebabkan Dow Jones turun hampir 1.000 poin ke level harian terendahnya di 9.869,62 dan penurunan ini merupakan keanjlokan harian terbesar sejak krisis finansial 1987, sebelum akhirnya ditutup -3.20% di 10520. 
Pelemahan indeks Dow Jones tersebut diduga karena terkait kesalahan sistem yang menyebabkan saham-saham tiba-tiba ke angka nol. Kepanikan melanda bursa Wall Street setelah jatuhnya indeks saham hingga 9% dalam 2 jam terakhir perdagangan. Kesalahan teknis diduga menjadi pemicu jatuhnya bursa Wall Street, termasuk kekhawatiran masalah krisis utang di Eropa.
Perhatian pelaku pasar akan perkembangan data ekonomi dari setiap negara menjadi sangat kentara saat ini. Berbagai pertanyaan timbul seiiring dengan ekspektasi terus berlanjutnya tahun pemulihan ini; Dapatkah Yunani memulihkan defisitnya dengan bantuan sebesar 110 milyar Euronya? Bagaimana dengan Portugal atau Spanyol seiiring dengan penurunan peringkat hutang oleh S&P? Dapatkah seorang perdana menteri baru mengurangi defisit anggaran yang membengkak di Britania? Akankah krisis menyebar di Eropa? Dan bagaimana dengan ekonomi Amerika?
Jumat yang lalu dirilis data tenaga kerja AS yang lebih baik dari perkiraan atau sebesar 290.000 penambahan tenaker. Hal ini menjadi indikator yang cukup baik dari suhu ekonomi AS. Namun berlawanan dengan itu juga dirilis data pengangguran AS yang membengkak dari 9.7% ke 9.9%. Hal ini yang menjadi tekanan tersendiri dari keyakinan kekuatan ekonomi AS.

Market Update
Dengan masih abstraknya perkembangan pemulihan keuangan Uni Eropa menjadi keuntungan tersendiri dengan penguatan Indeks dollar. Poundsterling dalam kecenderungan tren melemah disesi perdagangan pekan lalu dengan mengalami tekanan yang cukup besar. Selain oleh karena arah penguatan indeks dollar, mata uang Inggris ini juga tertekan oleh faktor spekulasi pasar akan pemenang pemilihan umum yang sedang dilaksanakan Inggris. Spekulasi semakin massif dengan adanya pemilihan umum yang mungkin tidak dimenangkan mayoritas parlementer. Poundsterling terpantau bergerak dalam kisaran range trading 1.5313 - 1.4473 dengan range sebesar 840 poin pekan kemarin. Pergerakan poundsterling disesi awal pekan ini dibuka dikisaran level 1.4828 dan dalam sepekan kedepan diperkirakan akan dikisraran 1.5145 -1.4650, dengan level support di 1.4745 dan level resistance di 1.4950
Lalu bagaimana dengan pergerakan komoditi emas berjangka? Sesuai dengan level prediksi kami pada seminar outlook emas yang diadakan beberapa minggu yang lalu. Emas berhasil manuver penguatan mencapai US$ 1213.55 per troy ons. Di tengah ketidakpastian ekonomi nampaknya emas menjadi sarana investasi aman atau safe haven yang dinilai cukup aman dari tekananan inflasi dan goncangan ekonomi. Emas bergerak dalam kisaran range trading US$ 1157.50-1213.55 pekan lalu. Pergerakan emas disesi awal pekan ini dibuka di kisaran US $ 1203.65 per troy ons dan dalam sepekan kedepan diperkirakan akan bergerak dengan kisaran range trading US $ 1230.00 - 1185.50 per troy ons dengan level support dikisaran US $ 1190.45 dan resistance dikisaran level US $ 1220.50 per troy ons.

Selasa, 04 Mei 2010

Aussie, Ditengah Isu Kebijakan RBA Rate


Pergerakan mata uang mayor terhadap US$ masih dalam kondisi yang belum stabil. Kondisi pasar pada sesi perdagangan pekan lalu masih dipengaruhi oleh sikap pesimis pasar terhadap kondisi ekonomi paska krisis Yunani yang belum juga ditemukan solusi yang tepat. Proposal bantuan sebesar 45milyar Euro nampaknya masih akan membutuhkan dua kali lipatnya. Disamping itu para pelaku pasar juga dalam posisi wait and see jelang akan diadakannya pemilu Inggris 6 Mei yang akan datang.

Sementara itu fokus pasar disamping euro dan pundsterling adalah dollar Australia atau Aussie. Aussie dalam beberapa bulan ini menjadi sorotan pelaku pasar perdagangan karena rilis kebijakan suku bunganya yang naik berturut-turut dengan level terakhir di 4.25% 
Australia merupakan salah satu negara berkembang pertama yang menaikkan suku bunga acuan setelah industri keuangan dunia dihantam krisis yang menyeret sejumlah negara ke resesi. Kenaikkan suku bunga Australia yang terakhir terjadi pada februari 2010 dimana Bank Sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,25%. 
Menurut pernyataan Pejabat RBA, langkah menaikkan suku bunga ini dilakukan karena adanya kecenderungan semakin tumbuhnya pinjaman dan kembali normalnya tingkat inflasi. Kenaikan suku bunga Australia yang diumumkan pada Februari 2010 adalah merupakan yang kelima kalinya dilakukan sejak Oktober tahun 2009 lalu. RBA pertama kali menaikkan suku bunganya sebesar 25 basis poin pada Oktober 2009 lalu.
Sementara itu dari data terbaru bahwa disesi awal kuartal kedua tahun 2010 ini sinyal kenaikkan RBA rate kembali diwacanakan oleh Gubernur RBA, Glenn Stevens, yang mengatakan bahwa data-data ekonomi saat ini terutama dari sektor data harga rumah yang sudah sangat tinggi sehingga mensinyalkan suku bunga perlu dinaikkan untuk menahan laju inflasi. RBA akan mengumumkan kebijakan suku bunganya Selasa, 4 Mei ini dengan perkiraan kembali menaikkan suku bunganya dari 4.25 ke 4.50%
Pada sesi akhir perdagangan bulan April, Aussie tertekan akibat kecemasan paket bantuan Uni Eropa untuk Yunani. Bantuan tersebut ditujukan agar tidak menyebarnya krisis defisit di kawasan zona eropa yang kemudian menurunkan permintaan untuk mata uang ber-yield tinggi. Aussie juga melemah setelah saham Asia turun disertai tekanan sesaat pada harga komoditas emas dan minyak. Namun sikap optimis terhadap pergerakan Aussie ditunjukkan oleh para pelaku perdagangan, para importir dan eksportir Australia. Aussie telah naik 27% terhadap US$ dalam 12 bulan terakhir. Disamping itu penguatan Aussie juga didukung ekspektasi berlanjutnya pengetatan kebijakan moneter bank sentral dan juga kembali bergeraknya sektor komoditi terutama minyak dan emas sehingga support terhadap pergerakan Aussie karena notabene Australia merupakan negara dengan sumber utama devisanya dari sektor ekspor yaitu minyak dan emas.

Market Update
Aussie diperkirakan dalam awal pekan akan bergerak dalam territory positif. Aussie sempat sentuh level terendah untuk tahun 2010 dikisaran level 0.8577 dan level tertinggi dikisaran 0.9380. Sementara itu trend bullish tampaknya masih akan membayangi pergerakan Aussie dalam sepekan perdagangan kali ini dengan range trading dikisaran level 0.9400 - 0.9100 dan support level dikisaran 0.9185 dan resistance level dikisaran 0.9315.
Kembali bergeraknya komoditi dalam territory menguat dan rencana kembali rilisnya kebijakan RBA rate menjadi faktor penguat dari manuver pergerakan Australian dollar.